x

Corona

Iklan

Alfin Riki

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 29 April 2019

Selasa, 12 Mei 2020 06:21 WIB

Bahaya Hoaks Seputar Covid-19, Bisa Menghancurkan Hidupmu

Bertebarannya berita hoax yang memanfaatkan wabah corona makin meningkat. Terhitung pada 1 April 2020 jumlah berita hoax mencapai 405 item. Angka ini akan terus melonjak jika tidak ada kesadaran masyarakat. Masyarakat harus paham bahwa hoax dapat membunuh manusia. Berikut dampak hoax jika terus dibiarkan,

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Penyebaran virus corona alias Covid-19 kian meluas, turut pula diiringi oleh penyebaran berita tak berasal jelas (hoaks) yang memasuki linimasa warga +62. Ujarannya beragam, mulai dari unggahan netizen yang mengatakan bahwa sudah ada warga di Makassar yang positif corona hingga corona dapat menyebar melalui udara yang menganggu kewarasan media publik.

Tidak hanya fisik dan rohani saja yabg harus menyandang kewarasan. Aktivitas kita sehari-hari juga perlu sehat dan terhindar dari perilaku menyimpang. Begitupun dengan media publik, waras bermedia menjadi suatu unsur yang harus dipenuhi. Kegagalan menerima dan memproses informasi dari berbagai linimasa sangat rentan menyalurkan kesesatan sehingga mental pengguna dapat terpengaruh. 

Kewarasan media publik adalah pertanda sehatnya suatu masyarakat. Masyarakat yang waras tergantung pada individu-individu yang waras. Waras dimaksud di sini adalah kemauan menjaga persatuan, persaudaraan, perdamaian, keutuhan negara, keberagaman, dan segala hal positif lainnya. Dan ternyata menurut survei terakhir, pengguna internet dan media sosial kebanyakan adalah para milenial.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Survei yang dilakukan oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menunjukkan bahwa, 25 juta atau sekitar 80% dari pengguna internet adalah kalangan milenial, kelahiran era 90an dan 80an. Dengan demikian bisa disimpulkan sehat dan warasnya ruang publik tergantung pada individu-individu milenial. Bila nilai-nilai positif yang disuarakan di ruang publik oleh milenial, maka perdamain dan kesatuan yang akan terjadi. Tapi jika sebaliknya, ruang publik dipenuhi dengan ujaran kebencian, hoaks, rasisme, dan intoleransi, maka kegaduhan yang akan terjadi.

Bahaya Hoax Bisa Membunuh Manusia

Bertebarannya berita hoaks yang akhir-akhir ini semakin populer dengan memanfaatkan wabah corona yang juga makin meningkat. Terhitung pada 1 April 2020 jumlah berita hoaks mencapai 405 kasus. Angka ini akan terus melonjak jika tidak ada kesadaran masyarakat. Masyarakat harus paham jika hoax dapat membunuh. Berikut dampak hoaks jika terus dibiarkan,

1. Hoaks dapat membunuh karakter manusia. Pada hoaks terdapat manipulasi dan kecurangan yang dapat menjatuhkan manusia itu sendiri. Jangka waktu yang lama, tanpa disadari mental masyarakat akan terbentuk kearah pemahaman hoaks. Gampang sekali percaya dengan berita-berita hoaks yang dikemas sedemikian rupa, seolah memakai kacamata kuda tanpa hiraukan pembanding atau klarifikasi berita/informasi.

2. Berita bohong memicu kepanikan publik. Pikiran masyarakat tiba-tiba menjadi imajiner membayangkan keadaan mengerikan tanpa memikirkan kepentingan orang lain. Seperti contohnya, isu lockdown yang membuat harga di pasaran meningkat tajam. Orang kaya mungkin tidak begitu keberatan dengan keadaan ini, tapi masyarakat menengah ke bawah sangat kesulitan menghadapi situasi sulit ini.

3. Hoaks merupakan penipuan publik. Jika awal 2000an kita mengenal "mama minta pulsa", hari ini bentuk penipuan hoax lebih terstruktur. Seakan hoaks mempengaruhi keseluruhan sektor kehidupan, sehingga orang tidak sempat klarifikasi terhadap kebenarannya.

Hoaks atau berita bohong adalah hal yang dapat membunuh. Suatu hal yang wajar jika hoaks tidak bisa kita diterima dan harus dibunuh sesegera mungkin sebelum dia membunuh kita.

Jika dokter dan para tenaga medis saat ini berada di garda terdepan dalam menangani para pasien Covid-19, maka sebaiknya para insan warganet juga bisa memberikan informasi yang edukatif seputar pemberitaan mengenai corona ini. Kehati-hatian menerima dan memberikan informasi sangat diperlukan guna menjaga kehidupan sesama.

Inilah wujud solidaritas. Ketika semua level dan lini bisa saling bersinergi bersama dan terlibat aktif dalam melawan virus, tidak dengan sibuk menyalahkan sana-sini tanpa memberikan solusi. Mari merawat optimisme dengan musnahkan hoax Covid-19 yang menghambat penyelesaian pandemi Covid-19.

Ikuti tulisan menarik Alfin Riki lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 jam lalu

Terpopuler