x

Iklan

Syarifudin

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 29 April 2019

Senin, 1 Februari 2021 08:02 WIB

Marak Promo Berhadiah di Medsos, TBM Lentera Pustaka Gelar Poster Kampanye Anti Penipuan

Penipuan berkedok promo berhadiah via gawai dan media sosial kian marak. Untuk mencegahnya, Yayasan Tunas Cendekia dan TBM Lentera Pustaka gelar kampanye "Anti Penipuan"

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Penipuan berkedok promo berhadiah via gawai dan media social kian marak. Maka upaya pencegahan harus dilakukan. Bertajuk “Edukasi Anti Penipuan”, Taman Bacaan Lentera Pustaka bekerjasama dengan Yayasan Tunas Cendekia menggelar kampanye dan edukasi anti penipuan yang diikuti 129 anak-anak pembaca aktif taman bacaan pada Minggu (31/01/2021).

 

Dengan membuat 12 poster anti penupuan, anak-anak taman bacaan pun membedah kata-kata promo berhadiah berbau penipuan sebagai studi kasus. Sehingga anak-anak bisa mengenal bentuk-bentuk penipuan. Dibimbing Syarifudin Yunus, Pendiri TBM Lentera Pustaka pun dijelaskan upaya pencegahan dan sikap waspada atas segala bentuk penipuan yang marak di gawai dan media sosial.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

 

“Edukasi anti penipuan kita ajarkan di anak-anak. Agar mereka tahu dan mampu mendegahnya bila terjadi pada keluarganya. Kampanye ini didukung oleh Yayasan Insan Cendekia sebagai bentuk penyadaran akan bahaya penipuan. Poster-poster yang dibuat pun akan dipampang di kebun baca” ujar Syarifudin Yunus di sela acara hari ini di Bogor.

 

Selain pentingnya edukasi, Yayasan Insan Cendekia menilai pengenalan bentuk-bentuk penipuan kepada anak-anak memang harus dilakukan sejak dini. Agar nantinya anak-anak tidak jadi korban penipuan, bahkan dapayt ikut aktif mencegahnya. Karena itu, masyarakat  diimbau senantiasa waspada saat berselancar di dunia maya. Agar tidak terjebak pada praktik penipuan yang ada, termasuk melalui hacker.

 

“Yayasan Tunas Cendekia berkomitmen untuk mengikis segala bentuk penipuan yang ada di masyarakat, utamanya di gawai dan media sosial. Kami pilih TBM Lentera Pustaka untuk lakukan edukasi kepada anak-anak sejak dini. Agar mereka paham tentang penipuan dan ikut aktif mencegah hingga ke akar-akarnya. Kampanye anti penipuan melalui taman bacaan ini sesuatuyang baru, maka kami komitmen mendukungnya secara regular” tambah Yudhis Juwono, Pengurus Yayasan Tunas Cendekia.

 

Edukasi anti penipuan di TBM Lentera Pustaka, rencananya akan dilakukan setiap bulan sekali. Sebagai tindakan preventif terhadap segala bentuk penipuan di masyarakat. Melalui poster-poster yang dibuat anak-anak taman bacaan, diharapkan dapat menyadarkan masyarakat akan bahaya penipuan. Maka, pengguna dunia maya harus lebih hati-hati menyikapi penipuan undian berhadiah. Agar tidak terburu-buru memenuhi permintaan penipu.dengan berbagai modus.

 

Di era digital seperti sekarang, kampanye anti penipuan harus dilakukan secara intensif dan melibatkan banyak pihak termasuk taman bacaan. Agar masyarakat awam lebih paham tentang praktik penipuan dialaminya. Hal ini sejalan dengan misi TBM Lentera Pustaka untuk menegakkan tradisi baca dan udaya literasi anak-anak usia sekolah dan masyarakat di Desa Sukaluyu Kec. Tamansari Bogor.

 

Kolaborasi TBM Lentera Pustaka dan Yayasan Tunas Cendekia pun menjadi cerminan pentimgnya sinergi dalam mencegah maraknya penipuan yang terjadi di masyarakat. Hacker di media social, hoaks, bahkan informasi yang tidak jelas haru mampu dikenali. Agar siapapun tidak jadi korban penipuan. Ke depan, kampanye anti penipuan perlu dilakukan secara lebih massif di berbagai tempat di Indonesia dan melibatkan banyak organisasi.

 

Agar lambat-laun, penipuan berupa promo berhadiah dan sejenisnya dapat diantisipasi masyarakat. Lebih literat terhadap segala bentuk penipuan. Salam literasi #TBMLenteraPustaka #YayasanTunasCendekia #TamanBacaan #KampanyeAntiPenipuan

Ikuti tulisan menarik Syarifudin lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

15 jam lalu

Terpopuler