x

Iklan

Alin FM

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 30 Maret 2020

Senin, 6 April 2020 09:10 WIB

Ibu, Madrasah Pertama dan Utama


Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Ibu, Madrasah Pertama dan Utama

Oleh

Alin FM

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Praktisi Multimedia dan Penulis

Islam adalah agama yang benar dan sempurna. Islam adalah konsep kehidupan yang mengatur segala aspek kehidupan termasuk hadhanah atau pengasuhan anak.

Islam datang memuliakan perempuan. Karena Allah SWT menciptakannya denga rahim untuk menjadi madrasatul ula, madrasah pertama dan utama bagi anak2 nya. Peran ibu sangat berpengaruh sekali bagi tumbuh kembang anaknya.

Ibu adalah tempat pertama dimana anak mendapat pengasuhan dan diberi pendidikan pertama bahkan sejak dalam kandungan. Seorang ibu secara sadar atau tidak sadar telah memberi pendidikan kepada sang janin, karena menurut penelitian bahwa bayi dalam kandungan sudah bisa mendengar bahkan ikut merasakan suasana hati seorang sang ibunda, maka tidak heran jika ikatan emosional seorang ibu dan anak akan lebih tampak dibandingkan dengan seorang ayah.

Ibu harus menyiapkan diri untuk dirinya dan anak-anaknya, karena ia adalah hamba Allah begitu juga dengan anak2 nya. Kelak ibu serta generasinya akan di mintai pertanggung jawaban di yaumil hisab, apa yang telah dilakukan nya di dunia. Sehingga ibu harus menemukan jati diri sebagai hamba dan orang tua.

Sebagaimana pesan bagi orang tua dalam Alquran:
"Dan hendaklah mereka takut kepada Allah seandainya mereka meninggalkan sepeninggal mereka anak keturunan yang lemah. Hendaklah mereka khawatir terhadap mereka." (QS an-Nisa' [4]: 9).

Yang dipersiapkan utama adalah kerangka berpikir seorang Muslim yang benar bahwa Islam adalah agama yang sempurna bukan agama spiritual dan akhlak belaka.

Dia akan menjauhi pemikiran sekularisme (pemisahan agama kehidupan). Jadi dalam Islam tidak ada pengkotak-kotakan dalam agama dan ilmu yang lain

Jadi ia akan mengasuh dan mendidik agama anaknya dengan akidah yg kokoh, sehingga persoalan apapun akan diselesaikan dengan Islam dan ketawakalan kepada Allah. Dan juga diharus pintar dalam ilmu umum untuk membantu memahami kehidupan.
Ingat pesan Rasullullah SAW bahwa: "setiap bayi lahir dalam fitrah (Bertauhid). Ibu dan bapaknyalah yang menjadi yahudi, nasrani atau majusi".

Jadi tugas mendidik bukan hanya pada ibu tapi juga pada Ayah..krn Allah SWT memerintahkan mendidik anaknya dengan keimanan yang kokoh dan tertulis dalam Alqur'an surat lukman ayat 12-22.

Ibu harus menyadari bahwa ia bukan hanya seorang ibu tapi juga seorang istri. Kepatuhan kepada suami menjadi gerbang keberkahan dan kesholehan anak-anaknya. Jika seorang istri sering membantah suaminya atau sampai nusyuz maka membawa dampak pada karakter anak-anak di kemudian hari. Sikap menghargai dan patuh pada suami akan membuat anak-anak nya menghormati ayanhnya. Karena banyak perempuan yang melupakan aspek ini. Sehingga keharmonisan keluarga terganggu dan anaknya pun akan mendapatkan imbasnya.

Jadi ibu harus memahami betul kewajibanya menjadi Istri. Bukan dilayani, tapi melayani suami.

Di dalam Islam dingatur pengasuhan anak yang disebut hadhanah. Hadhanah diserahkan kepada ibu. Bonding termasuk dalam pengasuhan. Bonding adalah dekapan dan belaian seorang ibu. Anak harus di asuh dari masa kandungan sampai 12 tahun atau pra baligh. Anak tidak boleh jauh dr ibunya selama masa itu.

Jadi mempesantren anak usia dini tidaklah tepat. Karena ia akan kehilangan waktu kecil bersama ibunya. MengKondusif anak bukan di pesantren karena pesantren tempat menimba ilmu bukan pengasuhan anak. Pengasuhan tetap berada di tangan ibu.

Begitu juga wanita bekerja atau wanita karir, dia harus membagi waktu kerja serta mengasuh anaknya, padahal ia sudah lelah bekerja maka tenaga dan waktu sisalah yang dipakai olehnya untuk mengasuh anaknya. Apakah bisa maksimal dalam pengasuhan? semua berpulang pada individunya. Memakai baby sister atau neneknya untuk mengasuh dan menjaga anak bukan solusi pengasuhan anak. Karena tanggung jawab pengasuhan ada di tangan ibu. Jadi wahai ibu amanahmu dalam pengasuhan anak kelak akan dimintai pertanggung jawaban.

Lingkungan tempat anak tumbuh dan matang kepribadiannya di pengaruhi oleh peradaban yang berkuasa saat ini. Peradaban yang berkuasa saat ini adalah Kapitalisme. Kapitalisme yang bermula dari aqidah sekulerisme menganggap agama harus terpisah dari kehidupan, akan membuat bias kepada anak tentang agamanya. Anak akan mendapatkan pemahaman tidak utuh tentang agamanya. Karena sekulerisme, lingkungan anak dan orang tuanya jauh dari aplikasi Islam sebenarnya. Dari sekulerisme juga akan melahirkan pemikiran permisivme "serba boleh". Ini awal bencana manusia untuk melakukan apa yang dilarang oleh Allah SWT Sang pemilik kehidupan.

Dari sekulerismelah lahir manusia menuhankan hukum manusia. Manusia yang membuat hukum bukan Allah yang membuat hukum. Padahal sejatinya pemilik hukum dan yang berhak membuat hukum hanya Allah SWT, sebagaimana tertulis di dalam Al-qur'an ;
"Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Mahasuci Allah, Rabb semesta alam". [al-A'rf/7:54].

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

" Hukum itu hanyalah kepunyaan Allah. Dia telah memerintahkan agar kamu tidak menyembah selain Dia. Itulah agama yang lurus" [Yusuf/12:40]

Dari sekulerismelah dilegalkannya hukum mengatur manusia dalam sistem Demokrasi berbasis aturan yang dibuat oleh manusia sendiri. Padahal hukum manusia akan melahirka perselisihan, pertentangan dan berpihak pada segelintir orang. Sehingga melahirkan manusia-manusia sombong menangtang Allah dan menandingi oleh dalam membuat hukum dan undang-undang.

Dari sekulerismelah, ekonomi neoliberal tercipta. Ekonomi bernuansa hukum rimba. Siapa yang kuat dan punya modal maka dia akan menguasai perekonomian. Di sistem neoliberal kapitalis tidak ada batasan kepemilikan umum yang harus dikelola negara atau kepemilikan induvidu yang bisa dikuasai peorangan atau pihak swasta. Alhasil yang terjadi adalah lini strategis suatu bangsa bisa dikuasai oleh asing. Pribumi harus membayar dari pengelolaan asing.

Jadi jika ingin anak tumbuh menjadi anak yang sholeh maka hanya ada di peradaban Islam. Peradaban Islam yang melahirkan peradaban yang beradab bukan peradaban yang bebas tanpa batas. Mari bersama wujudkan peradaban Islam tersebut.

Ikuti tulisan menarik Alin FM lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler