x

wilayah sengketa natuna

Iklan

Ferguso Kubangun

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Rabu, 8 Januari 2020 15:19 WIB

Alasan Kementerian Pertahanan RI tak Pakai Pendekatan Militer soal Natuna


Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Polemik yang terjadi di laut Natuna antara pemerintah Indonesia dan China memang memerlukan pendekatan yang solutif. Pemerintah sendiri telah melakukan berbagai upaya, salah satunya dengan mengirimkan nota protes.

Ada alasan yang menurut saya sangat rasional. Kementerian Pertahanan (Kemhan) memberikan penjelasan kepada publik Indonesia agar tidak terpengaruh dengan narasi perang militer. Karena pelanggaran yang dilakukan oleh kapal pencari ikan milik China di Natuna bukan hak berdaulat Indonesia. Artinya, laut Natuna berada di Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) sepanjang 200 mil dari daerah terluar.

Beda lagi kalau kita berbicara tentang wilayah territorial Indonesia. Yang disebut dengan wilayah territorial adalah wilayah kedaulatan NKRI.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ini penting untuk diluruskan. Publik Indonesia jangan sampai dipengaruhi dengan narasi perang. Kita perlu mengetahui perbedaan antara hak berdaulat dan territorial yang menjadi kedaulatan NKRI.

Perlu kita ketahui juga, menyelesaikan konflik di Natuna bukan saja urusan Kemhan dan TNI, tapi ada beberapa kementerian dan lembaga terkait lainnya. Sebut saja Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan juga Badan Keamanan Laut (Bakamla).

Jadi begini, Kita boleh saja geram, marah, mengutuk dan mengancam tindakan yang dilakukan oleh kapal pencari ikan China yang memasuki hak berdaulat Indonesia. Secara tegas, masyarakat dan pemerintah memang harus bersikap bahwa Natuna adalah Indonesia. Itu sudah menjadi kewajiban bersama.

Tapi yang perlu diingat, komitmen mempertahankan laut Natuna sebagai hak berdaulat Indonesia bukan serta merta mengajak perang. Angkat senjata, menurut saya kurang tepat dengan situasi dan kondisi saat ini.

Jadi, alasan Kemhan RI tidak melakukan pendekatan militer menurut saya sangat tepat. Menteri Pertahanan Prabowo Subianto paham bagaimana menyelesaikan konflik Natuna. Tugas kita sebagai masyarakat Indonesia adalah turut mendukung upaya tersebut tanpa harus pakai pendekatan militer. (*)

Ikuti tulisan menarik Ferguso Kubangun lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler