x

Nadiem makarin jadi tumpuan perubahan pendidikan di Indonesia (sumber foto : kemendibud)

Iklan

Ahmad Irso Kubangun

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Kamis, 26 Desember 2019 12:17 WIB

Arsitektur Pendidikan Berkualitas yang Melampaui Karakter

Merdeka Belajar itu tidak sekadar perubahan radikal sistem belajar-mengajar di Tanah Air.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Merdeka Belajar itu tidak sekadar perubahan radikal sistem belajar-mengajar di Tanah Air. Mendikbud Nadiem Makarim bukan hanya ingin membabat akar pengganjal gerakan dinamisasi pendidikan.

Ada yang juga tidak boleh luput, yakni Merdeka Belajar merupakan fondasi untuk mencapai kualitas SDM (murid) Indonesia. Kualitas adalah bangunannya, jadi sasaran arsitektur Merdeka Belajar dari Menteri Nadiem, yang didalamnya terdiri dari multi-penopang.

Salah satunya: karakter.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Berkarakter moralis namun tidak cerdas, percuma. Murid berakhlak tapi tak bernalar logis, omong kosong. Berkepribadian santun namun malas belajar, sia-sia. Bersikap penolong tapi suka membolos sekolah, tidak berguna.

Pandai tapi pelawan, tak ada manfaat. Berpikir kritis namun cabul, tidak ada artinya. Pembaca buku yang rajin namun pembohong, mubazir saja.

Jadi semua saling berkaitan, itulah arah kualitas. Tidak setengah saja. Hanya karakter saja tapi menafikan aspek pendukung lainnya.

Bicara kualitas sebagai target Menteri Nadiem, berarti mencakup semua keunggulan dan kehebatan murid Indonesia. Hal itu ditopang dari segala lini. Religi, karakter, intelektualitas, kreativitas, visioner-inovatif, kebangsaan.

Saat ini kiranya yang sudah masuk fase pembahasan adalah lompatan tentang kualitas. Ketika mengkonsep capaian kualitas, maka kebaikan lain di belakangnya telah hadir.

Salah satunya: pendidikan karakter.

Karakter murid di ruang pendidikan hanya sub-bagian dari kualitas. Masih ada hal lain yang perlu dilampaui. Dan Menteri Nadiem sedang membawa ke arah lebih jauh lagi.

Untuk membawa capaian yang jauh itu dan sesuai dengan semangat zaman, maka "kendaraan" digunakan Menteri Nadiem adalah Merdeka Belajar.

Bisa dipahami, program yang digelar Menteri Nadiem bukan setengah-setengah pembentukkannya. Semua secara utuh bidikannya. Sebab, hanya menyasar fokus pada satu sisi saja akan mengabaikan syarat lainnya. Pendidikan Indonesia akhirnya tetap jalan di tempat *

Ikuti tulisan menarik Ahmad Irso Kubangun lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 hari lalu