x

Tarian Berau Derawan

Iklan

Prisma Nanda

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 31 Agustus 2020

Sabtu, 28 November 2020 06:54 WIB

APB Dan Merawat Peradaban

Terima kasih, Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemdikbud

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Ungkapan yang kiranya tidak berlebihan disampaikan kepada Hilmar Farid --sang Direktur Jenderal Kebudayaan Kemdikbud-- serta jajarannya. Ungkapan yang memang layak. Dari kepedulian dan keberpihakan merekalah terhadap nilai-nilai adiluhung budaya, maka kreativitas dan karya tetap 'menyala'.

Di tengah keadaan yang sangat sulit dihadapi Indonesia saat ini akibat pagebluk virus Covid-19,
telah berdampak merugikan dan menimbulkan krisis kesehatan masyarakat serta ekonomi Indonesia. Termasuk dirasakan bagi para pegiat seni budaya.

Melalui kepedulian dan keberpihakan Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemdikbud yang menetapkan program Apresiasi Pelaku Budaya (APB) terdampak Covid-19, maka ide, gagasan, cara, bentuk nyata, untuk menjaga keberlangsungan khazanah budaya nasional tetap terjaga.

Ide, gagasan, kerja nyata, yang dilakukan dari para pegiat budaya, meski di tengah situasi sulit karena pagebluk, bukan pekerjaan mudah tetap mengobarkan semangat merawat seni budaya nasional. Kala situasi sedang susah.

Ketika para pegiat budaya tersekat batas untuk melahirkan aksi kreativitas seperti situasi 'normal' saat sebelum pagebluk. Pun, mereka 'terjepit' impitan ekonomi akibat dampak pagebluk. Namun Hilmar dan jajarannya harus diakui punya kesadaran besar terhadap nilai seni budaya nasional yang tidak boleh redup. Sebab itu adalah ciri yang menandakan keberadaan Indonesia.

Program APB terdampak pandemi Covid-19 yang diselenggarakan Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemdikbud merupakan solusi kebahagiaan di tengah situasi sulit kini. Solusi kebahagiaan yang mungkin akan banyak lagi kelak direalisasikan.

Melalui APB terdampak pandemi Covid-19, Hilmar dan jajarannya membuka ruang agar ide, gagasan, karya nyata para pegiat seni budaya Indonesia tetap membuncah. Tidak menumpuk jadi 'sampah' pemikiran.

Dari APB terdampak pandemi Covid-19, para pegiat seni budaya nasional dapat lagi mengeksplorasi ide karya-karyanya. Tak lagi terbentur keadaan akibat faktor penyebaran virus Covid-19.

Dan tidak hanya kesempatan lagi untuk sebebasnya menampilkan karya budaya terbaik mereka, tapi juga ada kepedulian Hilmar dan jajarannya menyokong para pegiat budaya Indonesia dengan kontribusi anggaran.

Kontribusi anggaran dari program APB terdampak pandemi Covid-19 yang diharapkan dapat membantu meringankan para pegiat budaya secara kebutuhan ekonomi untuk kerja nyata ide maupun gagasan mereka.

Hilmar dan jajarannya terbukti bekerja konkrit.

Program APB terdampak pandemi Covid-19 tahap I pada Oktober lalu yang telah dilaksanakan dan tahap II akan dimulai lagi November kini adalah buktinya.

Bukti bila negara menghormati kerja pegiat budaya nasional sebagai  garda terpenting dalam merawat peradaban Indonesia.* 

Ikuti tulisan menarik Prisma Nanda lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 hari lalu