x

Ngulek sambal (gramho.com)

Iklan

Muhamad Nour

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Kamis, 27 Februari 2020 17:14 WIB

Analisis Persepsi Pengguna FB terhadap Kinerja Gubernur Irianto Lambrie

Perhelatan pemilihan gubernur propinsi Kalimantan Utara yang ke-2 akan segera memasuki tahapan penetapan calon pilihan partai politik. Beberapa bakal calon gubernur bahkan sudah mendeklarasikan diri melalui calon perorangan. Adu argumen simpatisan dan netizen yang tidak pro kepada Gubenur Kaltara saat ini

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Perhelatan pemilihan gubernur propinsi Kalimantan Utara yang ke-2 akan segera memasuki tahapan penetapan calon pilihan partai politik. Beberapa bakal calon gubernur bahkan sudah mendeklarasikan diri melalui calon perorangan. Opsi pendaftaran melalui calon perorangan ini mengindikasikan sengitnya pertarungan melalui mekanisme partai dan masih terbuka peluang bagi berbagai figur yang dianggap hasil surveinya bagus.

Selama 5 tahun ini, publik Kaltara sudah barang tentu bisa menilai hasil kerja Gubernur Irianto, baik program infrastruktur, pelayanan birokrasi maupun yang berbentuk penguatan SDM ( ketenagakerjaan, Kesehatan, Pendidikan). Beliau, bagaimanapun telah mengerahkan segenap tenaga untuk membangun Propinsi Kalimantan Utara. Memasuki tahapan penjaringan bakal calon gubernur, sudah mulai banyak pula tim humas gubernur, simpatisan dan sukarelawan gubernur melakukan serangkaian diseminasi capaian dan kinerja Gubernur Kaltara. 

Yang tak kalah sengit dan menarik adalah mencermati dinamika interaksi baik simpatisan gubernur maupun yang kontra atas diseminasi capaian gubernur tersebut. Isu dan percakapan yang sering muncul dalam dinamika sosmed terutama di grup Facebook diantaranya Peduli Nunukan, Peduli Bulungan, Peduli Kota Tarakan, dan grup Ganti Gubernur Kaltara. Penilaian persepsi dari netizen FB ini bisa terlihat dari komentar dan gesture mereka terhadap menu like, icon tertawa, kaget dan marah. Dari sini, analisa akan mudah terlihat positioning para netizen nanti saat Pilgub. Saat ini pun sudah terlihat sebenarnya segmen pemilih dari pemberitaan media yang pro dan kontra gubernur, promosi yang digagas oleh simpatisan gubernur di grup FB diatas dan tanggapan baik positif maupun negatif netizen. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Link berita yang diunggah oleh simpatisan gubernur Irianto tanggal 24 Februari 2020 tentang “Petani wajib susun e-RDKK” di grup Peduli Nunukan bahkan tidak mendapat tanggapan sama sekali. Sementara, di tanggal yang sama ada link berita tentang “Pencalonan Irwan Sabri sebagai Cawagub Kaltara" di jam yang bersamaan, mendapat 20 tanda jempol atau likes dan 2 icon tertawa. Di grup yang lain 2020 Ganti Gubernur Kaltara, grup yang dibentuk sedari awal dibikin sebagai wadah kelompok yang menggagas tagline #gantigubernurkaltara, bisa dibilang dinamikanya tidak seimbang. Namun menarik juga pokok bahasan di grup ini bila dicermati, terutama begitu populernya bakal calon seperti Udin Hianggio, Yusuf SK, dan Yansen TP.

Sementara di grup PDKT, Peduli Kota Tarakan, tanggal 23 Feb ada yang posting gambar gubernur Irianto dengan narasi kata filosofis, menerima 13 likes, 2 icon tertawa dan 1 icon love. Ada dua komentar yang keduanya isinya gubernur jangan terlalu filosofis. Di postingan yang lain, ada shared a post saat Irianto berfoto selfie di Rakortek UMKM se Kaltara, namun tidak ada respon sama sekali.

Ada pula unggahan yang lain oleh seorang anggota grup tentang Irianto sudah banyak berkontribusi banyak buat Kaltara, jumlah responnya 53 orang, 36 likes, 14 icon tertawa, dan 3 icon love. Icon tertawa ini bisa dimaknai semacam "ah yang benar lu atau nyinyir" kasarnya. Sementara komentarnya mayoritas negatif. Contohnya sebuah komentar “oooo ini waktu presiden datang dia ngulak sambel” dan “Wkwkwkkwkwk…..bulsittt”.

Di grup lain, Peduli Bulungan, ada share link berita tentang “Kaltara di ganjar DID Rp. 7.2 miliar karena top 45 inovasi” hanya menerima 6 likes tanpa komentar, kalah jauh dari berita penggalangan dana adik Azam penderita gizi buruk yang mendapat 137 likes dan 13 komentar. 

Minimnya minat orang untuk berkomentar atau sekedar memberi tanda jempol, sebenarnya mengisyaratkan keengganan netizen terhadap politik, bosan dengan tema politik di grup, dan enggan beradu argumen. Kebanyakan unggahan yang dibagikan oleh simpatisan Gubernur Irianto lebih banyak foto dengan narasi keberhasilan selama menjabat, foto dengan narasi yang filosofis, foto kegiatan seremonial gubernur. Sementara, secara umum memang kebanyakan netizen berkomentar miring atas Gubernur Irianto, berikut ringkasan komentar para netizen mayoritas kontra di beberapa grup tersebut, diantaranya:

  1. Konflik masa lalu antara Gubernur dan wakilnya masih membekas di pikiran netizen. 
  2. Gubernur Kaltara sangat minim berinteraksi dengan masyarakat Kaltara
  3. Banyak janji kampanye yang tidak ditepati dan tidak terealisasi, misalnya kota mandiri Tanjung Selor, kawasan industri dan pelabuhan internasional Tanah Kuning (KIPI), Jembatan Bulan, PLTA.
  4. Gubernur Kaltara lebih sering jalan ke luar negeri tapi hasil nya nihil dan minim untuk Kaltara
  5. Besarnya dana Humas propinsi Kaltara.
  6. Menciptakan dinasti politik melalui anaknya yang kini menjadi anggota DPR RI
  7. Lebih mementingkan kroni-kroni nya saja

Tentu saja, pertarungan sesungguhnya nanti ada pada saat pemilihan, karena persepsi ini terbatas pada ruang lingkup 4 grup FB di Kaltara, periode waktu terbatas dan tidak memverifikasi akun asli atau akun samaran. Namun bagaimana pun, akun-akun asli yang menggunakan sosmed tentu ada yang berasal dari kalangan terpelajar, paham kondisi lapangan dan mereka yang mampu melihat ketidakberesan dalam pemerintahan Irianto Lambrie. Namun, sekali lagi, analisa ini hanya menggunakan sedikit sampel hingga tidak bisa digeneralisir. 

Oleh karena itu, mari kita ciptakan pemilihan gubernur yang berintegritas bermartabat, menjunjung tinggi asas demokratis, jauh dari politik kotor, politik uang, netralitas ASN dijaga penuh harga diri, dan jauh dari berita hoax. Penting sekali menciptakan interaksi dan dialog yang konstruktif dalam berkomentar. Upayakan, yang terjadi di ranah medsos tetap ada di medsos, argumen balas argumen tanpa harus saling lapor ke pihak berwajib. Terakhir, semoga pilihan parpol merupakan orang-orang yang merupakan pilihan terbaik dan benar-benar berpihak pada masyarakat Kalimantan Utara.

Ikuti tulisan menarik Muhamad Nour lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler