x

Ilustrasi anak cium tangan saat lebaran. shutterstock.com

Iklan

Indah Permatasari

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 25 Oktober 2020

Senin, 30 November 2020 06:11 WIB

Puisi | Jeritan Rindu

Dikeremangan malam kutatap wajahmu Wajah tua yang mulai kusam Kerut keningmu bercerita Pahitnya kehidupan Meski suaramu Tak semerdu nyanyian seorang ibu Namun bernada ketulusan

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Dikeremangan malam kutatap wajahmu

Wajah tua yang mulai kusam

Kerut keningmu bercerita

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pahitnya kehidupan...

Meski suaramu

Tak semerdu nyanyian seorang ibu

Namun bernada ketulusan

 

Ayah...

Aku pergi

Mengarungi ombak

Menerjang badai

Menuntut cahayanya

Agar kulukis

Senyum dibibirmu

Telah jauh jarak memisahkan kita

Membentang kerinduan direlung jiwa

 

Namun

Senja memukulku

Tubuhmu kaku

Mulutmu membisu

Kau tak bisa kuraih

Tanganmu tak bisa kugenggam

Hanya memandangmu dilayar kaca

Menangislah duhai langit

Meraunglah wahai ombak

Mendekatlah kau...sunyi

Disaat waktu mencampakkanku

Diantara kerinduan

Berteman perpisahan

 

Ayah...

Masihkah kau dengar?

Aku merindukanmu

Tak sepatah kata terucapkan

Derai bening selalu bercucuan

Terbayang segala kenangan

Teringat semua kebersamaan

Belum kuucap terima kasih

Belum ungkap rasa cinta

Kini kau telah pergi

Membawa cerita hati

Hanya doa mengiringi

Kepergianmu yang abadi

 

 

Ikuti tulisan menarik Indah Permatasari lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler