x

Iklan

Putra Batubara

staf pengajar di Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT) Seneng Nulis
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Zulkifli Hasan, Khadijah, Dan Kemandirian Muslimah

Bisa seorang muslimah jadi pengusaha tanpa menghilangkan kewajibannya sebagai ibu dan istri

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Menjadi seorang ibu rumah tangga atau istri tidak selamanya cuma mengurusi persoalan "domestik". Wanita juga harus mengeksplorasi minat dan bakatnya yang setara dengan laki-laki. Karena itu, jauh sebelum ada gerakan emansipasi wanita di dunia Barat, sejarah Islam sudah membuktikan bahwa perempuan juga bisa berkarier, bekerja seperti yang dilakukan kaum laki-laki. Bahkan menjadi pengusaha. Namun tentu saja tanpa meninggalkan tugas dan fungsi sebagai seorang ibu.

Tampaknya semangat inillah yang ingin disampaikan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Zulkifli Hasan saat membuka Rapat Kerja Nasional Ikatan Pengusah Muslimah Indonesia (IPEMI) di Hotel Yasmin, Bogor, awal pekan lalu.

"Menjadi muslimah dan pengusaha adalah seiring sejalan. Jangan dipisahkan-pisahkan, seakan-akan jadi muslimah enggak bisa jadi pengusaha. Bisa seorang muslimah jadi pengusaha tanpa menghilangkan kewajibannya sebagai ibu dan istri," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Yang menarik, terkait imbauannya tersebut, Zulkifli Hasan mengajak para pengusaha muslimah untuk meneladani sosok Khadijah, yang merupakan pengusaha besar pada zamannya.

Siapa Khadijah?

Setiap muslim/muslimah pasti mengenal Khadijah. Dia wanita agung yang harus diteladani setiap muslimah. Karena kontribusinya demikian besar dalam membantu Nabi Muhammad Saw dalam mendakwahkan Islam. Bahkan peranannya tak bisa dilepaskan sebelum Nabi Muhammad diangkat sebagai Rasulullah. Karena Khadijah sudah mendampingi Nabi Muhammad 15 tahun sebelum masa kenabian.

Nabi Muhammad Saw menikahi Khadijah pada usia 25 tahun. Sementara Khadijah berusia 40 tahun. Meski terpaut 15 tahun, dan status Khadijah sebagai janda setelah dua kali menikah suaminya meninggal dunia sedangkan Nabi Muhammad seorang pemuda perjaka, kehidupan rumah tangga mereka harmonis. Karena pernikahan mereka benar-benar didasari ketulusan hati.

Khadijah yang sebelumnya telah menolak lamaran dari sejumlah tokoh dan pemuka Quraisy tertarik dengan Nabi Muhammad karena kepribadian dan budi pekerja Rasulullah yang lemah-lembut. Khadijah mengetahui hal itu setelah sebelumnya Nabi Muhammad dipercaya membawa barang dagangan milik Khadijah ke Negeri Syam. Nabi Muhammad sendiri meraup untung besar dalam menjalankan misi dagang tersebut.

Peran besar Khadijah tentu adalah ketika awal-awal Nabi Muhammad menerima misi kenabian. Pada saat itu Nabi dalam suasana ketakutan dan kegelisahan setelah menerima wahyu pertama dari malaikat Jibril di gua hira. Dalam suasana seperti itu, seperti digambarkan Husain Haikal dalam buku Sejarah Hidup Muhammad (terj, 2015), Khadijah yang penuh kasih sayang tempat ia melimpahkan rasa damai dan tenteram ke dalam hati yang besar itu, hati yang sedang dalam kekhawatiran dan gelisah itu.

Khadijah pula lah yang membawanya menemuii Waraqah bin Naufal untuk menceritakan peristiwa yang dialami oleh Nabi Muhammad tersebut. Sepupu Khadijah yang merupakan penganut agama Nasrani yang taat tersebut menjelaskan bahwa itu pertanda Muhammad adalah seorang nabi.

Sejak saat itu Khadijah pun mendampingi dan membantu Nabi Muhammad dalam mendakwahkan Islam termasuk menyumbangkan harta kekayaannya. Demikian besar kontribusinya tersebut, sampai-sampai hari meninggal Khadijah-bersama Abu Tholib-disebut sebagai amul uzni (tahun kesedihan). Khadijah dan Abu Tholib, pembela Nabi, meninggal dunia dalam waktu berdekatan.

Sebagai Ibu dan Pengusaha

Ketua MPR Zulkifli Hasan tepat ketika mengatakan menjadi seorang ibu dan pengusaha bisa beriringan dengan meneladani Khadijah. Karena memang Khadijah adalah seorang pengusaha besar kala itu dan mempekerjakan banyak orang. Nabi Muhammad adalah salah seorang yang pernah bekerja untuk Khadijah, seperti sudah disinggung di atas.

Khadijah memang terlahir sebagai keluarga pedagang. Dia mendapat modal dari ayahnya, Khuwailid bin Asad, dan juga menerima warisan dari bekas suaminya. Khadijah tidak lantas menikmati begitu saja harta warisan tersebut. Tapi, Khoirul Amru Harahap dalam bukunya Rahasia Sukses Bisnis Khadijah Istri Nabi SAW, menjelaskan warisan tersebut mampu dikelola Khadijah dengan baik sehingga harta tersebut terus bergerak dan produktif.

Meski seorang pengusaha besar, tidak lantas membuat Khadijah melupakan peran-peran sebagai istri dan ibu. Sebelum menikah dengan Nabi Muhammad Saw, Khadijah telah memiliki beberapa anak dari suaminya terdahulu yang meninggal dunia. Antara lain Halah dan Hindun.

Karena itu dia kerap disebut dengan Ummu Hindun.

Dan yang menarik, dari tujuh anak Nabi Muhammad SAW, enam di antaranya hasil dari pernikahannya dengan Khadijah. Yaitu Qasim, Zainab, Abdullah, Ruqoyyah, Ummu Kultsum, dan Fatimah. Sedangkan satu lagi, yaitu Ibrahim yang meninggal dunia ketika masih kecil, merupakan anak Nabi Muhammad dari Mariyah Al-Qibtiyah. Dengan demikian, jelas bahwa Khadijah juga menjalankan perannya sebagai seorang ibu.

Zulkifli Hasan sendiri sepertinya tidak sekadar bisa mengimbau wanita Indonesia untuk menjadi seorang ibu sekaligus sebagai pengusaha sebagaimana dicontohkan Khadijah. Karena dia sendiri sudah melakukannya. Sebelum terjun ke dunia politik, Zulkifli Hasan merupakan sebagai pengusaha houseware. Namun sekarang bisnis peralatan rumah tangga dengan merek Haneda di bawah bendera PT Batin Eka Perkasa (BEP) tersebut dijalankan putrinya, yang juga seorang ibu rumah tangga. Yaitu, Futri Zulya Savitri.

Ikuti tulisan menarik Putra Batubara lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 hari lalu

Kisah Naluri

Oleh: Wahyu Kurniawan

Selasa, 23 April 2024 22:29 WIB

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 hari lalu

Kisah Naluri

Oleh: Wahyu Kurniawan

Selasa, 23 April 2024 22:29 WIB