x

kisah ramadan

Iklan

Supartono JW

Pengamat
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Kamis, 23 April 2020 17:04 WIB

Saatnya Refleksi dan Instrospeksi Diri

Jelang bulan suci Ramadhan di tengah pandemi corona, saatnya bagi kita semua untuk refleksi dan instrospeksi diri

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, umat Islam di hampir seluruh dunia dan Indonesia, akan menjalankan Ibadah Bulan Suci Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 1441 H di rumah saja. 

Selama ini, setiap perayaan Bulan Suci Ramadhan hingga Hari Raya Idul Fitri, bagi umat muslim, efek rezekinya juga mengalir ke seluruh umat beragama lain, khususnya secara sosial dan ekonomi. 

Jadi, meski Ramadhan dan Hari Raya milik umat Islam, rezeki juga mengalir untuk umat agama lain. Mall, swalayan, pasar, toko-toko, warung-warung, transportasi, hingga tempat hiburan dan rekreasi dll. akan mengais rizki dari kehadiran bulan yang penuh berkah ini dan perayaan Idul Fitri. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bagaimana dengan kondisi Ramadhan dan Idul Fitri 1441 H tahun ini? Sudah barang tentu akan menjadi catatan sejarah tersendiri, karena akibat pandemi corona, khususnya ibadah salat, tarawih, salat Idul Fitri, hingga berkumpul dengan sanak keluarga, saudara, kerabat, teman, sahabat, tidak akan lagi dapat dilakukan, mengingat hingga saat ini, kasus pandemi di Indonesia pun masih terus meningkat dan belum terlihat akan mereda. 

Pemerintah pun secara resmi sudah mengeluarkan peraturan larangan mudik yang selama ini menjadi budaya dan tradisi Indonesia. 

Semoga saja, atas izin Allah, pandemi corona di Indonesia dan seluruh dunia dapat berakhir di bulan Ramadhan dan saat Hari Raya Idul Fitri. Semua umat manusia dapat beraktivitas normal kembali. Aamiin.

Namun, bila bulan Ramadhan hingga Idul Fitri, situasi pandemi masih belum usai, maka, seluruh umat manusia dan khususnya umat muslim, dapat mengambil hikmah dari peristiwa ini. Bulan Ramadhan di tengah pandemi corona, wajib dapat dimaknai dan disikapi secara positif. 

Satu di antara cara memaknai dan menyikapi secara positif itu, kita jadi memiliki waktu yang banyak untuk selalu merefleksi dan mengevaluasi diri. 

Refleksi dan evaluasi ini juga bukan hanya dilakukan oleh individu, tapi oleh masyarakat hingga para pemimpin negeri, sebab sepanjang pandemi corona terjadi, negeri ini pun terus diterpa kisruh berkepanjangan. 

Refleksi buang waktu, merepotkan

Berdasarkan rujukan KBBI, refleksi adalah gerakan, pantulan di luar kemauan (kesadaran) sebagai jawaban suatu hal atau kegiatan yang datang dari luar. 

Sementara dari berbagai literasi, refleksi diri adalah meditasi atau pemikiran serius mengenai karakter, tindakan, dan motif seseorang. 

Mengapa selama ini berbagai masalah sosial, politik, hukum, ekonomi dll, terus mengemuka, sebab, setiap individu/masyarakat/pemimpin selalu sibuk dengan rutinitas dan budayanya, meski selalu menuai masalah dan konflik, tanpa ada upaya untuk refleksi dan evaluasi? 

Bahkan meski ada ruang dan waktu untuk refleksi serta evaluasi, dilakukan dengan tidak kualitas. Sebab, untuk sebagian orang, refleksi dan evaluasi terkesan sulit atau merepotkan dan membuang waktu. Padahal, refleksi diri penting dan dibutuhkan setiap orang/masyarakat/organisasi/instansi/parlemen/pemerintah. 

Sejatinya untuk diri sendiri, refleksi diri bisa dilakukan secara rutin setiap tahun, bulan, minggu, bahkan setiap hari, demikian pula untuk masyarakat/organisasi/instansi/parlemen/pemerintah dan karena sangat penting, maka harus dihilangkan pemikiran bahwa melalukan refleksi itu merepotkan dan buang waktu. 

Lalu kira-kira bagaimana langkah untuk refleksi dan evaluasi yang sangat vital itu? Banyak cara dan modelnya. Ada yang dengan cara persis model meditasi, duduk tegap bersila, mata terpejam, ada yang dengan cara tidur terlentang dan berbahagai model lainnya, lalu mengosongkan pikiran, mengingat dan mengidentifikasi semua peristiwa yang telah dilalui, kemudian memilah, hingga akhirnya memilih langkah baru dari semua peristiwa. 

Prinsipnya saat melakukan refleksi ambillah konsentrasi berpikir dengan berhenti dari proses langkah kehidupan, ambil langkah mundur dari kehidupan atau situasi tertentu. 

Berikutnya, lihat, identifikasi, dan dapatkan perspektif tentang apa yang diperhatikan dan lihat. Dengarkan panduan batin Anda. Berikan ruang dan waktu bagi kebijaksanaan dalam diri untuk hadir. Bertindak, identifikasikanlah langkah-langkah yang Anda perlukan untuk bergerak maju demi menyesuaikan, mengubah, atau meningkatkan kualitas hidup. Perlu diingat, hal penting saat refleksi adalah, merenungkan segala hal tentang diri sendiri, siapa Anda dan apa yang Anda inginkan untuk hidup Anda. 

Tanyakan pada diri sendiri apa keterampilan, kekuatan, atau bakat unik diri sendiri, berikut dengan kelemahan Anda. Apa yang disukai dan tidak disuka. Apa yang membuat Anda termotivasi dan bersemangat? 

Berikutnya, memikirkan apakah Anda telah menggunakan keterampilan yang dimiliki dengan baik, atau apakah Anda telah menjadi orang yang dihargai orang lain, apakah Anda menghargai diri sendiri, dan apakah Anda telah memberikan yang terbaik bagi diri sendiri, teman, dan keluarga? 

Bagi organisasi, bagi masyarakat, bagi instansi, bagi parlemen, bagi pemerintahan, hingga bagi kepemimpinan negeri ini? 

Refleksi untuk amanah

Apa manfaat refleksi? Banyak manfaat yang bisa didapatkan saat Anda merefleksikan diri sendiri. Anda akan memahami diri sendiri pada tingkat yang lebih dalam dan ini penting untuk kesuksesan di semua bidang kehidupan. 

Dengan meluangkan waktu untuk refleksi, bukan hanya kesadaran yang meningkat, tetapi juga ada perbaikan diri yang meningkatkan kepercayaan diri dan tingkat harga diri. Selian itu, dengan melakukan refleksi, akan mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang apa yang berhasil dan apa yang tidak. 

Seiring waktu, hal ini memungkinkan Anda untuk membuat keputusan yang lebih baik dan mengubah tindakan Anda. Terutama dalam melihat hal negatif yang ada dalam dalam diri sendiri atau di sekitar, misalnya, kebiasaan tertentu, pasangan, sahabat, atau rekan kerja yang menjadi 'racun' dalam hidup Anda. 

Refleksi, evaluasi, melihat diri sendiri, instrospeksi, akan membuat Anda melihat bagaimana pola negatif tersebut memiliki efek yang merugikan, untuk kemudian Anda menjadi tahu mana yang sebaiknya dilakukan dan dihindari. 

Ujungnya, Anda akan membuka mata hati dan kata hati Anda untuk melihat sesuatu dari sudut pandang yang berbeda karena Anda dapat melihat pemahaman yang lebih dalam. Saat proses refleksi dan instrospeksi, dengan merenungkan apa yang telah diperbuat, mencerna, dan berintegrasi, maka siapapun yang melakukannya akan lebih mampu menyimpan dan mengingat informasi sebagai langkah perbaikan. 

Refleksi untuk sukses

Dalam kenyataan kehidupan, ada orang yang mengkhawatirkan hal-hal di luar kendali dirinya, hingga akhirnya membuat diri sendiri cemas dan jadi tidak fokus. Karenanya dengan melakukan refleksi diri, akan sangat membantu mencegah kekhawatiran dan ketakutan berlebihan. Siapa orang yang tidak ingin sukses? 

Maka, dengan melakukan refleksi karena tujuannya sukses, harus ada pemahaman definisi sukses bagi Anda. Semisal mau menjadi pemimpin,  maka dibutuhkan kerja keras untuk itu. 

Namun, saat melakukan refleksi, ternyata Anda tahu bahwa memang ada rasa takut dan ada kekawatiran tidak dapat menjadi pemimpin yang benar dan baik, maka dengan instrospeksi ini akan membantu Anda menjadi pemimpin yang benar dan baik. 

Introspeksi diri akan memungkinkan Anda untuk mengakui segala kelemahan, kekurangan, ketakutan dan segala hal negatif lainnya dalam diri, dan akhirnya setelah refleksi dan instrospeksi, Anda belajar cara terbaik untuk menanganinya. 

Semoga, menjelang dan selama bulan suci Ramadhan, di temgah wabah corona, kita menjadi pribadi yang pandai bersyukur, peduli sesama, tidak mementingkan diri sendiri, kelompok, dan golongan bagi yang diberikan amanah duduk dalam organisasi, instansi, institusi, partai politik, parlemen, dan pemerintahan karena menyempatkan diri untuk melakukan refleksi dan instrospeksi diri dan terus memerhatikan saudara-saudara kita yang serba kekurangan dan perlu mendapat bantuan. 

Mari kita sambut bulan suci yang penuh berkah dengan kebesaran dan kerendahan hati, saling memafaakan, bersatu saling mendukung agar wabah segera usai, ibadah pun khusu, lancar, aman. Aamiin

Ikuti tulisan menarik Supartono JW lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler