x

Iklan

Ahmad Muzakki Jamain

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Politik Pangan Mesti Mensejahterakan Petani

Petani dan Pertanian adalah bentuk syukur terhadap bentangan alam Indonesia bercirikan agraris. Kebijakan dan Program sejatinya untuk Kesejahteraan Petani.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ani Yudhoyono beserta rombongan melakukan Tatap Muka dengan Masyarakat (meet the people"diberbagai daerah di Jawa Tengah dan DIY. Mengusung tema Stop Berjanji, Dengarkan Rakyat Bicara" yang berlangsung dari tanggal 23 Oktober – 1 November 2018 

 

"Meski tidak lagi menjadi Presiden RI, namun tekad Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam mensejahterakan dan memajukan rakyat Indonesia terlihat nyata. Memperjuangkan lewat Fraksi Demokrat di DPR RI dan anggota dewan di berbagai DPRD Kota dan Kabupaten". 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dari beberapa tatap muka SBY mendengar dan mencatat beberapa hal yang menjadi keluh dan kisah masyarakat. Ibu Sri Puji Astuti, menyampaikan dana bantuan untuk lansia tidak sebanyak sebelumnya. Dari dulunya Rp 1.200.000 kini dana bantuan lansia menjadi Rp 740.000.

Perhatian yang ditunjukkan SBY dalam memajukan UMKM. Terlihat dari kunjungan SBY ke kedai Petualang Plawangan, Sungkur, Klaten, Sabtu (27/10/2018)".

Bertemu dengan Peternak Itik di Tegal, Petani Bawang di Brebes, beridalog dengan Petani Kelapa di Wonosobo Selasa malam (30/10/2018). Yang menyampaikan harga kelapa petani yang turun. 

Diantara perwakilan masyarakat yang hadir yaitu kelompok tani dan penjual bawang merah dan kelompok masyarakat lainnya. Adapun jumlah masyarakat yang hadir lebih dari 250 orang.

Salah seorang petani bawang asal desa Bulusari Bulakamba, Brebes. Ia mengungkapkan semasa pemerintahan SBY petani bawang sejahtera. Hal tersebut dikarenakan harga pupuk dan obat-obatan pertanian terjaga serta harga jual relatif stabil.

"Sekarang ini Pak, harga jual petani itu berkisar Rp 7.000 - Rp 10.000, sementara harga pupuk dan obat-obatan pertanian terus naik, jadi sekarang petani bawang itu mpot-mpotan Pak," ungkap Abdul Gafur.

SBY mengatakan esensi dari pembangunan adalah untuk kesejahteraan rakyat.  Kesejahteraan yang utuh dari dari sisi lahir, dan bathin. Keamanan yang stabil, pemenuhan hak dasar masyarakat dan tidak mengurangi hak masyarakat miskin. Indikator lainnya adalah ekonomi sektor rill yang bergerak dengan daya beli masyarakat meningkat.

SBY menekankan pentingnya subsidi pupuk untuk dapat menekan harga jual pupuk kepada petani. "Kalau petani kita sudah makmur, kehidupannya sudah sejahtera, tidak apa-apa kalau subsidi dicabut".

Lawatan ini adalah bagian dari tanggungjawab sebagai Ketua Partai Demokrat. Bagian yang tak terpisahkan dari memperbaiki kehidupan berbangsa, terutama masyarakat petani dan pertanian.

Kemandirian, kedaulatan pangan lewat swasembada sembilan bahan pokok membutuhkan politik pangan yang berpihak terhadap petani, usaha tani, buruh, masyarakat miskin. Kebijakan ini melibatkan banyak pihak sebagai stake holder pemerintah dari jajaran kementerian, Dinas terkait, Bupati, Gubernur, LSM, dan membutuhkan waktu yang panjang.

Tanpa itu semua, kebijakan tanpa pertimbangan matang, terstruktur, tersistem, tepat data, tepat sasaran, tata niaga yang adil,maka di piring nasi yang kita makan ada garam impor dari Australia, ada kacang hijau yang menjadi toge dari AS, ada cabe impor dari India, ada nasi dari beras impor vietnam, ada daging dari Australia, dan ada bawang putih dan merah impor dari Cina.

Ikuti tulisan menarik Ahmad Muzakki Jamain lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB

Terkini

Sengketa?

Oleh: sucahyo adi swasono

6 jam lalu

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB