x

Iklan

Ferguso Kubangun

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Selasa, 10 Desember 2019 22:37 WIB

Tidak Salah Tafsir Memahami Pola Pikir Pendidikan Menteri Nadiem

Menteri Nadiem "hanya" anak muda kreatif, inovator dan visioner. Kancah internasional dan lokal telah mengakui sepak terjangnya melalui Gojek.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim memang bukan berlatar belakang Guru. Atau Dosen.

Menteri Nadiem bukan juga Profesor. Atau sosok yang sepanjang hidupnya mengabdi di tempat belajar-mengajar.

Menteri Nadiem "hanya" anak muda kreatif, inovator dan visioner. Kancah internasional dan lokal telah mengakui sepak terjangnya melalui Gojek.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Itu kapabilitas Menteri Nadiem. Dan kelebihan diri di Menteri Nadiem (meskipun pasti ada kekurangannya) diharapkan membawa perubahan ke wajah pendidikan Indonesia.

Wajah pendidikan yang sesuai semangat perubahan zaman. Bukan cara konvensional dan kolosal.

Wajah pendidikan yang mampu beradaptasi dengan melesatnya industri 4.0

Supaya tidak 'tergilas' dan tertinggal.

Yang diharapkan dari sosok kreatif, inovatif dan visionernya Menteri Nadiem adalah pendidikan yang lebih 'gaul' dengan teknologi.

Sebab saat ini semua sudah mendayagunakan kemajuan teknologi. Sesuai tadi: tuntutan industri 4.0.

Namun bukan berarti Menteri Nadiem hanya ingin wajah pendidikan selalu berbasis teknologi. Tidak begitu.

Wajah pendidikan Indonesia berubah jadi sesuai kebutuhan zaman. Kemajuan zaman teknologi. Sehingga efisien dan efektif.

Tentu saja Menteri Nadiem menyusun konsep pendidikan Indonesia untuk masa depan. Ada strategi pendidikan yang dielaborasi.

Jadi bukan hanya mengandalkan 1 strategi: teknologi. Namun teknologi adalah arah. Pendidikan yang mampu menyesuaikan diri dengan semangat zaman.

Dengan begitu: pendidikan Indonesia menghasilkan SDM yang berkualitas. Siap berdaya saing di tataran global.

Sebab telah dibekali dengan pola pendidikan sesuai kemajuan era 4.0. Bukan yang terjadi selama ini: tidak mengerti dengan potensi diri murid sesuai pergerakan zaman.

Menjadi murid berkualitas dan berdaya saing adalah manusia Indonesia yang sadar akan melakukan apa untuk masa depannya.

Bisa memahami kelebihan dirinya untuk bermanfaat bagi sesama dan menguntungkannya.

Bukan sekadar cerdas tapi pola pikirnya masih usang. Untuk bekerja.

Yang Menteri Nadiem ingin lakukan adalah: murid kreatif, inovatif dan visioner sehingga mampu mengembangkan diri sesuai kebutuhan zamannya.

Dan memang Indonesia membutuhkan SDM seperti berkarakter itu untuk masa depan. Awal optimisme itu ada di pundak Menteri Nadiem.*

Ikuti tulisan menarik Ferguso Kubangun lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler