x

Iklan

Aurelia Natasya

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 15 Juli 2019

Kamis, 9 Januari 2020 11:59 WIB

Timothy Inkiriwang, Student Athlete Alumni FH UPH: Pembentukan Karakter di UPH Berperan Penting dalam Karier


Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Timothy Inkiriwang, alumni Fakultas Hukum UPH Angkatan 2002, hadir dalam acara Alumni Sharing di rangkaian UPH Festival 2019, tepatnya pada tanggal 16 Agustus 2019. Di depan seluruh mahasiswa baru Fakultas Hukum Angkatan 2019. Selain berbagi perjalanan kariernya, hingga kini ia menjadi Senior Associate di Dentons HPRP, Timothy juga menekankan bahwa pembentukan nilai (value) diri yang ia peroleh di UPH berperan penting dalam kehidupan dan kariernya.

Timothy, yang juga student athlete yang tergabung dalam UPH Eagles ketika berkuliah, mengakui bahwa pembentukan value pribadi selama di UPH menjadi hal yang sangat penting dan sesuatu yang jarang bisa didapatkan di tempat-tempat lainnya. Diakuinya keberhasilannya sekarang banyak dipengaruhi oleh pelajaran-peajaran yang harus dihadapinya selama berkuliah. Ia merasa UPH berperan dalam membentuk karakter dan mentalnya melalui seluruh proses yang ia alami selama berkuliah.

Dosen, staf, maupun personil lainnya yang melayani di UPH banyak membekas dalam diri Timothy. Salah satu sosok yang paling berpengaruh dalam perjalanan ini adalah pelatih basket Stephen Metcalfe, yang hingga sekarang masih setia melayani di UPH sebagai Direktur dari UPH Sports and Wellness Center serta pelatih tim basket UPH Eagles.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pelatihnya selalu mengingatkannya untuk do everything in excellence. “Mengerjakan segala sesuatu itu fokusnya bukan untuk dapat uang atau benefit lainnya, melainkan kita bekerja karena memang pekerjaan itu sudah merupakan tanggung jawab kita. Kita harus menyelesaikan apapun yang kita lakukan dengan hasil dan kualitas yang terbaik,” katanya.

Prinsip inilah yang dia pegang hingga sekarang, dan menurutnya, klien dan rekan-rekan kerja dapat melihat perbedaan antara orang yang mengerjakan segala sesuatu dengan sepenuh hati dan orang lain yang hanya mengerjakan tugas-tugas karena tujuan yang tidak murni, misalnya karena uang.

“Kita punya higher calling, higher purpose. Uang itu akan datang sendiri kalau kita melakukan hal yang kita suka. Jangan kita yang mengejar uang,” jelas dia.

Dosen pembimbingnya saat berkuliah di Fakultas Hukum UPH juga mengajarkan Timothy value penting, yaitu bagaimana cara mengatur prioritas. Sebagai student athlete, Timothy sempat hampir menunda kelulusannya selama satu tahun agar dapat ikut membela tim UPH di Libamanas (Liga Basket Mahasiswa Nasional) pada tahun berikutnya. Namun, dosen pembimbingnya mendorong dan mengarahkan Timothy untuk menentukan mana prioritas yang harus ia capai. Dengan arahan dosennya, Timothy akhirnya memilih lulus tepat waktu sebagai prioritas. Pengalaman ini diakui Timothy mampu mengajarkan pentingnya menentukan prioritas yang harus diterapkan dalam setiap aspek kehidupannya.

Dengan pengalaman ini, Timothy berharap kepada seluruh mahasiswa baru yang hadir untuk mampu menikmati masa perkuliahan sambil tetap mengutamakan tugasnya yaitu belajar dan mengatur prioritas dengan baik.

Tidak hanya itu, secara khusus Timothy juga membahas tren mahasiswa saat ini yang cenderung ingin membuka usaha sendiri ketika berkuliah, dan banyak mahasiswa yang akhirnya memilih untuk fokus berbisnis ketimbang menyelesaikan perkuliahan. Menurut pandangannya, mahasiswa sebaiknya menyelesaikan proses perkuliahan karena proses perkuliahan dapat melatih mental tahan banting. Juga, menurut Timothy, sebelum memiliki bisnis atau perusahaan sendiri akan lebih baik ketika dibekali dengan pengalaman bekerja terlebih dulu sebelum mantap membuka usaha.

“Saya punya prinsip begini: In order to be a leader, you first should be a follower. Jika kita sudah pernah tahu rasanya mengikuti pimpinan orang lain, barulah kita punya pengertian yang baik dan mental yang kuat, dan kita bisa memimpin orang lain,” kata dia.

Lulusan-lulusan UPH yang berhasil dalam bidangnya serta memiliki karakter yang baik seperti Timothy sangat bergantung pada kualitas dan kontribusi para pendidiknya. Cerita Timothy membuktikan bahwa tenaga pengajar serta pendidik lainnya di UPH tidak hanya membekali para mahasiswa sebatas di dalam kelas, namun juga di luar kelas--bahkan hingga mempengaruhi nilai-nilai hidup yang dipegang para lulusan sekarang.

Setelah 25 tahun berdiri, UPH berkomitmen untuk terus berkembang menjadi universitas yang berkualitas dilihat dari segi akademik maupun non akademik. Alumni-alumni yang datang setelah lama lulus dan bercerita tentang bagaimana UPH mengubah hidup mereka menjadi bukti nyata akan kontribusi UPH terhadap insan-insan penerus bangsa.

Ikuti tulisan menarik Aurelia Natasya lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu