x

Bunga Senja

Iklan

Saina Afrisa

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 28 Desember 2019

Minggu, 29 Desember 2019 06:02 WIB

Pemilu Merupakan Wujud Demokrasi di Indonesia

artikel ini di buat untuk memenuhi tugas kuliah, yang berkaitan dengan pelajaran kewarganegaraan di indonesia

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Pemilu Merupakan Wujud Budaya Demokrasi di Indonesia
Oleh : Saina Afrisa
Prodi : TBI Stain gajah Putih Takengon


Dalam sebuah negara demokrasi, pemilu merupakan salah satu pilar utama dari sebuah proses akumulasi kehendak masyarakat. Pemilu sekaligus merupakan prosedur demokrasi untuk memilih pemimpin. Diyakini pada sebagian besar masyarakat beradab di muka bumi ini, pemilu adalah mekanisme pergantian kekuasaan (suksesi) yang paling aman, bila dibandingkan dengan cara-cara lain. Sudah barang pasti jika dikatakan, pemilu merupakan pilar utama dari sebuah demokrasi. Landasan Pemilu di Indonesia yaitu Pancasila,UUD 1945 dan landasan operasional mengenai ketetapan MPR.


Pemilu di Indonesia juga memiliki beberapa fungsi yaitu sebagai, sarana memilih pejabat public (Pemerintah), sarana pertanggungjawaban pejabat publik dan sebagai saraa pendidikan politik. Pemilu merupakan sarana untuk mewujudkan pelaksanaan UUD 1945 pasal 1 ayat 2 bahwa “Kedaulatan adalah di tangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh majelis permusyawaratan Rakyat, dalam Negara kesatuan Republik Indonesia”. Hak pilih yang dimiliki warga Negara Indonesia terdiri atas hak pilih aktif dan hak pilih pasif. Hak pilih aktif merupakan hak untuk memilih wakil-wakil rakyat yang akan duduk di badan permusyawaratan/perwakilan dalam pemilu. Sedaangkan hak pilih pasif adalah hak untuk dipilih menjadi anggota badan permusyawaratan/perwakilan dalam pemilu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan


Prinsip-prinsip dalam pemilihan umum yang sesuai dengan konstitusi antara lain prinsip kehidupan ketatanegaraan yang berkedaulatan rakyat (demokrasi) ditandai bahwa setiap warga negara berhak ikut aktif dalam setiap proses pengambilan keputusan kenegaraan. Dari prinsip-prinsip pemilu tersebut dipahami bahwa pemilu merupakan kegiatan politik yang sangat penting dalam proses penyelenggaraan kekuasaan dalam sebuah negara yang menganut prinsip-prinsip demokrasi. Sebagai syarat utama dari terciptanya sebuah tatanan demokrasi secara universal, pemilihan umum adalah lembaga sekaligus praktik politik yang memungkinkan terbentuknya sebuah pemerintahan perwakilan (representative government). Karena dengan pemilihan umum, masyarakat secara individu memiliki hak dipilih sebagai pemimpin atau wakil rakyat maupun memilih pemimpin dan wakilnya di lembaga legislatif.


Dari setiap pemilu yang diselenggarakan setiap lima tahun sekali rakyat akan melakukan kompetesi politik dimana rakyat bebas menentukan pilihan kepada calon presiden dan wakil presiden atau seseorang yang akan mewakili suaranya kelak di parlemen selama lima tahun kedepannya. Rakyat sebagai penyelenggara demokrasi akan menggunakan hak pilihnya untuk memilih calon presiden, wakil presiden dan anggota parlemen. Setelah terpilihnya presiden, wakil presiden, dan anggota parlemen maka selanjutnya rakyat berperan sebagai pemberi aspirasi kepada wakil-wakil yang telah terpilih agar mereka bisa tidak mementingkan urusan pribadi atau kelompok melainkan mementingkan dan mendahulukan kebutuhan rakyat.Demokrasi bukan hanya suatu sistem pemerintahan dalam suatu negara, akan tetapi suatu proses untuk mencapai tujuan yang mulia yaitu kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia. Indonesia merupakan negara demokrasi, demokrasi yang berlandaskan pada pancasila yaitu pada sila yang berbunyi ketuhanan yang maha esa.

Untuk menjalankan negara dibutuhkan dasar negara sebagai pondasi berdirinya suatu negara yaitu Pancasila. Ketika ingin membuat Undang-Undang (UU) dalam bernegara tidak boleh melenceng dari nilai-nilai yang terkandung di dalam pancasila. Karena nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila sebagai dasar negara Negara Kesatuan Republik Indonesia sudah terkandung semua kebutuhan warga negara Indonesia. Demokrasi di Indonesia telah berlansung selama puluhan tahun lamanya dan telah melalui rintangan demi rintangan untuk mencapai tujuan dari demokrasi yang sebenarnya. Demokrasi juga merupakan sistem dari kekuasaan ukuran demokrasi yang ada di Indonesia ini merupakan pemilu. Pemilu di Indonesia dilaksanakan setiap 5 tahun sekali sejak tahun 1998 setelah reformasi sampai saat ini sudah terlakasana 4 kali dan yang kelima kalinya akan dilaksanakan pada tanggal 17 April 2019. Pemilihan Umum yang terlaksana secara LUBER ( Langsung, Umum, Bebas, dan Rahasia) yang merupaka prestasi besar yang telah dilaksanakan oleh bangsa Indonesia, dengan usaha dan hasil kerja keras pihak pennyelenggara pemilu sehingga menciptaka pemilu yang aman

damai dan minimnya konflik yang ada selama pelaksanaan pemilu di Indonesia ini.
Prilaku budaya demokrasi di Indonesia juga dapat di terapkan dalam berbagai lingkungan, di antaranya :


Budaya Demokrasi di Lingkungan Keluarga
Dalam keluarga hendaknya selalu dibiasakan menyelesaikan berbagai persoalan dan kepentingan dengan cara musyawarah. Kepala keluarga selalu berusaha menyerap aspires, keinginan, kepentingan, atau pendapat dari anggota keluarga untuk mencapai kata mufakat demi kepentingan seluruh anggota keluarga.Prilaku demokratis yang ada harus terus dikembangkan. Misalnya, bersikap terbuka terhadap orang tua dann anggota keluarga lainnya, menyampaikan pendapat dan menguslkan permintaan secara sopan dan baik, tidak memaksakan kehendak, mencoba memahami keadaan atau kesulitan keluarga menjadikan kegiatan dengan tertib.

Budaya Demokrasi di Lingkungan Sekolah
Penerapan demokrasi di lingkungan sekolah hendaknya selalu mengutamakan musyawarah dalam menyelesaikan persoalan bersama. Contohnya. Menyusun tata tertib oleh seluruh unsur di sekolah, meskipun bobot keterlibatanya berbeda-beda, tetapi kalau semua di libatkan, mereka akan merasa dihargai dan bertanggung jawab terhadap hasil keputusan musyawarah tersebut. Menyusun tata tertib oleh seluruh unsur di sekolah, penyusunannya dengan musyawarah untuk mencapai mufakat bertujuan agar semua pihak belajar memiliki tugas dan tanggung jawab khusus dalam organisasi yang di bentuk. Melibatkan semua pihak dalam memecahkan persoalan bersama, tujuannya agar semua pihak dapat memahami persoalan yang ada dan dapat menjelaskan setiap keputusan yang dihasilkan.

Budaya Demokrasi di Lingkungan Masyarakat
Kepentingan bersama yang perlu di musyawarahkan biasanya yaitu dalam program-program pengembangan masyarakat atau lingkungan, segala upaya untuk memprbaiki lingkungan dan upaya menuju kemajuan biasanya selalu melibatkan semua kalangan masyarakat. Oleh karena itu, baik perencanaan maupun pelaksanaan haruslah merupakan hasil dari musyawarah masyarakat. Terlebih lagi kalau sudah menyangkut dana yang akan diambil dari masyarakat (iuran masyarakat). Semua itu harus dimusyawarahkan bersama agar tidak terjadi kesalah pahaman di antara anggota masyarakat sehingga tujuannya tercapai dengan maksimal. Dan dalam pemilihan ketua RT, pemilihan ketua RT yang dilakukan dengan penguatan suara (voting), perlakuannya harus adil terhadap calon-calon yang berhak sehingga masing-masing calon memiliki kesempatan yang sama serta pelaksanaan yang baik dalam proses pemilihan akan sangat menentukan baik/tidaknya atau diterima/tidaknya calon terpilih oleh masyarakat.

Budaya Demokrasi di Lingkungan Negara
Contoh budaya demokrasi di lingkungan Negara dapat dilihat dalam kegiatan-kegiatan seperti, terlibat dalam pemilu, baik untuk memilih presiden dan wakil presiden. Melalui wakil-wakil terlibat dalam penyusunan undang-undang dan melakukan pengawasan, baik terhadap wakil rakyat maupun pemerintah melalui media massa.

 

Ikuti tulisan menarik Saina Afrisa lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu