x

Banjir Jakarta 2020

Iklan

Elnado Legowo

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Kamis, 2 Januari 2020 12:29 WIB

Duka Tahun Baru: Anies Gagal Menanggulangi Banjir

Tahun baru 2020 diawali dengan bencana banjir di Jakarta, yang disebabkan oleh minimnya penanggulangan banjir.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Awal tahun 2020 yang seharusnya diawali dengan perasaan sukacita malah harus diawali dengan perasaan khawatir dan duka dengan adanya bencana banjir yang melanda Jakarta. Sebetulnya bencana ini dapat dicegah dengan baik, apabila ada persiapan yang maksimal.

Anies selaku Gubernur Jakarta telah 'molor' dalam melakukan tugasnya. Hal ini dibuktikan dengan normalisasi sungai Ciliwung yang baru dilakukan sepanjang 16 km dari total 33 km, serta lambatnya pembangunan Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi yang disebabkan belum adanya izin pembebasan lahan dari masyarakat sekitar. Tidak hanya sampai disitu saja, Anies baru menginstrusksikan kepada seluruh jajarannya untuk melakukan pembersihan semua saluran air setelah banjir melanda Jakarta (1/1/2020).

Seharusnya dia dapat melakukan pembersihan saluran air, menyelesaikan normalisasi sungai dan pembangunan bendungan, jauh-jauh hari sebelum memasuki musim hujan. Apalagi tahun 2019 yang sedang mengalami musim kemarau berkepanjangan, sehingga Anies mempunyai banyak waktu untuk melakukan antisipasi banjir di musim hujan, ketimbang membuat anggaran lem aibon seharga 82 miliar dan berbagai macam proyek-proyek tidak penting yang menghabiskan uang rakyat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hal ini jelas berbeda dengan masa kepemimpinan Gubernur Ahok, yang cepat melakukan normalisasi sungai dan pemantauan sekaligus pembersihan saluran-saluran maupun pompa air sebelum musim hujan tiba. Meskipun pada masa kepemimpinan beliau masih terdapat beberapa titik lokasi banjir, namun tidak sebanyak di jaman kepemimpinan Anies. Bahkan wilayah yang dulunya tidak tergenang banjir, sekarang ikut tergenang seperti contohnya wilayah Senayan dan FX Sudirman.

Selain itu ketika Jakarta sedang dilanda banjir, air jauh lebih cepat surut di masa kepempimpinan Ahok ketimbang Anies. Hal itu sebabkan dengan penggunaan pompa air yang dilakukan secara totalitas. Sedangkan pada masa Anies, tidak semua pompa di gunakan sehingga air surut lebih lama. Bahkan proses evakuasi warga dalam bencana banjir, Anies dinilai lebih lamban dan bertele-tele. Hal itu juga disebabkan oleh minimnya persiapan penanggulangan banjir.

Mungkin sangat memalukan untuk mengikuti strategi Gubernur sebelumnya yang dinilai 'salah' selama proses kampanye pilgub. Namun, sepertinya Anies harus mengikuti cara-cara Ahok untuk menanggulangi maupun mencegah banjir. Karena cara tersebut sudah teruji efektif dan hanya perlu diasah agar lebih baik lagi. 

Sebab yang terpenting sekarang adalah bagaimana menyejahterakan warga Jakarta ketimbang mementingkan gengsi. Sebab, Anies juga tidak akan kehilangan dukungan warga Jakarta asalkan kinerjanya baik dan maksimal.

Ikuti tulisan menarik Elnado Legowo lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 hari lalu