x

sumber foto: rdk.fidkom.uinjkt.ac.id

Iklan

Sri Kandhi

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 9 Agustus 2020

Minggu, 7 Februari 2021 08:27 WIB

Meski Pandemi Covid-19, Ekonomi Sulawesi dan Papua Meningkat

BPS mencatat ekonomi secara nasional mengalami kontraksi 2,07 persen di tahun 2020. Meskipun perekonomian mengalami penurunan, Sulawesi, Maluku, dan Papua menunjukkan adanya peningkatan di tengah pandemi Covid-19. Bagaimana bisa?

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Data mengejutkan datang dari Badan Pusat Statistik (BPS) dimana tahun 2020, ekonomi di Indonesia mengalami kontraksi 2,07 persen dibandingkan di tahun 2019. 

Wabah virus Covid-19 menyerang negara di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Tidak heran jika wabah tersebut mengakibatkan tingkat ekonomi mengalami penurunan. Meski demikian, kabar baik juga datang. 

Meski ekonomi dalam negeri terkontraksi, Suhariyanto selaku Kepala BPS mengungkapkan ekonomi di daerah Sulawesi, Maluku, dan Papua menunjukkan pertumbuhan yang baik. Dilansir dari katadata.co.id, pertumbuhan ekonomi di Sulawesi tumbuh 0,23 persen, Maluku dan Papua menunjukkan angka pertumbuhan yang sama yaitu 1,44 persen.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Ekonomi Sulawesi masih positif terutama berkat ekonomi Sulawesi Tengah yang tumbuh 4,86%. Sedangkan ekonomi Maluku dan Papua didorong oleh ekonomi Maluku Utara yang tumbuh 4,92% dan Papua 2,32%," ujar Suhariyanto dalam konferensi pers PDB Kuartal IV 2020, Jumat (5/2).

Apa yang menyebabkan ekonomi di daerah Sulawesi, Maluku, dan Papua bisa mengalami peningkatan di saat pandemi ini?

Suhariyanto mengatakan, produksi nikel menjadi faktor meningkatnya perekonomian di Sulawesi Tengah. Sementara perekonomian Papua didukung oleh kenaikan produksi tembaga. 

Potensi Sumber Daya Alam (SDA) yang dimiliki Indonesia bagian Timur akhir-akhir ini menarik banyak perhatian dari luar negeri. Mereka “mengincar” nikel Tanah Air untuk diproduksi menjadi baterai kendaraan listrik di waktu yang akan datang. Pemerintah pun sudah memiliki target di tahun 2025 yaitu Indonesia sudah mampu memproduksi baterai hingga kendaraan listrik. 

Airlangga Hartarto selaku Menteri Koordinator Perekonomian menjelaskan bahwa perbaikan kinerja ekspor berdampak baik bagi ekonomi Sulawesi, Maluku, dan Papua. "Ini terutama ditopang oleh kenaikan harga komoditas global," ungkap Airlangga yang dikutip dari katadata.co.id, Jumat (5/2).

Meskipun struktur perekonomian Indonesia secara spasial di tahun lalu masih didominasi oleh Pulau Jawa yang berkontribusi sebesar 58,75 persen. Dengan berita adanya pertumbuhan ekonomi di luar Pulau Jawa membuktikan pemerintah mampu menggenjot pemerataan untuk pertumbuhan ekonomi dan mempercepat pembangunan infrastruktur Indonesia di seluruh wilayah Tanah Air. Maka, istilah Jawa sentris perlahan hilang.

Sulawesi, Maluku, dan Papua sudah mulai “mengejar” Jawa. SDA pada ketiga wilayah tersebut terus dieksplorasi guna untuk membantu ekonomi negara. Apakah cara pemerintah untuk meratakan perekonomian di Indonesia sudah tepat?

Ikuti tulisan menarik Sri Kandhi lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler