x

Iklan

Rofiq al Fikri

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Berdebat Tentang Cawapres Jokowi, Keinginan Kubu Prabowo

Surat Terbuka untuk Pendukung Jokowi

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Fakta Politik yang Para Pendukung Jokowi Harus Tahu
 
???? Inilah perbedaan kualitas pemilih dari dua kubu. Di kubu Prabowo – Uno walaupun jelas-jelas Sandi bukan ulama, pemain bisnis yang biasa jual beli aset (tahun 2018 perusahaannya mayoritas merugi), besar di Sekolah Katolik dan Amerika, mereka tetap satu suara dan mendukungnya. Bahkan, tanpa rasa malu menyebut Sandi Santri Modern, sebutan yang membuat semua anak pesantren sakit hati. Ya, mereka memang didoktrin untuk “taqlid buta”, sesalah apa pun pemimpinnya mereka wajib membela, meski harus berbohong.
 
Berbeda dengan pendukung Jokowi yang memang dikenal pemilih rasional, kritis. Mereka sadar betul Jokowi adalah pemimpin yang berkerja secara nyata tidak hanya di mulut. Kini sebagian kecil dari mereka sedang berdebat secara kritis dan menyampaikan kekecewaannya, mengapa mantan Ketua MK Mahfud MD yang sudah digadang-gadang akan menjadi pendamping Jokowi justru tidak dipilih, melainkan Ketua MUI Ma’ruf Amin.
 
???? Cerita di kalangan wartawan, salah satu poin kesimpulan rapat tim kecil pemenangan BoSan (Bowo-Sandi) yang terdiri dari Fadli Zon, Sufmi Dasco, Prasetyo, dan Fuad Bawazier adalah terus mendorong perbincangan dan perdebatan terkait kekecewaan pendukung MMD karena Ma’ruf Amin yang dipilih.
 
Isu itu harus terus berhembus di medsos guna menutupi pilihan Prabowo yang jelas menyimpang dari hasil Ijtima Ulama buatan Prabowo sendiri (rekomendasi cawapres Prabowo, yaitu Salim Segaf Jufri atau Ustad Abdul Somad).
 
Terlebih pilihan Prabowo yang menyimpang disebabkan Sandi yang mampu memberi mahar Rp 1 Triliun untuk dua partai (PKS dan PAN) yang sudah diakui sendiri oleh Sandi uang itu sebagai biaya kampanye dua partai itu.
 
???? Kesimpulan lain adalah menghembuskan isu Ma’ruf sudah tua dan tidak sehat agar pendukung Jokowi yang dikenal loyal dan rasional setidaknya semakin ragu dan diGolputkan. Semakin banyak yang Golput, maka kesempatan BoSan menang semakin besar karena pemilihnya yang taqlid buta siap diperintah apa pun.
 
Pendukung Jokowi harus tahu, Mahathir Mohammad menjadi Perdana Menteri di umurnya yang 92 tahun. Ia didukung para milenial dan setelah terpilih, Mahathir menunjukkan keberpihakannya dengan menunjuk banyak menteri yang umurnya masih muda. Lantas, kenapa kita mau ikut jebakan lawan dengan mempermasalahkan umur K.H. Ma’ruf Amin yang memiliki ribuan santri muda?
 
???? Mereka juga terus membuat para pendukung Jokowi meragukan kapasitas K.H. Ma’ruf Amin membantu mempermasalahkan ekonomi. Isu itu terus dikipasi kubu sebelah agar rekam jejak Sandi yang sangat kontroversial dengan berbagai blundernya di masa kurang dari satu tahun memimpin Jakarta tidak berhembus.
 
???? Ingat, rumah DP 0 persen, (isu ekonomi andalan mereka saat kampanye Pilgub DKI) bahkan hingga detik ini belum dapat dipesan dan bangunannya belum dibangun karena permasalahan macetnya investor. Sementara Ma’ruf justru meraih gelar doktor di bidang ekonomi. 
 
???? Ya, mereka akan terus membuat pendukung Jokowi berdebat dan dirundung rasa kecewa, meskipun Mahfudnya pun telah menegaskan keputusan Jokowi yang terbaik guna menyelamatkan bangsa. Itu dilakukan untuk menutupi proses pemilihan cawapres Prabowo yang diwarnai konflik dan pengkhianatan (Jenderal Kardus vs Jenderal Baper).
 
???? Jangan lupa, Andi Arief kader Partai Demokrat (yang kini juga mengusung BoSan membeberkan fakta Sandi membeli PAN dan PKS. Proses politik uang yang jelas tidak mendidik. Kalau untuk mendaftar saja sudah pakai uang, bayangkan wahai para pendukung Jokowi, mau kah kalian melihat aset negara ini ditransaksionalkan juga oleh Sandi?
 
???? Sudah seharusnya para pendukung Jokowi berhenti berdebat tentang cawapres pilihan Jokowi. Pilihan Jokowi justru luar biasa brilian. Bukannya ingin menggunakan isu SARA, sebaliknya Ia justru tidak ingin proses demokrasi diwarnai politisasi agama. (Hal yang dirindukan oleh semua pendukung Jokowi) Apakah Ma’ruf akan membuat Jokowi intoleran? Jelas tidak. Ma’ruf berkali-kali menegaskan dalam ceramahnya, Pancasila adalah final karena disepakati oleh semua tokoh bangsa dari berbagai suku dan agama di Indonesia.
 
???? Jadi, untuk para pendukung Jokowi, ayo keluar dari keinginan lawan. Rapatkan barisan untuk melawan kelompok yang ingin menjadikan negara ini ladang bisnis pribadi. (Kekayaan Jokowi – Ma’ruf hanya Rp 35 miliar vs kekayaan Jokowi – Sandi Rp 5 Triliun). Seperti yang dikatakan Mahfud MD, memilih Jokowi dan Ma’ruf adalah upaya untuk “menyelamatkan negara”.

Ikuti tulisan menarik Rofiq al Fikri lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu