x

Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian melaksanakan ibadah salat Jumat pertama di Mesjid An-Nuur Kementerian Dalam Negeri, Jakarta, Jumat, 5 Juni 2020. Foto: Kemendagri

Iklan

Agus Supriyatna

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Jumat, 17 Juli 2020 14:48 WIB

Diuji Krisis Covid, Pilkada Serentak Bisa Lahirkan Pemimpin Daerah Inovatif

Ujian kepemimpinan itu bukan saat kondisi normal. Tapi di saat menghadapi krisis. Pandemi Covid-19, adalah ujian. Ujian kepemimpinan

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya


Ujian kepemimpinan itu bukan saat kondisi normal. Tapi di saat menghadapi krisis. Pandemi Covid-19, adalah ujian. Ujian kepemimpinan. Maka, dalam konteks pemilihan kepala daerah, pemilihan di masa pandemi adalah ujian kepemimpinan bagi para calon kepala daerah yang berlaga di arena kontestasi.

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengatakan itu dalam keterangan tertulisnya di Jakarta. Tito pun berharap, lewat pilkada di masa pandemi, akan terpilih pemimpin sejati. Pemimpin yang memang punya ide dan gagasan untuk mengatasi krisis. Pemimpin yang diharapkan pemilih bisa mengatasi dampak krisis akibat Covid.

"Inilah saatnya para calon kepala daerah memberikan kontribusi maksimal terutama dalam penanganan pandemi Covid-19. Sebab penanganan tidak akan bisa diselesaikan hanya oleh pemerintah pusat, karena adanya sistem desentralisasi otonomi daerah. Ini harus diselesaikan bersama-sama," kata Tito.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pemilihan di masa pandemi, lanjut Tito, bisa jadi momen penting bagi para kandidat untuk unjuk ide dan gagasan. Terutama gagasan mereka bagaimana pendemik Covid-19 berserta dampaknya. Momen pilkada juga bisa menjadi alat ukur kepedulian calon pemimpin terhadap warga masyarakat. Sekaligus, jadi forum bagi pemilih untuk menseleksi calon pemimpin yang mereka anggap bisa menangani krisis.

“Dengan demikian, pilkada adalah momen penting dan pas untuk ajang adu gagasan dan berbuat nyata secara maksimal bagi para kontestan dalam menangani pandemi Covid-19 dan dampak sosial ekonominya,” tegas Tito.

Sementara itu, pakar pemerintahan daerah dari Universitas Brawijaya, M.R. Khairul Muluk berpendapat, pemimpin daerah sejati bakal terlahir di tengah krisis pandemic Covid-19. Kepala daerah yang terpilih nanti tentunya mampu mendapatkan simpati masyarakat terutama dalam mengatasi persoalan wabah Covid-19.

"Pemimpin yang sebenarnya justeru muncul di saat krisis. Kemampuan memecahkan persoalan amat dibutuhkan oleh masyarakat di saat sulit. Pilkada di saat pandemik Covid 19 dapat menghasilkan pemimpin yang mampu berkomunikasi dengan masyarakat sekaligus mampu menyelesaikan problema,” kata M.R. Muluk.

M.R. Muluk menuturkan, pilkada saat pandemik dapat menghasilkan pemimpin yang effective sekaligus acceptable leader. Effective leader adalah pemimpin yang mampu mencari cara yang dapat mengatasi multi problem akibat covid antara lain, penyembuhan Covid-19, pencegahan penyebaran Covid-19, dan penyelesaian persoalan sosial ekonomi akibat dampak Covid-19. Sedangkan, dikatakan acceptable leader, lanjut M.R. Muluk, kepala daerah terpilih telah menunjukkan kemampuan berkomunikasi dengan masyarakat di masa krisis. "Ini jelas ujian berat menuju kepemimpinan nyata bagi masyarakat, menghasilkan pemimpin yang bukan sekadar manajer dalam organisasi sektor publik," ujarnya.

 

Ikuti tulisan menarik Agus Supriyatna lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler