Bicara tentang Pilpres 2019 memang tidak akan pernah ada habisnya. Kedua kontestan pilpres memiliki keunggulan dan kelemahannya masing-masing. Pilpres 2019 mungkin akan menjadi pilpres terpanas dalam sejarah pemilihan presiden di Indonesia hingga saat ini. Suasana pilpres 2019 semakin panas menjelang pengumuman hasil pilpres tanggal 22 mei nanti. Pendukung dari masing-masing kubu sepertinya belum kehabisan energi untuk memanas-manasi satu sama lain. Nampaknya bulan puasa juga belum bisa menjinakan api panas pilpres 2019 ini. Terlebih lagi banyaknya isu dan berita hoax di internet semakin memicu panasnya pilpres 2019 ini, seperti angin yang menyebabkan api semakin besar.

Isu yang saat ini cukup menggemparkan masyarakat sekitar adalah isu tentang adanya kericuhan saat pengumuman pilpres nanti. Isu ini menjadi berbahaya karena dapat menimbulkan keresahan dan ketakukan di lingkungan masyarakat. Bahkan saking  takutnya beberapa warga takut untuk pergi keluar kota. Beberapa warga yang lain tidak berani mudik ke kampung halaman karena takut terjadi apa-apa di tengah jalan sehingga memundurkan jadwal perjalan ke kampung halaman. Kalau sudah begini pilpres dan pemilu yang katanya adalah sebuah pesta rakyat jelas sudah sangat jauh dari definisi itu.

Beruntungnya polri bertindak cepat dalam mengatasi permasalahan ini. Pihak kepolisian segara melakukan take down akun yang menyebarkan informasi tersebut. Polri juga telah menyiagakan 3.000 personil untuk mengamankan jalannya pengumuman hasil pilpres 22 Mei nanti. Kabar terbaru juga menyebutkan bahwa polisi berhasil menangkap terduga teroris yang telah menyiapkan martir untuk aksi 22 Mei. Dengan adanya kabar tersebut diharapkan dapat menenangkan dan  menghilangkan isu yang meresahkan di tengah masyarakat.

Sebagai masyarakat yang cerdas tentunya kita harus selalu memilah informasi yang kita terima. Jangan mudah percaya dan langsung mencerna informasi yang diterima. Sebagai warga negara yang baik tentunya harus siap menerima hasil pilpres apapun itu. Menjaga keutuhan, persatuan, dan kesatuan bangsa tentu menjadi kewajiban bagi setiap warga negara. Warga negara yang cerdas adalah warga negara yang tidak mudah dan tidak mau diadu domba.

Shifa Veronica

Maryana Wahyu Utami

Ikuti tulisan menarik Shifa Veronica lainnya di sini.