
Selasa, 1 Desember 2020 11:28 WIB
Menantang Jeram Sungai Mahakam, Kerja Melelahkan demi Hadirnya Keadilan
Inilah kisah perjuangan mewujudkan BBM satu harga di kawasan terpencil, yakni di desa Long Pahanga, Kalimantan Timur. Proses pengakutan BBM snagat penjang, melewati sungai Mahakam, dari titik suplai di Samarinda menuju Kecamatan Long Bagun, Kabupaten Mahakam Ulu, selama 4 hari 3 malam. Belum selesai, proses masih berlanjut dan ikuti saja kishanya di artikel ini.
Dibaca : 1.620 kali
Di dusun-dusun yang jauh, harapan terus tumbuh. Semangat untuk berubah menunggu satu lesatan permulaan. Dorongan itu tentu saja tidak hanya lahir dari mereka. Dibutuhkan kesadaran bersama untuk bangkit. Terutama dari pemerintah dan perusahaan negara sebagai perpanjangan tangannya.
Misalnya di Long Pahangai, ia adalah salah satu wilayah yang dekat dengan perbatasan. Nama itu milik sebuah kecamatan di Kabupaten Mahakam Ulu yang terdiri dari tiga belas dusun. Dua dusun memiliki nama yang sama, Long Pahangai I dan Long Pahangai II. Wilayah Long Pahangai sulit untuk dijangkau. Jalur transportasi yang umum digunakan adalah Sungai Mahakam yang beraliran air deras.
Ada jalur darat, tapi kondisinya kurang bagus. Oleh sebab itu, jalur sungai masih menjadi pilihan paling masuk akal. Sebagai ilustrasi, untuk mendapatkan layanan kesehatan di kabupaten, warga Long Pahangai harus menempuh jalur sungai sejauh 300 kilometer menggunakan speed boat.
Proses pembangunan jalan sebenarnya terus dilakukan. Wilayah antar-kecamatan di sana sebelumnya tidak tersambung, tapi pada 2015 telah mulai disambung. Meskipun untuk ke kabupaten memang belum sepenuhnya bisa diakses dengan mudah. Sebab ketika musim hujan. Jalan yang melewati anak sungai akan terendam air.
Namun meski begitu, gairah pembangun terus berjalan. Apalagi Long Pahangai memiliki potensi yang cukup menjanjikan. Seperti kopi, karet, kayu dan emas. Apalagi di wilayah ini baru saja dibangun Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) berjenis SPBU Kompak 3T (Tertinggal, Terluar dan Terdepan). Di SPBU inilah BBM Satu Harga disalurkan.
Seperti yang dipahami secara umum, BBM Satu Harga adalah kebijakan pemerintah untuk memangkas biaya logistik yang timbul akibat harga eceran BBM yang terlampau mahal. Harga merangkak naik sebab menimbang kondisi geografis yang memang sulit dijangkau, sehingga masyarakat kesulitan untuk mendapatkan BBM dari lokasi penyedia terdekat.
Tapi hal itu sudah jadi masa lalu, sebab pada Kamis, 26 November SPBU Kompak 3T telah diresmikan. Proses pembangunan SPBU itu tentu tidak mudah, apalagi untuk mencukupi pasokannya. Sebagaimana ilustrasi sebelumnya, daerah ini termasuk terisolir. Arus Sungai Mahakam yang deras menjadi tantangan tersendiri.
Sebagai informasi, saat ini telah beroperasi di 39 titik BBM Satu Harga di seluruh Kalimantan. SPBU Long Pahangai merupakan satu-satunya titik target yang ditugaskan kepada Pertamina untuk wilayah Kalimantan Timur pada tahun 2020.
“Sebagai BUMN yang bergerak dibidang energi, tentunya kami dukung penuh program pemerintah, apalagi dalam mewujudkan kemandirian energi dan penyamarataan harga BBM ke pelosok negeri.” Ujar Muhammad Rizal, Pjs Sales Area Kaltimut Pertamina MOR VI Kalimantan, sebagaimana dikutip Replubika, Senin, 30 November 2020.
Demi memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap BBM jenis Premium dan Bio Solar, prosesnya diangkut dengan moda transportasi yang rumit. BBM itu diangkut dari titik suplai Fuel Terminal Samarinda menggunakan kapal SPOB kapasitas 100 KL dari Jetty FT Samarinda, menuju Kecamatan Long Bagun, Kabupaten Mahakam Ulu. Waktu tempuh yang dibutuhkan 4 hari 3 malam dengan kondisi air sungai normal.
Proses itu tidak berhenti di sana, setelah sampai di Kecamatan Long Bagun, BBM itu kemudian dibawa kembali menggunakan Long Boat, yang dilangsir menggunakan drum. Setiap Long Boat maksimal membawa 30 Drum. Dan ini juga bukan akhir kisah perjalanan BBM tersebut.
Di Sungai Mahakam ada aliran sungai yang deras, umumnya disebut jeram atau riam. Kata jeram mudah dipahami ketika dipadankan dengan arung, yakni arung jeram. Ketika Long Boat akan memasuki jeram tersebut, drum-drum BBM harus dikurangi agar tidak terbalik. Dengan kondisi normal, perjalanan menuju Long Pahangai membutuhkan waktu enam sampai tujuh jam.
Perjalanan melelahkan itu ditempuh Pertamina sebagai salah satu bentuk pengabdian. Semua itu demi mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Keberadaan SPBU Kompak 3T di daerah Kecamatan Long Pahangai itu akan sangat membantu masyarakat setempat. Mereka yang sebagian besar adalah penambang emas, petani dan buruh kayu.
Dulu mereka harus mengeluarkan biaya Rp15.000 per liter untuk membeli solar dan premium. Sekarang dengan adanya SPBU yang memasok BBM Satu Harga itu mereka hanya mengeluarkan biaya Rp6.450 per liter untuk premium dan Rp5.150 per liter untuk solar. Kisah muram sebelumnya telah berakhir. Harapan baru telah muncul. Orang-orang dusun itu memiliki kesempatan yang sama dengan saudara mereka yang lainnya. Bergerak gesit menuju esok yang lebih bermentari.
Suka dengan apa yang Anda baca?
Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.
Rabu, 20 Januari 2021 12:31 WIB

Bila Banjir, Jangan Salahkan Hujan dan Sungai
Dibaca : 1.159 kali
Rabu, 20 Januari 2021 06:37 WIB

Investasi bukan Kunci Pemulihan Ekonomi, Vaksinasi bukan Kunci Penyelesaian Pandemi
Dibaca : 953 kali
Rabu, 20 Januari 2021 18:57 WIB

Dinilai Bermain Aman, Keberpihakan Puan Maharani kepada Hak-hak Perempuan Dipertanyakan
Dibaca : 1.006 kali
Selasa, 19 Januari 2021 11:44 WIB

Blokir Akun Twitter Trump: Antara Kebebasan dan Kepentingan Publik
Dibaca : 1.192 kali
Senin, 18 Januari 2021 19:55 WIB

Kaum Milenial Ramai-ramai Investasi Saham; Sayang Banyak yang Ceroboh
Dibaca : 958 kali
Minggu, 17 Januari 2021 12:57 WIB

Whatsapp dan Hasrat Monopoli Mark Zuckerberg
Dibaca : 1.098 kali
Jumat, 15 Januari 2021 19:09 WIB

Program Vaksinasi Dimulai, Ini Catatan Penting untuk Masyarakat
Dibaca : 1.277 kali
Jumat, 15 Januari 2021 05:53 WIB

Raffi Nongkrong Usai Divaksin; Influencer pun Tetap Perlu Diedukasi Vaksin
Dibaca : 1.500 kali
Kamis, 14 Januari 2021 06:34 WIB

Jejak Trumpisme dalam Demokrasi Amerika
Dibaca : 1.354 kali
3 hari lalu

Ketua Satgas Covid-19 Umumkan Positif: Nah, Begitu Bagus!
Dibaca : 1.113 kali
4 hari lalu

8 Aplikasi yang Tepat untuk Kalian yang Hobi Menulis, Asah Bakatmu Mulai Dari Sekarang!
Dibaca : 795 kali
2 hari lalu

Data Wabah, Akurasi Lemah Pengambilan Keputusan Bisa Salah
Dibaca : 766 kali
3 hari lalu

Berkat Pertamina, UMKM Naik Kelas dan Menjadi Berkah untuk Warga Sekitarnya
Dibaca : 742 kali
Kamis, 21 Januari 2021 13:30 WIB
