x

Indonesia pasti jaya.

Iklan

Nurul Fauziyyah

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 20 Mei 2020

Kamis, 21 Mei 2020 06:35 WIB

Bangkitkan Etika Penerus Bangsa sebagai Wujud Kebangkitan Nasional Kita

Maknai Hari Kebangkitan Nasional melalui peningkatan etika penerus bangsa. Bukan hanya pendidikan untuk menjadi bijak, namun juga etika dalam bertindak. Mulailah dari yang terdekat, memberi manfaat melalui nasihat dan mencontohkan hal yang bermartabat.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Ratusan tahun Indonesia dijajah oleh para kolonis dan antek-anteknya. Indonesia belum mampu bangkit dan menyatukan rasa nasionalisme dan kesatuan di bumi Indonesia. Pun setelah dinyatakan merdeka pada 17 Agustus 1945, Indonesia masih tetap dijajah meski dalam bentuk tak diduga. Yang tak kasat hingga saat ini adalah penjajahan dalam berbagai aspek kehidupan pemuda atau generasi penerus bangsa seperti penjajahan moral dan pendidikan yang masih rendah kualitasnya.

Fenomena yang sedang mushrooming belakangan ini adalah isu-isu yang berkaitan dengan tindak penyimpangan atau tidak beretika seperti bullying (perundungan). Perilaku menyimpang adalah semua tindakan yang tidak sesuai dengan norma yang berlaku dalam suatu sistem sosial (Robert M. Z. Lawang, 2011). Bullying terdiri atas beberapa jenis seperti kontak fisik langsung, kontak verbal langsung, perilaku non-verbal langsung, perilaku non-verbal tidak langsung, cyber bullying dan pelecehan seksual. Efek dari perilaku bullying berpengaruh tidak hanya pada fisik namun juga pada emosional dan sosial anak, serta pada perkembangan mental anak karena efek intimidasi bisa bertahan atau menetap sampai anak dewasa.

Dilansir dari Kompas.Com, sederet kasus bullying atau perundungan terjadi di sejumlah sekolah di Indonesia dan terjadi tak hanya sekali dua kali. Salah satu contohnya adalah kasus di salah satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Purworejo, Jawa Tengah. Pada Februari 2020, seorang siswa sebuah SMPN di Kota Malang, MS (13), terpaksa menjalani operasi amputasi jari tengah tangan kanan setelah diduga menjadi korban bully 7 teman sekolahnya dan mirisnya terkait kasus tersebut, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang Zubaidah mengatakan bahawa kejadian itu bukan berdasar kekerasan, namun hanya bercanda.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tak hanya di sekolah, namun bullying juga terjadi dalam kehidupan sehari-hari seperti yang sedang marak diperbincangkan mengenai RZ bocah 12 tahun penjual Jalangkote di Pangkep, Sulawesi Selatan yang dirundung oleh beberapa pria dan wanita, bahkan tidak hanya sekali-dua kali.

Pelajar atau generasi muda bangsa yang masih butuh bimbingan serta motivasi, seharusnya diarahkan untuk memiliki moral reasoning sehingga mereka mampu mempertimbangkan segala sesuatu dalam bertindak. Etika yang dimiliki seseorang berbeda-beda. Tingkat pertama disebut Ethical Sensitivity (Awareness), kedua Ethical Judgement, ketiga Ethical Intention, dan keempat Ethical Behaviour.

Setidaknya pelajar Indonesia sebagai generasi muda bangsa berada pada tingkat Ethical Intention sehingga pendidikan di Indonesia dapat meningkat kualitasnya. Hal tersebut tercermin dari terlahirnya pelajar-pelajar yang memiliki etika yang baik dalam menyikapi segala sesuatu atau isu sosial tidak hanya dalam dunia pendidikan (sekolah) namun juga isu sosial yang ada di kehidupan nyata.

Tentunya hal tersebut tidak akan tercipta jika tidak adanya dukungan dan “aksi” dari segala pihak, yaitu sekolah, pendidik, pemerintah, keluarga dan lingkungan. Semua aspek bersinergi dalam mewujudkan pendidikan yang beretika demi melahirkan generasi-generasi bangsa yang memiliki etika hingga pada tingkat yang paling tinggi yaitu ethical behaviour.

Memaknai hari Kebangkitan Nasional yang jatuh pada tanggal 20 Mei tidak hanya terbatas pada lingkup perjuangan fisik seperti yang telah dilakukan oleh para pahwalan yang sangat berharga bagi Indonesia. Namun, kebangkitan Nasional dapat dimaknai dengan kebangkitan dalam aspek sosial, ekonomi, budaya, politik, pendidikan, dan lainnya. 

Sebagai generasi penerus bangsa dan sebagai insan yang peduli pada masa depan Indonesia, mari kita sama-sama maknai Hari Kebangkitan Nasional dengan membangkitkan pendidikan dan semangat pemuda salah satunya dalam aspek etika penerus bangsa. 

 

Ditulis oleh: Nurul Fauziyyah/Edukator Milenial

Ikuti tulisan menarik Nurul Fauziyyah lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 hari lalu

Kisah Naluri

Oleh: Wahyu Kurniawan

Selasa, 23 April 2024 22:29 WIB

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 hari lalu

Kisah Naluri

Oleh: Wahyu Kurniawan

Selasa, 23 April 2024 22:29 WIB