x

Iklan

Edwardy Yahmud

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Badai Politik Menerjang PAN?

Surat Terbuka 5 Pendiri Partai Amanat Nasional (PAN) terhadap Amien Rais untuk mundur dan menjadi orang tua di PAN adalah badai politik bagi Partai PAN.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Amien Rais sebagai simbol Partai Amanat Nasional (PAN) dan bagian dari pendiri Partai mengambil lambang Matahari Putih mengalami ujian politik internal. Amien yang didaulat sebagai tokoh reformasi 98 yang mampu mengakhiri secara politik Orde Baru. Memulai langkah politik bernegara menjadi era reformasi.

Eforia politik mengalir deras, perubahan demi perubahan mulai dari Amandemen UUD 45. Pergantian sistem dan model pemilu. Setelah reformasi pergantian Presiden berlalu cepat. Begitu juga dengan tumbuhnya Partai Politik yang sampai 42.

Ujian Partai Politik dari pemiliu ke pemilu melahirkan beberapa Parpol yang tetap bertahan. Diantaranya Partai Demokrat, Gerindra, Golkar, PDIP, PPP, PAN, PKS, Nasdem, dan beberapa Parpol lahir kemudian seperti Perindo, Berkarya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Publik heran dan tercegang dengan keluarnya Surat terbuka dari beberapa pendiri Partai PAN yang ditanda tangani oleh lima pendiri PAN, terdiri dari Abdillah Toha, Albert Hasibuan, Goenawan Muhammad, Toetu Heraty dan Zumrotin meminta Amien Raislengser dengan legowo dari kepengurusan PAN dan politik praktis.

Surat ini dikirim ke publik melalui media. Dalam surat terbuka tersebut, meminta Amien Rais Ketua Dewan Kehormatan PAN tidak lagi mesti terlibat politik praktis. Menyerahkan kepengurusan kepada generasi penerus, generasi kedua ere reformasi.

Amien Rais mesti legowo menempatkan diri menjadi orang tua dan guru untuk teladan moral, keadaban bangsa, dan tempat bertanya dan pengarah jangka panjang bagi kesejahteraan dan kemajuan negeri.

"Sudah saatnya saudara mengundurkan diri dari kiprah politik praktis sehari-hari," kutipan dari Surat Terbuka untuk Amien Rais, Rabu (26/12/2018).

Goenawan Mohammad dan kolega menjelaskan setidaknya lima alasan. Kenapa Amien layak mundur. Sebab, hal ini kajian polemik dari dampak tahun politik tahun 2019 dan pilihan-pilihan keberpihakan PAN dan Amien Rais.

Pertama, Amien dipandang bersikap eksklusif. Dampaknya tidak menumbuhkan kerukunan bangsa dalam berbagai pernyataan dan sikap politiknya. Dampak nyata adalah beberapa politisi DPW memilih untuk mendukung Paslon Jokowi dan Ma’ruf. Hal ini mengakibatkan pemecaran fungsionaris PAN di beberapa daerah.

Kedua, langkah politik Amin dianggap telah bersimpati, mendukung, dan terlibat langsung dengan politisi yang memperjuangkan pengembalian kekuatan orde baru ke kancah politik Indonesia. Sebab, Amien adalah tokoh reformasi yang ikut berperan dalam mengakhiri kekuasaan Orba.

Amien Rais sebagai tokoh reformasi dipandang telah berbalik arah. Dan tidak setia pada apa yang diperjuangkan ketika memimpin reformasi 1998.

Ketiga, Amien Rais telah menjadikan agama sebagai alat politik untuk mencapai tujuan meraih kekuasaan. Hal ini sesuai dengan keinginan Amien Rais untuk menjewer telinga Haidar Nasir selaku Ketua PP Muhammadiyyah yang tidak mengarahkan warga Muhammadiyyah dan PP mendukung secara resmi kepada Pasangan Prabowo-Sandi.

Keempat, Amien sebagai ilmuwan politik mendapatkan nilai merah untuk mencerdaskan bangsa. Amien ikut mengeruhkan suasana dalam negeri. Terlibat menyebarkan berita yang belum terang dari kebenaran tentang kebangkitan PKI di Indonesia.

Pernyataan Amien dan gerak politik mengindikasikan bahwa ia terlibat memperkeruh keadaan berbangsa secara adab dan toleransi dengan saling serang.

Kelima, Amien bukan berada dalam struktur utama PAN. Langkah politiknya terkesan berat menyerahkan kepemimpinan PAN kepada generasi berikutnya. Hal ini berdasarkan terus melakukan manuver politik yang merusak bagi masa depan partai.

Permintaan lima tokoh pendiri PAN terhadap Amien Rasi berupa "Atas dasar pertimbangan semua itu, kami sebagai bagian dari pendiri PAN yang bersama saudara saat itu meyakini prinsip-prinsip yang akan kita perjuangkan bersama, menyampaikan surat terbuka ini sebagai pengingat dari sesama kawan."

Adalah badai kecil internal PAN yang melibatkan berbagai pihak diluar PAN. Undangan untuk terlibat menyelesaikan pergantian politisi PAN secara internal. Sebab secara politik partai, irisan tokoh menjalar dalam kepengurusan.

Suasana dan keadaan Pemilu Serentak menjadi ujian bagi Parpol untuk tetap menjaga kapal dan awak untuk lulus ambang batas parlemen untuk Pemilu 2024 mendatang. Apakah PAN karam atau menjadi Partai kuat dengan cita-cita Reformasi dan lahir dalam era reformasi.

Ikuti tulisan menarik Edwardy Yahmud lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler