x

Iklan

Chika Lestari

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 31 Juli 2020

Sabtu, 3 Oktober 2020 06:36 WIB

Benarkah Investor Batal Tanamkan Investasi di Morowali?

Saya mendengar kabar, bahwa investasi di kawasan industri Morowali yang merupakan salah satu kawasan industri potensial di negara ini terancam. Padahal kawasan tersebut turut serta menyokong kebijakan nasional melalui peningkatan nilai tambah mineral nikel. Apakah ini benar?

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Sebagai anggota masyarakat yang hidup dan besar di Indonesia, saya diajarkan untuk menjadi manusia yang berdemokrasi. Sebagai rakyat kecil biasa yang tidak tahu menahu, izinkan saya untuk menghaturkan apa yang saya ingin bicarakan dengan Anda. Saya harap, Anda berkenan. Saya harap Anda dapat mengerti dan mungkin beropini tentang hal ini. 

Saya mendengar kabar, bahwa investasi di kawasan industri Morowali yang merupakan salah satu kawasan industri potensial di negara ini terancam. Padahal kawasan tersebut turut serta menyokong kebijakan nasional melalui peningkatan nilai tambah mineral nikel.

Peran investasi dipercaya berkontribusi besar terhadap pembangunan ekonomi suatu negara. Selain itu, investasi juga memiliki peran sebagai salah satu komponen dari pendapatan nasional, Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestic Product (GDP). Investasi akan berkorelasi terhadap PDB maupun pendapatan nasional. Apabila investasi mengalami pertumbuhan, maka PDB pun akan meningkat, begitu pula sebaliknya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ketua Himpunan Kawasan Industri (HKI) Sanny Iskandar juga mengamini tentang positifnya peran investasi di dalam suatu kawasan industri. Menurutnya, kunci keberhasilan dari kawasan industri adalah anchor industry yang dapat menarik investasi-investasi lain di kawasan tersebut. 

Sekali lagi, saya hanyalah orang biasa yang tidak pintar, maka bisa jadi saya salah mengenai hal ini. Jika salah, tolong beri saya pembenaran yang sebenarnya seperti apa. 

Kembali lagi mengenai investasi, dikabarkan bahwa salah satu investasi di Indonesia terancam gagal. Mengapa bisa begitu? Sepertinya banyak faktor yang menghambat di Indonesia sehingga investor gerah untuk menanamkan modalnya di beberapa kawasan industri negara ini.

Mengenai kawasan industri yang berada di Morowali, saya mendapatkan kabar burung (mudah-mudahan saya salah dan tidak benar terjadi) bahwa investor dari Tiongkok membatalkan penanaman modalnya ke kawasan industri di daerah tersebut. Info yang saya dengar, investasi tersebut berupa 4 (empat) juta ton baja canai panas atau HRC (Hot Rolled Coil). Dan, tentu saja investasi itu kembali ke negara investor tersebut. Sungguh disayangkan, suatu angka investasi yang fantastis apabila dikonversikan menjadi pundi-pundi rupiah, gagal di negara ini.

Kalau sudah begini, apa yang seharusnya kita lakukan dengan keadaan tersebut?

Saya ingin bertanya, mengapa investor memilih untuk membatalkan investasi tersebut? Apakah ini gegara hadirnya harga patokan mineral (HPM) atau regulasi yang berbelit di Indonesia, sehingga investor berubah pikiran? 

Sekali lagi, saya hanya orang biasa yang kurang paham mengenai hal ini. Izinkan saya membuka ruang bicara bagi Anda semua untuk merenungkan hal ini, yang sepertinya menarik untuk diperbincangkan.

Jika sudah tahu keadaan seperti ini, bagaimana kita meresponnya? Apakah kita harus menganggap ini semua biasa saja dan tidak mengkhawatirkan? 

Sebagai bagian dari masyarakat awam Indonesia, saya hanya berharap yang terbaik bagi keadaan Tanah Air. Terutama saat pandemi seperti ini, di saat Indonesia mendekati jurang resesi. 

Saya berharap, jika investasi menjadi salah satu jalan yang dapat menyelamatkan Indonesia, maka apa yang harus kita lakukan sebagai masyarakat? Apakah keadaan investor yang seperti itu adalah situasi yang baik-baik saja?

Ikuti tulisan menarik Chika Lestari lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler