Ada Apa dengan Nadiem Makarim?

Senin, 10 Agustus 2020 20:44 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content
PJJ
Iklan

Indonesia tengah mengalami krisis di bidang pendidikan yang membutuhkan banyak perhatian dari pemerintah.

Mencari sinyal untuk melakukan pembelajaran Jarak Jauh atau PJJ.


Pandemik telah merugikan dunia pendidikan, Akan tetapi Kemendikbud menetapkan pembelajaran jarak jauh akan menjadi permanen bukan hanya pembelajaran jarak jauh pure tapi hybrid model setelah badai ini berlalu. Seharusnya Kemendikbud melakukan survei untuk melihat kenyataan siswa dalam pemelajaran jarak jauh atau PJJ  efektifkah itu?

 

Karena pada kenyataannya PJJ tidak efektif untuk diterapkan dalam saat pembelajaran. Banyak peserta didik yang tidak mampu untuk melakukan pembelajaran daring karena keterbatasan fasilitasas dan  infrastruktur khususnya di daerah terpencil yang tidak mempunyai aliran listrik bahkan handphone. Indonesia bukan hanya berbicara soal Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Malang dan lain-lainnya yang pendidikan lebih maju dibandingkan dengan daerah lainnya, seharusnya Nadiem bisa melihat itu dan berfikir lagi dengan matang.

 

Nadiem Makarim disebut sebagai Menteri angkatan milenial ini, telah membuat terobosan baru yaitu Program Organisasi Penggerak (POP) ini pertama kali diluncurkan pada 10 Maret lalu yang akan melibatkan seluruh masyarakat guna untuk meningkatkan mutu pendidikan dan juga meningkatkan kualitas guru dan kepala sekolah berdasarkan model pelatihan yang sudah terbukti efektif dalam meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan juga hasil belajar siswa di Indonesia.

 

Organisasi POP ini ternyata menimbulkan banyak polemik dikalangan masyarakat dan juga beberapa organisasi besar seperti Muhamadiyah, Nahdatul Ulama dan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) yang mundur dalam mengikuti program tersebut.

 

Dalam hal ini beberapa organisasi besar yang menolak terobosan terbaru dari mendikbud, awalnya disambut dengan baik akan tetapi dianggap tidak adanya keterbukaan dari Mendikbud untuk mensosialisasikan program terbarunya lebih dahulu, jika mendikbud ingin ketiga oraganisasi besar ini ikut mengambil andil maka disarankan untuk melakukan proses rekrutmen ulang.

 

Dalam Program Organisasi Penggerak secara subtansi tidak berbeda dengan kurikulum 2013 menuntut guru mengikuti pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan kinerja para pendidik di tanah air, seharusnya kita memberikan perhatian lebih untuk menangani wabah ini yang membuat krisis tentunya dibidang pendidikan untuk mengatasi persoalan dalam pembelajaran jarak jauh agar menjadi perhatian seluruh masyarakat dan Mendikbud.

 

Nadiem harus mengevaluasi lagi dengan berbagai pertimbangan tentang Program Oragnisasi Penggerak ini karena program ini dinilai tidak tepat pada waktunya.

 

Angka yang dikeluarkan untuk POP terlalu fantastik, seharusnya anggaran sebanyak itu dapat digunakan untuk menyantuni siswa-siswi dan mahasiswa-mahasiswi yang sedang mejalankan sekolah daring atau Pjj tersebut. Kemudian, jika punya dana lebih seharusnya  mengalihkannya untuk dana stimulus pendidikan.

 

Karena pembelajaran jarak jauh merupakan masalah yang serius yang harus kita hadapi bersama, pendidikan di Negeri kita dalam ambang kehancuran. Untuk itu memerlukan banyak perihatin dari pemerintah.

Bagikan Artikel Ini
img-content
FitriIndraliaMossy

Penulis Indonesiana

0 Pengikut

img-content

Ada Apa dengan Nadiem Makarim?

Senin, 10 Agustus 2020 20:44 WIB

Baca Juga











Artikel Terpopuler