Menumpas Tanpa Cara Keras

Senin, 22 Juli 2019 18:37 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
img-content
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Terorisme adalah musuh NKRI. Meskipun pelakunya adalah anak bangsa Indonesia sendiri, tetap saja musuh yang ingin menghancurkan ibu kandung sendiri.

Terorisme adalah musuh NKRI. Meskipun pelakunya adalah anak bangsa Indonesia sendiri, tetap saja musuh yang ingin menghancurkan ibu kandung sendiri.

Sebab musuh; maka terorisme harus diberangus menyeluruh. Tak boleh ada sel-sel lagi yang masih hidup. Jika tersisa, maka terorisme berkembang biak lebih banyak lagi.

Sepertinya: dasar alasan itu yang digunakan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu untuk menangkal dan menumpas terorisme. Mengedepankan tindakan preventif. Mencegah.

Kesannya memang 'tak jantan'. Namun jangan salah duga: dampaknya lebih baik ketimbang langsung bertindak represif. Menumpas terorisme dengan senjata atau cara 'keras'.

Menggunakan aparat teritorial untuk bergerak menghalau terorisme rasanya memang tepat dilakukan Menteri Ryamizard. Aparat teritorial bukan hanya berlaku untuk TNI dan Polri, namun semua unsur masyarakat sipil juga.

Begini, Menteri Ryamizard selalu minta supaya aparat teritorial selalu mawas diri mencermati perkembangan lingkungan. Sambil terus menekankan masyarakat tentang Pancasila dan UUD 1945.

Betul juga pola yang diminta Menteri Ryamizard kalau dipahami jernih. Sekarang yang paling mengetahui keadaan lingkungan terdekat adalah pemangku kepentingan wilayah.

Akan sulit bagi pusat untuk mendeteksi setiap gerakan sel di lingkungan terkecil. Kalaupun dapat terungkap, butuh waktu proses yang lama. Jadi siapa yang terdekat sebetulnya paling cepat mengetahui informasinya.

Nah mawas diri itu yang harus selalu dibangun. Sehingga sel-sel teroris bakal kesulitan masuk ke suatu wilayah. Sebab takut kedoknya terbongkar.

Ditambah lagi bila masyarakatnya telah meresapi makna Pancasila dan UUD 1945, akan makin sulit bagi pelaku teroris untuk mencekoki masyarakat di sebuah wilayah agar berbuat sesuai kepentingannya.

Kalau dipahami, sepertinya begitu target strategi Menteri Ryamizard untuk menumpas terorisme. Menutup semua ruang geraknya. Sehingga juga sulit 'berkembang biak'. Strategi ampuh harus diakui.

Di situ alasan yang harus dicermati mendalam mengapa cara preventif sebetulnya lebih membentengi bangsa Indonesia dari terorisme. Pilihan tepat dari Menteri jenius.

Bagikan Artikel Ini

Baca Juga











Artikel Terpopuler