x

Poster film seri Instant Family

Iklan

Indri Budiarti

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 30 Januari 2021

Minggu, 31 Januari 2021 12:42 WIB

Konflik Hubungan Antarpribadi dalam Film Instant Family

Film Instant Family ini terinspirasi dari kisah nyata dan kehidupan sang penulis/sutradara film Sean Anders.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

instant-family-2018.jpg

Serial film Instant Family bergenre drama komedi asal Amerika ini dirilis tahun 2018. Film ini disutradarai oleh (Sean Anders), yang juga menulis skenarionya bersama (John Morris). Sebagian cerita film ini didasarkan pada pengalaman Sean Anders sendiri.

Film ini menceritakan sepasang suami istri bernama Pete (Mark Wahlberg) dan Ellie Wagner (Rose Byrne). Pasangan yang belum mempunyai anak tersebut berencana mengadopsi seorang anak dari panti asuhan. Di panti asuhan, mereka mengikuti berbagai pertemuan kelas untuk mengedukasi bagaimana cara mereka mengasuh anak yang baik dan benar. Sehingga mereka tidak gagal dalam merawat dan mendidik anak tersebut, lalu mereka bertemu dengan gadis remaja bernama Lizzy (Isabela Moner).

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Lizzy mengatakan, ia tidak yakin ada orang yang mau mengadopsi seorang remaja. Melihat Lizzy, Pete dan Ellie justru iba dan berpikir bahwa gadis seusia Lizzy mestinya tak hidup tanpa dampingan orang tua. Kerena itu pasangan tersebut berinisiatif untuk mengadopsi Lizzy. Masalahnya, Lizzy memiliki dua orang adik yang masih sangat belia, Juan (Gustavo Escobar) dan Lita (Julianna Gamiz).

Menurut hukum yang berlaku, Lizzy dan dua adiknya tidak bisa dipisahkan. Hal itu tentu menjadi dilema bagi pasangan tersebut. Namun, mereka membulatkan tekad untuk memberanikan diri mengadopsi tiga bersaudara tersebut. Kehidupan pete dan Ellie yang semula tenang mendadak jadi riuh dengan adanya tiga anak sekaligus.

Konflik dimulai dari Pete dan Ellie yang masih awam dalam urusan keluarga mulai mempelajari bagaimana peran orang tua dalam menyambung kedekatan kepada ketiga anak angkatnya tersebut. Meskipun bergenre komedi, film ini sangatlah mengedukasi, terutama bagi para orangtua asuh maupun bagi orang tua dalam mengatasi dan merawat anak-anaknya.

Berbagai macam ada konflik didalam hubungan keluarga baru mereka. Mulai dari lita yang bersifat liar dan nakal, juan yang memiliki sifat yang ceroboh dan sensitive mudah merasa bersalah dan Lizzy yang mempunyai sifat keras kepala dan tidak mudah percaya tetapi ia sayang dengan kedua adiknya.

Film ini hadir dengan susunan plot film-film drama biasanya, konflik yang menggelisahkan di tengah cerita dan ditutup dengan akhir yang manis. Meskipun begitu, Sean Andrers, selaku sutradara, tidak melupakan sense komedi yang sudah dibangun sejak awal. Bisa dikatakan, film garapan Sean Andrers ini membungkus masalah keluarga dan komedi dalam satu babak yang menarik untuk disimak hingga akhir.

Sedikit bocoran, film Instant Family ini terinspirasi dari kisah nyata dan kehidupan sang penulis/sutradara film Sean Anders. Dari film ini memberi kita pelajaran bahwa anak anak panti asuhan yang sudah kehilang kedua orang tuanya memiliki perasaan frustasi,ketakutan, dan kehilangan itu yang mereka rasakan sehingga ia hanya bisa memendam perasaan tersebut.

Video

  • Konflik dalam hubungan antar pribadi
Setiap hubungan antarpribadi mengandung unsur-unsur konflik, pertentangan pendapat atau perbedaan kepentingan. Konflik adalah situasi dimana tindakan salah satu pihak berakibat menghalangi, menghambat, atau mengganggu tindakan pihak lain (Johnson, 1981)
Didalam film ini menyangkut Konflik Interpersonal di mana isi dari film tersebut mengandung pertentangan antar orang tua asuh dengan anak asuh karena anak asuh yang tidak sepenuhnya percaya dengan orang tua asuh yang menyayangi anak asuhnya.
  • Faktor penyebab konflik dalam hubungan antarpribadi
Ada beberapa yang dapat menimbulkan terjadinya konflik dalam suatu hubungan antar pribadi. Beberapa penyebab tersebut antara lain :
-  Perbedaan individu yang meliputi perbedaan pendirian dan perasaan. Setiap manusia adalah individu yang unik. Artinya, setiap orang memiliki pendirian dan perasaan yang berbeda-beda satu dengan lainnya. Perbedaan pendirian dan perasaan akan sesuatu hal atau lingkungan yang nyata ini dapat menjadi faktor penyebab konflik, sebab dalam menjalani hubungan, seseorang tidak selalu sejalan dengan orang lain.
- Perbedaan latar belakang kebudayaan sehingga membentuk pribadi-pribadi yang berbeda. Seseorang sedikit banyak akan terpengaruh dengan pola-pola pemikiran dan pendirian. Pemikiran dan pendirian yang berbeda itu pada akhirnya akan menghasilkan perbedaan individu yang dapat memicu konflik.
-  Perbedaan kepentingan antara individu. Manusia memiliki perasaan, pendirian maupun latar belakang kebudayaan yang berbeda. Oleh sebab itu, dalam waktu yang bersamaan, masing-masing orang memiliki kepentingan yang berbeda-beda. Kadang-kadang orang dapat melakukan hal yang sama, tetapi untuk tujuan yang berbeda-beda.
  • Film ini mengandung nilai-nilai Positif konflik
-  Film dapat menjadikan kita sadar bahwa ada persoalan yang perlu dipecahkan dalam hubungan kita dengan orang tua/anak didalam keluarga.
-  Film ini juga dapat menyadarkan dan mendorong kita untuk melakukan perubahan-perubahan dalam diri kita.
-  Konflik di dalam film ini dapat menumbuhkan dorongan dalam diri kita untuk memecahkan persoalan yang selama ini tidak jelas kita sadari atau kita biarkan tidak muncul ke permukaan.
-  Perbedaan pendapat akan membimbing ke arah tercapainya keputusan-keputusan bersama yang lebih matang dan bermutu.
Penasaran dengan kisah film ini ? yukk!! segera nonton di Netflix :)
Video

Ikuti tulisan menarik Indri Budiarti lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler