x

Iklan

Dara Safira

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 23 Januari 2020

Senin, 27 April 2020 10:40 WIB

Belajar di Situasi Tak Normal


Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Situasinya memang tidak nyaman. Kondisi terkini di Indonesia memang sedang tidak normal. Pandemi global wabah virus Covid-19 menjadi sebab alasan--yang juga dialami Indonesia.

Semua lini dalam aktivitas keseharian diterjang gangguan. Sementara waktu. Optmis saja.

Namun bagaimanapun, aktivitas keseharian itu tetap harus terlaksana. Seperti ketika situasi tanpa wabah virus Covid-19.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Termasuk kegiatan pendidikan nasional. Tinggal menyusun perubahan skema belajar-mengajarnya saja. Dengan penyesuaian keadaan sekarang. Merancang strategi baru belajar-mengajar.

Tidak enteng tugas dan tanggung jawab diemban Mendikbud Nadiem Makarim dan jajarannya saat ini.

Namun seperti tadi telah disampaikan, optimis saja semua terlaksana dengan baik --dan tentu segera berakhir wabah virus Covid-19 ini.

Belajar dari rumah. Jadi program cara kegiatan edukasi ditetapkan Menteri Nadiem. Tidak mungkin tetap melaksanakan belajar di sekolah ke anak-anak dan Guru. Risiko keselamatan hidup sangat besar.

Macam-macam metode belajar dari Rumah disiapkan oleh Menteri Nadiem. Bisa mengakses platform belajar milik Kemendikbud, meminta penyedia jasa belajar online memberikan layanan edukasi; membolehkan dana BOS untuk dilpakai biaya berlangganan belajar dalam jaringan; sampai terbaru kerja sama dengan TVRI.

Tinggal memilih saja. Menyesuaikan dengan kemampuan dan minat sekolah. Sekolah yang paling mengetahui alses kebutuhan belajar jarak jauh.

Penambahan selanjutnya, kembali ke peran sekolah dan guru. Untuk mengemas modul terbaik belajar jarak jauh dari rumah agar efektif.

Guru harus punya kreativitas. Menyiapkan inovasi ke murid dan orang tuanya tentang sistem belajar dari rumah yang sedang diberlakukan akibat wabah virus Covid-19.

Sekali lagi, memang tidak nyaman. Pasti tidak mudah dilakukan. Pasti rasanya berbeda. Pasti ada keluhan. Pasti ada kebingungan. Pasti muncul ganjalan psikologis.

Toh, menteri Nadiem juga sudah mengakui bahwa hal seperti itu semuanya bakal terjadi.

Namun tidak untuk saatnya menyalahkan siapa-siapa. Jangan menyudutkan Guru. Tidak boleh juga menyalahkan peran orang tua. Dilarang mendiskriditkan murid atau anak-anak. Bukan pula ketidaksiapan Menteri Nadiem dan jajarannya menyusun skema belajar dari rumah.

Mungkin pada saat awal ada yang merasa semua adalah kendala. Tapi kendala itu tidak akan berlanjut bila kembali ke rumusnya: ada kreativitas, lahir inovasi dari Guru dan orang tua murid.

Toh, layanan belajar dari rumah sudah tersedia. Tinggal memilih saja. Nah, bagaimana selanjutnya Guru dan orang tua bersinergi menyusun cara yang baik belajar dari rumah.

Resepnya hanya ini: punya kreativitas dan inovasi. Antara Guru dan orang tua untuk kebaikan cara belajar murid. Tidak aja jalan lain. Situasi masih belum normal.

Supaya mengecil tingkat stres murid atau anak-anak. Agar orang tua dapat nyaman dalam mendampingi anaknya belajar di rumah. Biar Guru tidak merasa terbenani dan bingung lagi menuntun muridnya belajar jarak jauh.

Saling menyalahkan dan mencari-cari dampak akibat belajar dari rumah hanya membuat proses kegiatan pendidikan jadi gagap.*

Ikuti tulisan menarik Dara Safira lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu