x

Iklan

Rosse Hutapea

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 7 Agustus 2019

Selasa, 13 Agustus 2019 18:28 WIB

Arsitektur UPH Perkenalkan Proses Pembelajaran Lewat Pameran Karya Mahasiswa

Pameran ini merupakan sebuah perjalanan titik awal mahasiswa menuju pengertian terhadap Arsitektur sebagaimana proses pembelajaran di Program Studi Arsitektur - School of Design UPH.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Program Studi Arsitektur, yang ada di bawah School of Design, Universitas Pelita Harapan (SoD UPH) menyadari betul pentingnya pemahaman sebuah proses menuju pengertian terhadap bidang Arsitektur. Hal tersebut dituangkan dalam sebuah pameran karya mahasiswa bertajuk 'Sebuah Proses' yang berlangsung pada tanggal 9-11 Agustus 2019, di Lippo Mall, Puri Indah Jakarta.  

“Melalui pameran ini kami berharap dapat menggambarkan perjalanan mahasiswa Arsitektur UPH dari saat memulai pembelajaran hingga menyelesaikan tugas akhir mereka. Di sini disajikan karya-karya yang menggambarkan teknik-teknik membuat keterampilan dengan tangan & dengan mesin, dan juga cara berpikir kritis, sejak tingkat dasar hingga hasil karya mahasiswa pada tugas akhir (TA)” jelas Alvar Mensana, Ketua Program Studi Arsitektur SoD UPH.

Alvar menambahkan bahwa kurikulum di Arsitektur UPH senantiasa disesuaikan dengan perkembangan teknologi and pola hidup yang terus berubah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Arsitektur UPH mengutamakan posisi akademik agar lulusan dapat berkembang dan berinovasi di esok hari, sejalan dengan perkembangan teknologi,” jelasnya.

Karenanya melalui pameran ini juga diharapkan dapat menunjukkan bahwa pembelajaran di Arsitektur UPH merefleksikan perubahan zaman. Caranya, menurut Alvar, dalam setiap proses pembelajaran mahasiswa diajak untuk menggali pemahaman 'arsitektur itu apa' dan tidak semata-mata  mengajarkan arsitektur itu harusnya bagaimana.

Semangat ini memberi kebebasan bagi mahasiswa Arsitektur UPH untuk ikut serta membentuk identitas arsitektur pada masa depan. Contohnya, bangunan karya Jeremiah Tiono, menggambarkan tata cara hidup beragama, dituangkan dalam karya arsitektur setelah melakukan observasi kehidupan masyarakat Cirebon, yang diwarnai akulturasi atau pencampuran agama, budaya serta suku.

Menurut Jeremiah, ia mencoba menggambarkan apa yang akan terjadi di masa mendatang dengan menggambarkan percampuran agama dalam sebuah bangunan yang dirancangnya.

Dari konsep pameran ini, terlihat bahwa mahasiswa Arsitektur UPH memiliki pandangan yang progresif terhadap arsitektur. Nicky Anthony, Ketua Himpunan Mahasiswa Arsitektur, ketika ditanya mengenai konsep arsitektur, menggambarkan arsitektur sebagai sesuatu yang melekat dalam kehidupan setiap manusia.

“Orang banyak berpikir arsitektur itu hanya terkait dengan bangunan. Namun, sebetulnya ada hal lain: arsitektur ini adalah segala sesuatu yang memengaruhi hidup kita, dari segi sosial, politik, ekonomi, dan mencakup kehidupan kita yang bisa dipegang, dibawa, dilipat, dan lainnya,” ujarnya.

Ketua Ikatan Arsitek Indonesia, Ahmad Djuhara, yang juga hadir dalam pameran tersebut turut mengapresiasi kegiatan yang diselenggaakan oleh mahasiswa UPH.

“Menarik untuk melihat mahasiswa melakukan sesuatu yang di luar kebiasaan,” katanya.

Diharapkan melalui pameran ini masyarakat dapat lebih terpapar tentang program studi Arsitektur UPH, sekaligus memotivasi para mahasiswanya untuk proaktif dan inovatif dalam menghasilkan karya-karya baru, serta dapat memberi dampak yang signifikan terhadap masa depan arsitektur di Indonesia.

Ikuti tulisan menarik Rosse Hutapea lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler