Sang Pencipta menitipkan harta karun untuk bumi Indonesia. Kekayaan ini adalah kebanggaan kita sebagai anak bangsa. Harta karun yang hadir dari sumber alam. Harta karun fantastis dalam aneka rupa tambang.

“Orang bilang tanah kita tanah surga. Tongkat, kayu, dan batu jadi tanaman”. Penggalan lirik lagu dari legenda musik tanah air ini ‘tak lekang oleh waktu. Kolam Susu judul lagunya. Pada masanya, lagu ini menjadi salah satu hit kondang Koes Plus. 

Secara implisit, potongan lirik lagu tersebut menggambarkan negeri kita adalah negeri makmur. Tanah yang subur bagaikan surga. Kaya raya akan sumber daya alam. 

Sumber daya alam terbagi menjadi dua jenis menurut sifat pembaharuannya. Pertama adalah sumber daya alam yang dapat diperbaharui (renewable), atau dapat disebut sumber daya alam terbarukan. Kedua, sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui (non-renewable), atau sumber daya alam ‘tak terbarukan. 

Barang tambang dikategorikan sebagai sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. Hal ini disebabkan oleh proses periode pembentukannya yang terbentuk sejak lampau. Sehingga, butuh waktu yang tidak sebentar, jika ingin diperbaharui kembali. 

Catatan lembaga pemerintah Amerika Serikat, melalui US Geological Survey yang berfokus di bidang geologi, menunjukkan bahwa Indonesia menjadi salah satu negara yang memiliki produksi dan cadangan bahan tambang terbesar di dunia. 

Indonesia memiliki cadangan timah terbesar kedua di dunia, disusul emas, dan energi panas bumi. Sedangkan dari sisi produksi, Indonesia merupakan penghasil nikel terbesar ketiga di dunia, disusul bauksit, lalu gas bumi, batubara, serta minyak bumi.

Persebaran barang tambang di beberapa wilayah atau pulau Indonesia memiliki perbedaan. Kandungan di satu wilayah berbeda dengan kandungan di wilayah lain. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan sejarah dan kondisi geologis di masa lampau. Selain itu, persebaran cadangan sumber daya alam yang tidak merata ini diakibatkan oleh sejumlah faktor, yakni perbedaan geologi, dan juga penelitian serta eksplorasi yang belum dilakukan.

Selain itu, perbedaan disebabkan belum adanya penelitian yang mendalam. Penelitian terkait kondisi adanya sebuah potensi. Potensi sumber daya tambang yang ada di sebuah wilayah. Penelitian yang dimaksud adalah penelitian geologi dan sumber daya mineral.

Lalu, apakah kita membiarkan harta karun ini larut begitu saja? Atau, sudahkah kita berani melakukan suatu terobosan agar harta karun ini bernilai tambah?

Ikuti tulisan menarik Meri Ana lainnya di sini.