x

Iklan

mdjoni abdilah

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 15 Maret 2021

Selasa, 16 Maret 2021 07:20 WIB

Air untuk Anak Cucu

Air adalah sumber kehidupan untuk makhluk hidup yang merupakan anugerah dari Tuhan Yang Kuasa. Penggunaan air dalam kehidupan sehari-hari haruslah secara arif dan bijaksana, dengan cara hemat air untuk kelangsungan hidup anak cucu ke depannya.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Air untuk Anak Cucu

Air adalah sumber kehidupan untuk semua makhluk hidup, tak terkecuali manusia. Manusia adalah makhluk Tuhan yang paling sempurna. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam Al-Qur’an surat At-Tiin ayat 4 yang berbunyi, “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sempurna”.

Kesempurnaan manusia dikarenakan diberi anugerah oleh  Tuhan berupa akal pikiran dan nafsu. Selain itu bentuk kesempurnaan manusia bisa dilihat dari bentuk fisik atau tubuhnya.  Berbeda jauh dengan makhluk ciptaan Tuhan yang lain, yaitu binatang atau hewan. Akal pikiran dan nafsu yang dimiliki oleh manusia dimaksudkan Tuhan agar manusia dapat menjadi seorang khalifah  di muka bumi ini. “Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Aku hendak menjadikan khalifah di bumi.” Mereka berkata, “Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?” Dia berfirman, “Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak kamu  ketahui,” (QS. Al-Baqarah ayat 30).

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Guru Besar Fakultas Adab dan Humaniora dari Universitas Islam Negeri (UIN)  Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof. Dr. Oman Faturrahman mengatakan dalam tradisi islam kata khalifah itu punya dua makna. Pertama, khalifah secara umum yakni manusia sebagai khalifah di  muka bumi. Dimana Allah SWT menyebut nabi Adam sebagai seorang khalifah yang  diturunkan, seperti yang dijelaskan dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 30. Sedangkan yang  kedua, khalifah secara khusus, yakni dimaksudkan dalam konteks pengganti nabi Muhammad  sebagai pemimpin agama dan negara.

Menjadi seorang khalifah berarti menjadi seorang pemimpin, penguasa, atau orang yang memegang tampuk pemerintahan. Manusia menjadi pemimpin dimaksudkan untuk mewujudkan kemaslahatan dan keadilan bagi semesta agar dapat mengelola segala sesuatu yang ada di dalamnya, sehingga menjadi manfaat bagi semua makhluk hidup dan juga banyak orang  untuk kelangsungan hidup manusia itu sendiri, termasuk untuk memanfaatkan dan mengelola air. Air  adalah anugerah dan karunia dari Tuhan sebagai bentuk kasih sayang-Nya agar manusia bisa bertahan hidup serta dapat dimanfaatkan dan dikelola dengan baik.

Pengertian air menurut Undang-Undang (UU) RI No.7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya  Air (Bab I, Pasal I), butir 2 disebutkan bahwa “Air adalah semua air yang terdapat pada di  atas ataupun di bawah permukaan tanah, termasuk dalam pengertian ini air permukaan, air tanah, air hujan, dan air laut yang berada di darat”. Sedangkan menurut Sudarmadji (2007), air   merupakan ikatan kimia yang terdiri dari 2 atom hidrogen dan 1 atom oksigen (H2O),  ia dapat berbentuk gas cair maupun padat.

Air memiliki banyak tempat sumbernya. Menurut Sugiharto (1983), ia mengatakan bahwa tempat sumber air dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu: 1. Air hujan, air angkasa,  dalam wujud lainnya berupa salju, 2. Air permukaan, air yang berada di permukaan bumi dapat berupa  air sungai, air danau, air laut, 3. Air tanah, berbentuk dari sebagian dari air hujan yang  jatuh kepermukaan dan sebagian meresap ke dalam tanah melalui pori-pori/ celah-celah dan akar tanaman serta bertahan pada lapisan tanah membentuk lapisan yang mengandung air tanah  (aquifer), air tanah yang disebut air tanah dalam atau artesis, artinya air tanah yang letaknya pada dua lapisan tanah yang kedap air, ada yang sifatnya tertekan dan yang tidak tertekan. Air tanah dangkal artinya terletak pada aquifer yang dekat dengan permukaan tanah dan fluktuatif volumenya sangat dipengaruhi oleh adanya curah hujan.

Sebagai seorang khalifah di bumi, manusia seharusnya bisa menjaga, memanfaatkan dan mengelola air sebagai anugerah yang sangat penting dan berharga bagi kelangsungan hidup manusia itu sendiri. Manusia bisa dipastikan tidak akan mampu hidup tanpa adanya air. Air   merupakan salah satu unsur penting di bumi, karena air adalah unsur yang  sangat dibutuhkan oleh semua makhluk hidup untuk kehidupan mereka. Dengan begitu, bisa dikatakan bahwa air  adalah sumber kehidupan sebagai tanda kehidupan.

Hefni Effendi berpendapat bahwa air merupakan salah satu sumber energi gerak. Oleh karena itu, air sangatlah penting karena berperan dalam kelestarian alam raya beserta isinya. Apa  yang terjadi bila bumi ini tidak ada atau kekurangan air. Maka,  akan muncul ketidakseimbangan dan ketidakselarasan kehidupan di bumi ini. Karena keberadaan air dianggap sangat penting untuk keseimbangan alam. Karena terlebih lagi, diketahui bahwa hampir 75 persen permukaan dari bumi ditutupi oleh air. Jika dihitung volume, air bisa mencapai sekitar 1,4 triliun kilometer kubik di bumi ini.

Muncul pertanyaan, mengapa air di bumi ini tidak pernah habis? Jawabannya karena kuasa Tuhan. “Dan Kami turunkan air dari langit menurut suatu ukuran; lalu Kami jadikan air itu menetap di bumi, dan sesungguhnya Kami benar-benar berkuasa menghilangkannya,” (QS. Al-Mu’minuun ayat 18).

Di dalam istilah sains atau ilmu pengetahuan, hal tersebut bisa dikatakan karenakan adanya siklus kehidupan, yaitu perputaran air, dimana terjadinya penguapan dan adanya hujan. Dengan adanya penguapan air laut dan terjadinya hujan menjadikan air tidak pernah habis dan berputar terus dengan adanya proses kehidupan. Akan tetapi meskipun begitu manusia sebagai seorang khalifah harus tetap bisa menjaga keberadaan dan kelangsungan siklus kehidupan tersebut. Manusia harus benar-benar bisa menjaga, mengelola dan memanfaatkan air dalam kehidupannya, sehingga tidak ada lagi kata bahwa manusia meninggal dunia dikarenakan kekurangan  ataupun tidak adanya air.

Air tidak hanya memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan makhluk hidup di  bumi, tetapi juga memberikan manfaat besar bagi kelangsungan hidup semua makhluk hidup di  bumi, baik manusia, tumbuhan atau binatang. Air berperan penting dalam proses metabolisme tubuh. Artinya, air dapat membawa manfaat besar kesehatan manusia, karena bagian dari kandungan air mengandung zat-zat yang meningkatkan kesehatan. Ketika manusia mengonsumsi air secara teratur, metabolisme akan terhenti, sehingga orang tersebut tidak mudah terkena penyakit yang berkaitan dengan metabolisme. Menurut Slamet (2004), ia berpendapat bahwa komposisi air di dalam tubuh manusia, berkisar antara 50-70 persen dari seluruh berat badan.

Selain itu, air juga memiliki manfaat lain yang tak kalah penting bagi kehidupan, yaitu sebagai alat transportasi yang juga dapat membantu dalam perekonomian. Air juga dapat memberikan manfaat rekreasi, karena beberapa sumber air dapat digunakan sebagai area rekreasi, misalnya pantai, waduk, sungai, serta danau.

Dengan adanya roda perekonomian yang berputar baik, menjadikan manusia bisa memenuhi segala kebutuhan hidupnya. Mulai dari kebutuhan sandang, pangan, dan juga papan. Itu semua bermuara pada tersedianya atau tercukupinya air bagi manusia yang dijaga, dimanfaatkan, dan juga dikelola dengan baik, arif dan bijaksana.

Selama ini banyak manusia mengira kalau keberadaan air hanya untuk kebutuhan minum saja, padahal ada hal penting lainnya yang sangat mempengaruhi kelangsungan hidup manusia dan juga makhluk hidup lainnya. Memang air untuk dikonsumsi sebagai air minum sangat penting bagi manusia dan makhluk hidup. Akan tetapi, untuk manusia, air yang bisa dikonsumsi atau diminum harus memiliki syarat dan ketentuannya. Tidak semua air bisa untuk diminum.

Air yang layak minum untuk dikonsumsi menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 492/ MENKES/ PER/ IV/ 2010 Tentang Persyaratan Kualitas Air Minum, Pasal 1 menyatakan bahwa: “Air minum adalah air yang melalui proses 5 pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum”. Air minum adalah air yang digunakan untuk konsumsi manusia.

Sedangkan menurut Departemen Kesehatan, melalui Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 907 Tahun 2002, syarat-syarat air minum adalah tidak berasa, tidak berbau, tidak berwarna, tidak mengandung mikroorganisme yang berbahaya, dan tidak mengandung logam berat. Air minum adalah air yang melalui proses pengolahan ataupun tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum.

Air merupakan senyawa kimia yang sangat penting bagi kehidupan makhluk hidup di bumi ini. Fungsi air seumur hidup tidak bisa digantikan oleh senyawa lain. Penggunaan air yang paling penting adalah air minum. Ini terutama digunakan untuk menutupi kebutuhan tubuh manusia itu sendiri. Kehilangan air 15 persen dari berat badan dapat menyebabkan kematian karena dehidrasi. Karena itu orang dewasa harus minum setidaknya 1,5–2 liter air setiap hari untuk menyeimbangkan tubuh dan untuk mendukung metabolisme. Dalam tubuh manusia, air diperlukan untuk mengangkut zat makanan ke dalam larutan dan untuk melarutkan berbagai jenis zat yang dibutuhkan tubuh. Misalnya, melarutkan oksigen sebelum memasuki pembuluh darah di sekitar alveoli.

Walaupun air dari sumber alam dapat diminum oleh manusia, terdapat risiko bahwa air ini telah tercemar oleh bakteri (misalnya Esherichia Coli) atau zat-zat berbahaya. Bakteri dapat dibunuh dengan memasak air hingga suhu 100º C, namun banyak zat yang berbahaya terutama logam yang tidak dapat dihilangkan dengan cara ini. Saat ini terdapat krisis air minum di berbagai negara berkembang di dunia akibat jumlah penduduk yang terlalu banyak dan pencemaran air (http://id.wikipedia.org/wiki/Air_minum).

Oleh karena itu, manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang sempurna yang dibekali akal pikiran dan nafsu sudah seharusnya bisa dengan bijak untuk memanfaatkan dan menggunakan air dalam hidupnya. Nafsu dikendalikan oleh akal pikiran sehingga perbuatan yang dilakukan benar-benar sudah dipikir matang-matang, tidak asal, sesuai dengan perintah Tuhan. Umur manusia di dunia diselamanya. Manusia akan meninggal dunia digantikan oleh anak cucu dan keturunannya.

Lalu bagaimana agar anak cucu dan keturunan nantinya juga bisa menikmati dan merasakan air pemberian dari Tuhan? Jawabannya adalah ada pada diri masing-masing manusia. Ketika manusia menggunakan air untuk kebutuhan sehari-hari, seperti mandi, cuci baju, berwudu, dan lain-lainnya, manusia harus bisa berhemat dan tidak boros. Sadari bahwa masih banyak saudara-saudara kita yang ada di desa wilayah Indonesia, seperti Gunung Kidul atau bahkan di luar negeri sana (Negara-negara Afrika) yang kekurangan air dan sangat membutuhkan air. Mereka semua membutuhkan air untuk kelangsungan dan menyambung hidup.

Terkadang kita secara tidak sadar dan langsung dalam penggunaan air untuk kebutuhan sehari-hari sangat berlebih, boros, dan tidak hemat. Air terbuang banyak dan cuma-cuma. Bahkan ada yang membuat pencemaran lingkungan. Sudah saatnya tiap individu sadar diri untuk lebih menghargai air dan memikirkan kelangsungan hidup anak cucu kita nantinya, sehingga kelestarian dan keberadaan air tetap terjaga untuk masa depan anak cucu kita bersama. Semoga.

 

 

 

 

 

 

 

 

Ikuti tulisan menarik mdjoni abdilah lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 hari lalu