x

Suasana pasar Tanah Abang, Jakarta. Foto: Imam Hamdi/Tempo

Iklan

Indonesiana

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Rabu, 11 September 2019 09:04 WIB

Pemalakan di Tanah Abang, Marak Setiap Senin dan Kamis

Berdasar penelusuran wartawan Tempo.co, ada beberapa fakta yang bisa ditarik terkait aksi pemalakan di Pasar Tanah Abang, Jakarta

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Belum lama ini viral di media sosial sebuah rekaman aksi pemalakan para preman di kawasan Pasar Tanah Abang, Jakarta, terhadap pengunjung. Kejadian itu terekam di kawasan Blok F dan korbannya adalah dua orang yang mengendarai mobil. Peristiwa itu terjadi pada 5 September.

Pada rekaman video itu terlihat ada empat orang mengerumuni sisi pintu sopir dan tangan mereka terlihat masuk ke dalam mobil. Satu orang sudah berdiri di depan mobil sembari meletakkan tangan kanannya meminta mobil berhenti. Para preman itu memaksa minta uang pada korban.

Rekaman ini sontak menuai banjir respon dari warga net dan mereka meminta aparat segera bertindak. Apalagi dua korban itu juga sudah melaporkan kejadiannya kepada polisi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Berdasar penelusuran wartawan Tempo.co, ada beberapa fakta yang bisa ditarik.

1. Juru Parkir Liar

Menurut anggota Fraksi PAN DPRD DKI Jakarta Guruh Tirta Lunggana pemalakan itu dilakukan oleh juru parkir liar. Mereka, menurut Guruh, sudah lama ada di kawasan pusat perbelanjaan itu. "Sudah pernah saya datangi langsung. Bahkan, sudah capek menasihati mereka," kata Guruh saat ditemui di ruang Fraksi PAN DPRD DKI, Selasa, 10 September 2019.

Menurut Guruh, sebagian besar juru parkir liar itu adalah orang luar Tanah Abang. Dia mengaku telah meminta mereka agar tidak memaksa pengendara memberikan uang.

Guruh pun telah mengingatkan sebagian juru parkir akan berhadapan dengan hukum jika memaksa meminta uang kepada para pemilik kendaraan yang parkir di kawasan Blok F.   "Tapi mereka hanya menjawab iya-iya saja. Mereka memang sudah lama ada di sana (Tanah Abang)."

Menurut Guruh, langkah polisi tepat menangkap juru parkir yang meminta uang dengan cara memaksa kepada pemilik kendaraan, karena merugikan pengunjung yang datang ke Tanah Abang.

Sebagai warga asli Tanah Abang, putra politikus Abraham Lungganan alias Haji Lulung itu mengetahui betul karakter tempatnya dibesarkan tersebut. Menurut Guruh, kawasan Tanah Abang memang sempat rawan dengan tindak kriminalitas jalanan.

2. Tindakan Polisi

Kepala Polsek Tanah Abang Ajun Komisaris Besar Lukman Cahyono berjanji akan melakukan penjagaan dan patroli secara massif untuk mencegah aksi serupa terulang. "Penjagaan dan patroli di Pasar Tanah Abang setiap hari," ujar Lukman saat dihubungi Tempo, Ahad, 8 September 2019.

Lukman akan mengerahkan 25 personel setiap hari dan mereka disebar di setiap titik yang dianggap rawan. Lukman menegaskan aksi pemalakan dan premanisme tidak bisa dibiarkan. “Karenanya, polisi selain melakukan penjagaan juga menindak tegas aksi-aksi yang meresahkan masyarakat di sekitar Pasar Tanah Abang.”

3 Sejak Jaman Fauzi Bowo

Andre, seorang pedagang kaki lima atau PKL di Blok F Pasar Tanah Abang, mengatakan aksi pemalakan lokasi itu sudah terjadi semenjak masa Gubernur DKI Fauzi Bowo. "Sudah lama sejak sebelum zaman Ahok dan Jokowi," kata Andre saat ditemui di depan blok F pasar Tanah Abang, Senin, 9 September 2019. Menurut dia pemalakan sering terjadi saat Pasar Tasik digelar pada Senin dan Kamis.

Sementara itu, Sambosa, seorang penjaga parker, menilai pemalakan di Tanah Abang adalah dampak dari pembiaran dan tidak adanya lapangan pekerjaan. "Sudah lama terjadi pemalakan di sana, sudah sering karena itu dibiarkan," katanya saat ditemui di Pasar Tasik.

Sambosa pun berharap pemalakan bisa ditertibkan dan pelakunya diberikan efek jera. Selain itu, penjagaan bisa dilakukan secara berkala. "Kalau mau aman jaga secara kontinyu," ujarnya.

Ikuti tulisan menarik Indonesiana lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler