x

Iklan

Syarifudin

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 29 April 2019

Senin, 24 Juni 2019 13:08 WIB

Mahasiswa S3 MP Unpak Optimalkan Kecerdasan Emosional

Di tengah sulitnya membagi waktu dan kesibukan kerja, mahasiswa S3 Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak optimalkan kecerdasan emosional sebagai imbbangan kecerdasan intelektyual. Agar dapat selesai studi tepat waktu

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Mahasiswa S3 MP Unpak Optimalkan EQ

 

Menjaga semangat kuliah di Program Doktor – S3 memang tidak mudah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di samping kecerdasan intelektual (Intelligence Quotient-IQ) yang diperoleh melalui perkuliahan, tentu sangat dibutuhkan kemampuan mengelola kecerdasan emosional (Emotional Quotient-EQ). Karena hakikatnya cerdas atau pintar secara keilmuan tidaklah cukup. Tapi harus diimbangi kepiawaian dalam mengelola emosi. Agar kuliah dapat berjalan harmoni, antara intelektual dan emosional.

 

Berangkat dari semangat untuk mengotimalkan kecerdasan emosional (EQ), mahasiswa S3 Manajemen Pendidikan Kelas 2018 Reg 2 Pascasarjana Universitas Pakuan (Unpak) Bogor menggelar “anjangsana ilmiah” dalam mata kuliah Sistem Informasi Manajemen (SIM) yang dibimbing oleh Prof. Dr. Ing. H. Soewarto Hardhienata selaku Dosen Pengampu yang sekaligus Direktur Pascasarjana Unpak. Melalui “anjangsana ilmiah” ini, mahasiswa dapat bertanya kembali tentang materi kuliah untuk memperkuat pemahaman dalam suasana yang rileks, santai. Agar nantinya, pada saat ditanyakan ketika ujian, mahasiswa memiliki pemahaman yang komprehensif dan tidak mengalami kesulitan.

  

“Setelah mengikuti perkuliahan di kelas, mahasiswa memang perlu membangun keeratan emosional dalam suasana yang rileks. Agar mampu mengelola waktu dan diri sendiri dalam program perkuliahan. Berjuang untuk bisa kelar kuliah tepat waktu dengan suasana emosi yang energik” ujar Prof. Dr. Ing. . H. Soewarto Hardhienata di sela kegaiatan anjangsana ilmiah.

 

Melalui kegiatan informal untuk mengoptimalkan kecerdasan emosional, mahasiswa S3 yang memiliki kesibukan masing-masing diharapkan mampu mengelola emosi dirinnya dan orang lain sehngga kegiatan belajar dan perkuliahan dapat diikuti secara optimal, dengan perasaan yang penuh motivasi.

 

Sambil lesehan di lantai dan menikmati hidangan soto, antusiasme mahasiswa semakin kental. Beragam pertanyaan pun dilayangkan untuk mendapatkan penjelasan terkait mata kuliah Sistem Informasi Manajemen (SIM). Mulai dari model solusi dalam DSS, isi-konten SIM  pendidikan, teknologi penunjang operasionalisasi SIM, teknologi data atau big data technology, peran SIM dalam formula keberhasilan, SIM dan pembentukan kepribadian, dan langkah-langkah dalam pembuatan pangkalan data digital yang menjadi concern mahasiswa. Suasana rileks inilah yang menjadi sebab faktor emosional mahasiswa dalam belajar akan lebih terkendali.

 

Tidak dapat dipungkiri, kecerdasan emosional yang terbangun pada diri mahasiswa S3 setidaknya dapat menjadi pemicu untuk memantau dinamika studi dari waktu ke waktu, di samping untuk mengingatkan kembali strategi rencana studi dapat berjalan sesuai harapan.

Karena dengan kecerdasan emosional, mahasiswa S3 Manajemen Pendidikan seharusnya dapat mengelola emosi diri sendiri, memiliki kepekaan, mampu merespon secara positif setiap tantangan dalam belajar, dan yangterpenting dapat menggunakan emosi sebagai alat untuk memotivasi diri.

 

“Inti dari studi di program doktor adalah 3M. Mulai dari diri sendiri, mulai dari yang kecil, mulai dari sekarang. Maka ditambah kemampuan manajemen diri dan menghargai setiap informasi, setiap mahasiswa pasti mampu meraih kecerdasan intelektual yang diidamkannya” tambag Prof. Dr. Ing. H. Soewarto Hardhienata.

 

Bagi mahasiswa S3 Manajemen Pendidikan Kelas 2018 Reg 2 pun momentum anjangsana ilmiah ini menjadi tradisi yang layak dipertahankan. Tentu, untuk menjaga semangat kuliah dan penyelesaian studi secara bersama-sama. Mampu mengubang tantangan menjadi peluang, dan menggeser ancaman menjadi keunggulan. Dan untuk itu semua, setiap informasi sekecil apapun harus bisa diantisipasi dengan baik. Karena informasi itulah yang menjadi dasar untuk pengambilan keputusan, termasuk dalam studi.

 

Spiritnya sederhana, studi di manapun tidak mudah dan pasti berhadapan dengan tantangan. Maka mengelola kecerdasan emosi terkadang lebih penting dari tingginya kecerdasan intelektual. Karena dalam hidup ini, beban apapun akan lebih ringan di pundak bila mau sedikit lebih rileks… #PascasarjanaUnpak #ManajemenPendidikan #S3MPUnpak

Ikuti tulisan menarik Syarifudin lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler