Ikhtiar Memutus Mata Rantai Pandemic Covid-19

Kamis, 21 Mei 2020 17:24 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
img-content
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Semoga Allah Subhanahu Wa Ta’ala memberikan rahmat dan melimpahkan kesehatan selalu. Aamiin Yaa Robbal ‘Alamiin. Keadaan Luar Biasa, Harus Dihadapi Dengan Cara Yang Luar Biasa. Hasil perenungan sejak akhir Februari hingga Maret 2020, maka kami ingin sedikit berkontribusi dalam memutus rantai penyebaran virus Covid-19 ini.

Covid-19 tidak bergerak, tetapi manusia sebagai mahluk sosial selalu harus bergerak untuk memenuhi kehidupan jiwa dan raganya. Physical Distancing bahkan Karantina Wilayah dapat membatasi pergerakan manusia dalam menyebarkan Covid-19, tetapi bagaimana dengan manusia yang bertugas mengatasinya? Bagaimana nasib Dokter, Tenaga Medis, Pengurus Jenazah, Bhabinkamtibmas Polri, bahkan Babinsa TNI AD?

Setidaknya mereka tetap harus bergerak terus untuk kehidupan dan bisa menjadi korban terpapar atau carrier pembawa.

Masker juga upaya prevention yang baik, tetapi kesemuanya itu hanya untuk mencegah Covid-19 masuk ke tubuh manusia, tidak untuk melawan Covid-19 yg sudah masuk ke dalam tubuh manusia.

Bagaimana pula mengatasi virus Covid-19 yang telah masuk ke dalam tubuh manusia tersebut? 

Idenya, adalah negara dengan seluruh sumber daya yang memang sudah dimiliki, bersatu untuk memproduksi Serum Anti Covid-19, yang kami namakan IgY Antiserum Covid-19.

Apasih Antiserum itu?

Mudahnya, digambarkan seperti jika ada pasangan mau nikah, dimana terutama yang perempuan diminta untuk suntik Vaksin Anti Tetanus (ATV). Vaksinasi tersebut dibutuhkan guna mencegah infeksi ketika berhubungan ataupun melahirkan. Akan tetapi kalaupun nantinya terjadi infeksi, dapat diterapi juga dengan Anti Tetanus Serum (ATS).

Serum ini dijadikan Immunoterapi untuk yang sudah terinfeksi, dan dapat juga diberikan bagi yang belum terpapar (efektif 2-10 hari-an).

Nantinya, IgY Antiserum Covid-19 dapat membantu tubuh memproduksi antibodi yang mengikat virus COVID-19 dan mencegahnya menginfeksi sel darah hingga organ pernapasan dan pencernaan.

Kalau semua pemangku kepentingan sejalan, untuk sementara diprediksi Antiserum ini dapat mulai diproduksi masal (setelah uji klinis) sekitar paling lama In Sya Allah 3-5 bulan. Dengan catatan produk ini harus mendekati 100% Made in Indonesia.

Tetapi, pekerjaan ini butuh political will yang tegas dan keras dari pimpinan bangsa dan negara Indonesia, guna memastikan tidak ada hambatan teknis apalagi non-teknis ataupun hambatan "ikutan" dalam proses pembuatannya. 

Bogor, 17 Maret 2020

Andrea H Poeloengan, SH, M.Hum, MTCP dan Kamaluddin Zarkasie, DVM, PhD

Pemrakarsa

Prakarsa Percepatan Produksi Immunoglobulin Yolk (IgY) Antiserum Covid-19

Bagikan Artikel Ini
img-content
Andrea Hynan Poeloengan

Penulis Indonesiana

0 Pengikut

img-content

Episode Baru Djoko "Joker" Tjandra?

Sabtu, 1 Agustus 2020 16:06 WIB

Baca Juga











Artikel Terpopuler