x

Iklan

Aditya Harlan

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Kehadiran Jokowi Ringankan Penderitaan Korban Gempa Palu

Kehadiran Jokowi Menjadi pelepas dahaga bagi masyarakat dan kedatangan Jokowi disambut dengan suka cita

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

 

 

Gempa berkekuatan 7,4 pada skala Richter beserta gelombang tsunami menerjang pesisir Kota Palu dan Donggala beberapa hari lalu. Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bencana ini telah menelan 1.234 orang tewas, dan ribuan korban lainnya menderita di tempat pengungsiaan. Puluhan rumah, rumah sakit, pusat perbelanjaan serta bangunan lainnya  rusak parah ambruk sebagian atau seluruhnya akibat tersapu gelombang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Proses evakuasi dan pertolongan bagi para korban, terus menerus diupayakan oleh pemerintah Indonesia secara optimal melalui beragam cara. Presiden Joko Widodo menyiapkan berbagai instruksi agar segenap kementerian dan lembaga berkoordinasi untuk segera mengambil langkah cepat sehingga korban terdampak segera bisa ditangani dengan mengutamakan percepat pemulihan jaringan listrik dan telekomunikasi serta pasokan BBM. Selaku Menteri Koordinator Bidang Polhukam, Wiranto berperan mengkoordinasi penanganan darurat berfokus pada pencarian, evakuasi dan pemenuhan kebutuhan dasar korban gempa. Sementara, melalui Kementerian PUPR, pemerintah mengimbau kepada seluruh kontraktor untuk mengutamakan bantuan pembersihan jalur di Palu dan Donggala. Di lain kesempatan, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto memastikan bahwa KRI sedang dalam perjalanan ke Sulawesi Tengah dengan membawa alat berat.

Jokowi  yang tiba di Kota Palu pada hari rabu (3/10/2018), meluangkan waktu untuk menyapa korban langsung membawa efek psikologis bagi pasien yang dirawat di Rumah Sakit darurat di area bandara. Kehadiran dan perhatian yang diberikan Jokowi  sedikit meringankan beban penderitaan para korban. Tidak hanya berkunjung ke lokasi bencana, Jokowi juga mengeluarkan Instruksi Presiden (Inpres) untuk mempercepat penanganan gempa dan tsunami di Palu dengan mengizinkan bantuan dari sektor swasta di seluruh dunia masuk ke Indonesia, guna membantu penanganan tanggap bencana dan pemulihan Kota Palu. Indonesia mempersilakan perusahaan atau organisasi yang berminat membantu korban Palu untuk menghubungi Kepala BPKM Thomas Lembong, melalui media sosial atau surat elektronik.

Pemerintah memastikan akan menerima bantuan internasional untuk para korban gempa bumi dan tsunami. Hingga saat ini, sudah terdapat 18 negara yang menawarkan bantuan kepada Indonesia. Tawaran bantuan internasional untuk Palu dan Donggala mengalir secara cepat karena adanya hubungan yang erat antara pemerintah RI dengan sejumlah negara. Keputusan untuk menerima bantuan ini pun dalam rangka menjaga hubungan baik bilateral ataupun multilateral dengan negara sahabat. Namun, bantuan yang diterima tetap dibatasi berupa barang sesuai kebutuhan saja. Selain 18 negara yang terdiri dari, Amerika Serikat; Perancis;  Republik Ceko; Swiss; Norwegia; Hongaria; Turki; Australia; Korea Selatan; Arab Saudi; Qatar; New Zealand; Singapura; Thailand; Jepang; India; China dan Uni Eropa juga terdapat United Nations Development Programs (UNDP) dan kelompok organisasi internaisonal Asia juga sudah mengajukan tawaran bantuan.

Menanggapi banyaknya bantuan internasional, pemerintah Indonesia telah membatasi apa saja yang diterima. Menurut Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat BNPB Sutopo Purwo Nugroho, ada enam kebutuhan awal yang diperlukan dari bantuan internasional, yaitu alat angkut udara untuk landas pacu 2.000 meter, water treatment, genset, rumah sakit lapangan beserta tenaga medis, dan fogging.

Langkah cepat dan responsif yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo mendapat apresiasi dari berbagai kalangan termaksud tokoh-tokoh penting. Salah satunya Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang memuji aksi cepat Jokowi dalam menanggulangi gempa bermagnitudo 7,4 menurutnya langkah yang dilakukan oleh Jokowi sudah sigap dan tepat. Melalui video berdurasi 3.20 detik, juga membandingkan besar dan dasyatnya bencana di Aceh dan Nias dulu, yang sama-sama besar dengan gempa bumi dan tsunami yang melanda Sulteng saat ini. Selain itu, dengan datang langsung ke daerah bencana SBY menuturkan bahwa Jokowi akan bisa melihat situasi, mengambil keputusan dan kemudian nanti operasi tanggap darurat akan berjalan dengan cepat tapi juga efektif.

Tidak hanya dari SBY saja, tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Nadirsyah Hosen memberikan tanggapan atas sikap tanggap Jokowi terhadap bencana gempa dan tsunami di Palu. Dalam akun media twitternya, pria yang akrab disapa Gus Nadir berterima kasih kepada Jokowi yang cepat tanggap datang meninjau lokasi terdampak bencana. Hal tersebut ditanggapi oleh Cak Imin yang juga menuliskan apresiasinya untuk Jokowi, karena mengaku salut dan hormat kepada Jokowi.

Memetik pelajaran dari Palu, sikap responsif dan tanggap bencana penting diterapkan menyeluruh mengingat potensi bahaya dan ancaman bencana di wilayah Tanah Air sebagian besar rawan dan semakin kompleks tidak terlepas dampak perubahan iklim dan juga akibat ulah manusia itu sendiri. Penanganan bencana yang selalu dinamis dan berdinamika, membutuhkan kerja sama yang luas dan bersinergi antar tingkat lokal, nasional bahkan antar negara. Melalui bencana yang menimpa Palu dan sekitarnya ini, diharapkan masyarakat Indonesia akan semakin bersatu dan menguatkan bangsa Indonesia. Dan dengan mengatasnamakan kemanusiaan, kerja sama dengan berbagai pihak dari belahan dunia mutlak diperlukan

Ikuti tulisan menarik Aditya Harlan lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler