x

Iklan

Pakar Pikiran

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Syarat Wajib yang harus dimiliki kalau Anda mau jadi Pemimpi

Besok tanggal 17 April seluruh warga negara Indonesia memiliki sebuah kegiatan besar untuk memilih pemimpin bangsa ini, yaitu pemilu serentak pemilihan pre

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Besok tanggal 17 April seluruh warga negara Indonesia memiliki sebuah kegiatan besar untuk memilih pemimpin bangsa ini, yaitu pemilu serentak pemilihan presiden dan calon anggota legislatif. Model pemilu tahun 2019 kali ini memang berbeda dengan pemilu sebelum-sebelumnya, karena dilakukan serentak.

syarat menjadi pemimpin

Memilih pemimpin negara memang hak setiap warga negara. Tapi kali ini saya tidak akan membahas pemilunya, tapi bagaimana jika anda mau jadi seorang pemimpin, apa syarat wajib yang harus dimiliki kalau anda mau jadi pemimpin. Makna dari pemimpin bukan hanya memimpin sebuah organisasi atau sekelompok orang, makna pemimpin adalah dimulai dari memimpin diri sendiri. Tapi banyak orang tidak menyadari bagaimana memimpin diri sendiri, benar kan?

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Saya ingin memulai dari arti kata “memimpin”, yaitu membimbing, menuntun dan mengepalai. Kalau begitu makna dari memimpin diri bisa saya artikan : Membimbing diri atau menuntun diri untuk menuju ke tujuan yang diinginkan. Untuk bisa memimpin dari agar bergerak menuju tujuan yang diinginkan maka kita harus tahu dan harus kenal dengan semua fungsi diri kita. Begini ilustrasinya, misalnya anda memimpin 5 orang untuk membangun sebuah rumah, maka anda harus tahu kemampuan dari masing-masing orang itu. Kalau orang yang dia memang pandai mengecat maka ya bagiannya mengecat. Kalau dia memang bagian pondasi maka ya tugasnya adalah membangun pondasi. Kalau anda salah memberikan pekerjaan yang tidak sesuai dengan bagian kerjanya maka tentu jadinya malah berantakan. Menjadi kewajiban bagi seorang pemimpin untuk mengenali keahlian dari tim yang dia pimpin sehingga bisa memberikan tugas yang sesuai.

Lalu bagaimana dengan menjadi pemimpin diri? yaitu harus mampu mengenali fungsi diri dengan benar. Fungsi dari kaki, fungsi dari tangan dan fungsi lainnya. Yang terpenting adalah mengenali fungsi kerja pikiran, kenapa? karena PIKIRAN adalah bagian yang utama dari diri kita ini. 3 hari kemarin, sabtu-minggu-senin, saya memberikan kelas platinum AMC kepada seorang pegusaha tambak udang, di hari ketiga kemarin dia cerita bahwa baru sekarang memahami dengan benar bagaimana memimpin diri, karena selama ini kalau belajar cuma disuruh wirid, disuruh meditasi dan sejenisnya. Padahal bukan itu arti dari memimpin diri.

Syarat wajib yang harus anda miliki kalau anda mau jadi pemimpin adalah harus mampu memimpin diri dulu. Memimpin diri artinya tahu bagaimana membawa diri.

Ciri seseorang yang mampu memimpin diri adalah selalu sabar, selalu tenang, punya pendirian, tidak mudah terpengaruh dengan ucapan orang lain, tidak mudah marah atau emosi yang negatif. Orang yang mampu memimpin diri itu selalu damai hidupnya, selalu nyaman, mudah untuk berada digolongan manapun, mudah berbaur dengan situasi apapun. Tapi kalau orang yang belum mampu memimpin diri biasanya juga susah untuk memimpin orang lain. Memimpin diri untuk menuju kehidupan yang baik saja tidak bisa lantas bagaimana untuk memimpin orang lain.

Baca juga artikel ini : Jangan Mengaku beriman kalau belum menggunakan Pikiran

Jadi, kalau anda mau menjadi pemimpin sebuah kelompok maka mulailah dengan memimpin diri dengan benar. Dan untuk memimpin diri harus dimulai dengan mengenali diri dengan sebenar-benarnya, yaitu mengenali fungsi-fungsi diri agar bisa diarahkan untuk menuju kehidupan yang penuh kebaikan dan kesuksesan. Jangan dulu sibuk untuk memikirkan menjadi pemimpin orang lain kalau belum bisa memimpin diri sendiri ya, mulailah dari memimpin diri sendiri dulu yang sebenarnya sangat kompleks ini. “Hai orang-orang, mengapa kamu hanya pandai mengatakan, tapi tidak bisa melakukannya. Dosa besarlah di sisi Allah, orang yang pandai mengatakan, tetapi tidak pandai mengerjakannya.” (QS As-Shaff [61]: 2-3).

Ikuti tulisan menarik Pakar Pikiran lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

5 hari lalu

Bingkai Kehidupan

Oleh: Indrian Safka Fauzi (Aa Rian)

Sabtu, 27 April 2024 06:23 WIB

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

5 hari lalu

Bingkai Kehidupan

Oleh: Indrian Safka Fauzi (Aa Rian)

Sabtu, 27 April 2024 06:23 WIB