x

Iklan


Bergabung Sejak: 1 Januari 1970

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Politik, Bikin Kamu Susah Mengakui Indonesia Sukses

Indonesia sukses di Asian Games. Target tercapai dan ada di peringkat ke-4. Tapi sayang, politik bikin kamu susah mengakui suksesnya Indonesia. Kenapa?

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Zaman now, makin banyak aja orang yang susah mengaku Indonesia itu sukses. Entah kenapa?

Asian Games 2018 hari ini usai. Alhasil Indonesia berada di peringkat ke-4. Total 31 medali emas. Prestasi yang luar biasa. Indonesia hebat. Patut dibanggakan. Bukan hanya sukses sebagai “tuan rumah”. Tapi Indonesia sukses pula secara prestasi. Sepanjang sejarah, bangsa ini sering “keok” di ajang Asian Games. Tapi kali ini, perjuangan atlet dan bangsa ini patut diacungi jempol. Indonesia emang hebat !!

 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Indonesia sukses, bangsa kita hebat.

Memang bukan hanya diukur dari Asian Games. Tapi bila mau objektif dan realistis, Asian Games adalah indicator paling pas untuk hari ini. Bukan hanya “target 10 besar” yang bisa ditembus. Tapi daya juang atlet untuk mengharumkan nama bangsa pun sangat patriotik. Maka wajar, Indonesia pun optimis “mencalonkan diri” menjadi tuan rumah Olimpiade 2032. Hebat memang Indonesia. Jempol buat Indonesia.  

 

Tapi sayang, sukses Indonesia di Asian Games memang tidak mudah.

Karena masih saja ada, orang-orang yang susah mengakui Indonesia itu sukses. Mengapa? Karena mereka masih punya sentimen. Basisnya, karena tidak suka, karena benci. Gak senang bila negaranya berhasil menjadi tuan rumah. Gak senang bila pemimpinnya bekerja. Komentarnya miring, ocehannya provokatif. Dan yang pasti, cara pikirnya negatif melulu. Bisa jadi, mereka begitu karena sedang memperjuangkan obsesi dan mimpinya sendiri. Mereka yang hidup di “alam pikirannya sendiri”.

 

Sederhana aja sih. Nngaku bangsanya, Indonesia sukses aja susah. Apalagi yang lain?

Emang susah, menggelar ajang sehebat Asian Games di tahun politik, jelang pilpres. Prestasi hanya bisa dibalas prasangka. Perjuangan hanya bisa dibalas dengan pencitraan. Pokoknya, gak ada sukses bila prestasi itu lahir dari rezim dan pemimpin yang gak disukainya. Jadi gak objektif, jadi gak realistis. Kadang orang awam bingung. Sebenarnya, siapa sih yang dibela mereka? Orang yang disenangi atau bangsanya? Ngaku bangsanya sukses aja susah, apalagi yang lain?

 

Emang sih. Sah-sah aja mau komentar apapun. Mau deklarasi apapun boleh. Namanya juga Negara demokratis. Tapi siapa yang bisa bilang objektif? Bila yang digadang-gadang, hanya komentar negatif dan deklarasi gonta-ganti doang. Kebebasan yang penuh sentimen kok gak mau diatur. Seakan-akan yang salah negaranya terus, bangsanya terus yang salah. Bebas dan demokratis itu ada aturannya bro…

 

Sangat boleh kok, kita mengkritisi bangsa ini. Gak ada yang larang. Bahwa pembangunan di Indonesia belum merata. Masih banya orang miskin, masih banyak korupsi. Untuk itu, mari kita perbaiki. Apa yang sudah kita perbuat? Itulah tantangan kita bersama sebagai bangsa. Dan itu semua butuh waktu, butuh proses. Tapi lucu saja, kalau kita ingin bangsa ini maju. Tapi "aura" yang didengungkan justru isu kebencian, komen ketidak-sukaan. Lagi-lagi, ngaku Indonesia sukses aja susah, apalagi yang lain?

 

Ketahuilah, bangsa ini besar bukan dibangun oleh komentar atau ocehan. Indonesia itu hebat, apalagi di Asian Games, karena latihan keras, punya semangat dan daya juang tinggi. Tapi jauh lebih penting, para atlet itu pikirannya positif. Sekalipun sebelumnya di pelatnas, fasilitasnya gak memadai. Atlet-atlet itu gak mengeluh, gak benci pada negaranya. Maka hasilnya, luar biasa!!

 

Ngaku Indonesia sukses aja susah, apalagi yang lain?

Kenapa begitu? Tentu, mereka yang cara berpikirnya negatif tidak boleh ada prestasi di tangan orang yang tidak disukainya. Mereka tidak mau bangsa ini  sukses di tangan orang yang bukan pilihannya. Gak ada sukses dan prestasi di tangan musuh, begitulah kira-kira. Sungguh, hati ini sudah diselimuti rasa benci dan dendam kesumat yang berlebihan. Gak mampu lagi melihat terang di tengah malam… Hidup maunya gelap terus, aneh.

 

Sahabat, sukses itu sederhana.

Sukses itu bukan semua orang harus kaya. Sukses juga bukan “menuntut” orang lain berbuat seperti “ajaran” yang kamu pelajari. Sukses itu bukan teriak-teriak ingin hebat tapi kita gak berbuat apa-apa. Sukses itu bukan sharing berita gak jelas, berita yang provokatif. Lalu, minta didukung teman sekelompok. Hingga jelas, bahwa kita itu berbeda. Siapa kita siapa mereka, itu bukan sukses. Ketika jutaan sperma, bertarung dan berjuang hingga membuahi satu ovum, lalu jadi “diri kita” itu juga sukses.

 

Jadi, sukses itu. Ketika bangsa Indonesia mampu melampuai target di Asian Games 2018 pun sukses. Jadi tuan rumah yang baik pun sukses. Dan mau dan mampu mengakui bahwa Indonesia itu hebat pun kesuksesan tersendiri. Jangan cari lagi yang tidak suksesnya. Akui dulu yang ada di depan mata … Itu sudah cukup.

 

Apakah kita sukses hingga hari ini?

Tergantung. Bila kita mampu menebar komentar dan aura yang positif berarti sukses. Tapi sebaliknya, bila kita hanya menebar komentar dan aura yang negatif berarti tidak sukses. Karena sukses itu, sama sekali gak butuh capresnya siapa, tagarnya apa, partainya apa, dan idolanya siapa? Tapi sukses itu, ketika bisa memberi “kado terbaik” untuk bangsa dan Negara Indonesia. Seperti para atlet di Asian Games 2018.

 

Dan last but not least, sukses yang paling sejati adalah “kita sebagai bangsa bisa menjalani hidup dengan penuh harmoni dan selalu bersyukur atas apapun yang terjadi”. Jangan sampai kita gak mampu mengakui kehebatan bangsa sendiri. Karena siapa kita? KITA INDONESIA …. Salam sukses buat Indonesia, ciamikk #TGS #IndoensiaHebat #AsianGames2018

Ikuti tulisan menarik lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler