x

Iklan

Rian Antony

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 20 Agustus 2019

Senin, 25 November 2019 21:54 WIB

HUT ke-74 PGRI, Seberapa Besar Penghormatan terhadap Guru?

Survei yang dilakukan oleh National Economic and Social Research bersama dengan Varkey Foundation (2018) menunjukkan bahwa Indonesia berada di posisi ke 5 dari 35 negara di dunia yang memberikan penghormatan tinggi terhadap seorang Guru. Lantas, sesuaikah posisi tersebut dengan maraknya kasus terhadap Guru.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Guru merupakan sebuah profesi yang sangat vital dalam dunia pendidikan. Guru merupakan pelaksana jalannya pendidikan dan pembelajaran. Tanpa adanya guru, tujuan pembelajaran maupun proses pendidikan akan sangat sulit tercapai.

 

Meskipun demikian, mendidik bukan perkara mudah dan juga bukan sesuatu yang sederhana. Perlu pengetahuan, keterampilan, kesabaran hingga strategi yang tepat untuk memberikan pengajaran terbaik kepada setiap siswa.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

 

Di lingkungan Sekolah, seorang guru tidak hanya dituntut untuk memberikan ilmu pengetahuan dalam rangka menciptakan siswa yang memiliki kompetensi dalam bidang ilmu pengetahuan tetapi juga memiliki tanggung jawab yang besar untuk mengembangkan potensi, kemampuan dan karakter yang baik pada setiap siswa.

 

Di lingkungan sosial, Guru juga menjadi public figure yang menjadi sorotan dalam tingkah laku, tutur kata dan perbuatan.

 

Oleh sebab itu, profesi Guru juga dipandang sebagai pekerjaan yang sangat baik dan mulia. Masyarakat berharap banyak pada keberadaan Guru (Komara, 2016).

 

Melihat semua itu, lantas seberapa besar penghormatan terhadap seorang Guru?

 

Penelitian yang dilakukan oleh National Economic and Social Research bersama dengan Varkey Foundation (2018) menunjukkan bahwa Indonesia berada di posisi ke 5 dari 35 negara di dunia yang memberikan penghormatan tinggi terhadap seorang Guru.

 

Sebuah posisi yang baik mengingat Indonesia hanya kalah dari China (1), Malaysia (2), Taiwan (3) dan Rusia (4), Indonesia (5) (Varkeyfoundation.org).

 

Hasil survei disajikan dalam lima bagian: status Guru dan perhitungan GTSI 2018; mengajar sebagai pekerjaan; penghasilan dan jam kerja Guru; pandangan yang lebih bulat dan implisit pada status dan GTSI dan bagaimana hubungannya dengan GTSI 2013; dan memahami hubungan utama antara GTSI 2018, gaji Guru, dan hasil PISA siswa.

 

Dibalik fakta tersebut,  terdapat juga realitas yang menujukkan adanya perlakuan “tidak menyenangkan” kepada Guru.

 

Realitas tersebut terlihat dari beberapa kasus yang memperliatkan pemukulan, bullying, fitnah hingga kriminalisasi yang kerap kali menghantui profesi Guru. Belum lagi upah yang jauh dari kata cukup, fasilitas yang jauh dari kata memadai dan jaminan kesehatan yang jauh dari kata terpenuhi. Semua itu harus dihadapi oleh para “Guru”, apalagi Guru Honorer di seluruh penjuru negeri.

 

Perlakuan “tidak menyenangkan” itu membuat Guru tidak bisa tersenyum sebagaimana mestinya, tidak bisa berjalan sebagaimana harusnya, dan tidak bisa bekerja sebagaimana biasanya.

 

Pada akhirnya mari kita menunjukkan bahwa Global Teacher Status Indeks 2018 benar-benar selaras dengan apa yang terjadi di Indonesia dengan menujukkan sikap dan perilaku yang semakin menghargai, mencintai dan menghormati peran seorang Guru yang sudah mendidik dan membina kita semua menuju masa depan yang lebih baik.

 

Jangan biarkan hati mereka terluka karena keegoisan dan sikap kekanak-kanakan kita. Karena, Sunny Varkey -Founder Varkey Foundation- dalam sembutannya mengatakan bahwa menghormati Guru bukan hanya tugas moral yang penting, tetapi juga penting untuk hasil pendidikan suatu negara.

 

Sementara itu, pembenahan dalam berbagai sektor Pendidikan yang semakin meningkatkan jaminan kesejahteraan yang lebih baik bagi profesi Guru juga benar-benar diharapkan.

 

Dengan begitu, Guru bisa tersenyum sebagaimana mestinya,  berjalan sebagaimana harusnya, dan  bekerja sebagaimana biasanya. Karena semua profesi terlahir karena adanya Guru.

 

Selamat Hari Guru.

 

 

 

 

 

 

Ikuti tulisan menarik Rian Antony lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler