Sempat Ditolak, Mahasiswa UMM Ini Gencar Bagikan Hand Sanitizer dan Mengedukasi Pedagang Sayur Keliling

Selasa, 1 September 2020 16:59 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
img-content
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Setiap pedagang pasti akan berinteraksi dengan banyak orang, maka dari itu mahasiswa UMM berupaya membagikan Hand Sanitizer gratis kepada para pedagang sayur keliling

Malang – Mencuci tangan setelah keluar rumah atau sehabis memegang benda merupakan suatu keharusan dimasa pandemi covid-19 seperti sekarang. Pasalnya, virus yang tengah menjadi wabah hampir diseluruh belahan dunia ini tidak pandang bulu dalam mengintai inangnya. Ia mampu menempel dimanapun, tak terkecuali di benda – benda yang ada disekitar kita. Virus corona dapat dengan mudah masuk kedalam tubuh melewati jalan pernafasan manusia, seperti hidung dan mulut. Oleh karenanya, penting bagi kita menjaga kebersihan tangan kapanpun. Inilah yang menjadi perhatian mahasiswa PMM UMM dalam mencegah penyebaran virus corona dengan membagi – bagikan hand sanitizer gratis kepada pedagang sayur keliling yang ada di Desa Purwosekar, Kecamatan Tajinan, Kabupaten Malang. (27/08)

                Kegiatan yang diselenggarakan oleh empat mahasiswa UMM tersebut mengincar pedagang sayur keliling yang tengah berjualan di sepanjang ruas jalan Dusun Tubo – Purboyo. Kebersihan dari pedagang sayur juga turut menjadi perhatian. Pasalnya, mereka menjual sayur yang nantinya akan dikonsumsi oleh banyak orang. Transmisi virus juga bisa terjadi pada saat transaksi jual beli. Itulah yang menjadi alasan mahasiswa tersebut membagikan hand sanitizer gratis kepada pedagang sayur keliling. “Kami menyusuri jalan yang ada di dusun ini untuk membagikan hand sanitizer gratis kepada pedagang sayur keliling atau mlijo. Sayur yang mereka jual juga bisa menjadi media transmisi virus atau bakteri. Sehingga menjaga kebersihan tangan dari pedagangnya mutlak diperlukan,” ujar Ahmad selaku anggota kelompok.

                Tak hanya membagikan hand sanitizer gratis, mereka juga memberikan edukasi terkait penggunaan hand sanitizer yang baik dan benar melalui poster edukasi. Ternyata masih banyak pedagang yang mengira bahwa menggunakan hand sanitizer perlu menggunakan air. Disinilah peran penting mahasiswa dalam memperbaiki kesalahpahaman tersebut. “Masih banyak pedagang sayur yang tidak tahu apa itu hand sanitizer, bagaimana cara penggunaannya, dan apa manfaatnya. Dengan adanya kegiatan ini, kami bisa mentransfer ilmu kepada masyarakat tentang hand sanitizer,” kata Faizah.

Poster edukasi berisikan enam langkah menggunakan hand sanitizer yang benar. Langkah – langkahnya hampir sama seperti cara mencuci tangan dengan sabun. Poster yang digunakan mahasiswa tersebut didesain seinformatif mungkin dengan gambar ilustrasi dan keterangan yang jelas, sehingga orang yang membacanya dapat memahami dengan baik. Penyampaian edukasi melalui poster dilakukan agar penyampaiannya lebih mudah ditangkap oleh yang mendengar.

Kegiatan ini awalnya kurang direspon baik oleh pedagang sayur keliling. Pasalnya, mereka mengira pembagian hand sanitizer tersebut dipungut biaya. Ada yang enggan menerima dan menolak diberikan edukasi. Namun, keempat mahasiswa tersebut dengan sabar menjelaskan bahwa hand sanitizer yang diberikan tidak dipungut biaya alias gratis. Setelah dijelaskan, pedagang sayur pun akhirnya mau menerima dan mau diedukasi oleh mahasiswa. Mereka mengaku senang telah diberikan hand sanitizer secara cuma-cuma dan bisa mendapatkan pengetahuan baru tentang hand sanitizer.

                Meskipun awalnya ditolak, kegiatan tersebut tetap berjalan dengan lancar. Ahmad, yang merupakan mahasiswa UMM tersebut mengaku senang misi kelompoknya dalam mengedukasi masyarakat telah tuntas. “Kami senang akhirnya kegiatan kami bisa diterima dengan baik oleh masyarakat, walaupun sempat ada yang menolak. Namun, itu bukanlah hal yang berarti bagi kami. Semoga kegiatan ini mampu meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup sehat, sehingga kita semua bisa mencegah penyebaran virus corona meskipun dimulai dari lingkup kecil,” ungkapnya.

Bagikan Artikel Ini

Baca Juga











Artikel Terpopuler











Terpopuler di Peristiwa

img-content
img-content
img-content
Lihat semua