x

Alison Jane Hargreaves

Iklan

anton sujarwo

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 9 Desember 2020

Kamis, 18 Maret 2021 06:06 WIB

Memanjat Eiger North Face Saat Hamit 5 Bulan; Mengapa Tidak?

Ini adalah profil seorang pendaki gunung wanita pemberani di dunia, yang memuncaki Everest melalui jalur utara secara solo, tanpa tabung oksigen dan tanpa sherpa. Beberapa tahun sebelumnya, perempuan ini juga bahkan memanjat tebing Eiger North Face yang legendaris dalam kondisi hamil 5 bulan. Mari berkenalan.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Hari perempuan sedunia belum begitu jauh berlalu, jadi membicarakan profil perempuan paling tangguh di dunia dalam pendakian gunung rasanya tidak akan berlebihan. Dengan segala dedikasi dan pencapaiannya dalam mountaineering, sosok ini layak untuk dikenal sebagai salah satu pejuang emansipasi dan kesetaraan gender. Terutama di atas gunung-gunung tinggi.

Adalah Alison Jane Hargreaves, pendaki gunung Inggris yang berhasil mencapai puncak Everest secara solo, tanpa tabung oksigen dan tanpa sherpa. Namun sebelum itu, Alison juga pernah membuat gempar publik pendakian gunung dunia dengan merayapi tebing Eiger North Face di Swiss dalam kondisi hamil 5 bulan.

Tentu dibutuhkan banyak sudut pandang dalam melihat hal-hal semacam ini. Namun, dari kacamata sejarah mountaineering dunia tidak dapat dipungkiri bahwa apa yang dilakukan Alison adalah sebuah pencapaian tinggi sekaligus kegilaan. Dan atas dasar dedikasi dan pencapaiannya itulah, profilnya ini layak untuk ditulis.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Oya, artikel ini merupakan kutipan dari buku Dewi Gunung yang ditulis oleh Anton Sujarwo dan terbit pada tahun 2020. Informasi lebih lengkapnya mengenai bukunya dapat Anda lihat disini.

>>> 

pendaki gunung wanita

Prestasi puncak dari seorang Alison Hargreaves adalah ia merupakan perempuan pertama di dunia yang mendaki Everest secara solo, tanpa tabung oksigen, tanpa sherpa, dan juga tanpa fix line. Namun sebenarnya selain prestasi itu, Alison juga membuat banyak pendakian lain yang membuat namanya melambung.

Bahkan pada tahun 1988, Alison yang saat itu tengah mengandung anak pertamanya, pernah menyelesaikan pemanjatan di Eiger North Face bersama James Ballard, suaminya. Dan tidak hanya Eiger, Alison juga kemudian mengukir namanya dalam 5 tebing utara lain di Eropa dalam waktu satu musim, dan secara solo.

Alison Jane Hargreaves lahir pada tanggal 17 Februari 1962 di Belper, Derbyshire, Inggris. Setelah menyelesaikan sekolah menengahnya di Belper High School, Alison kemudian meninggalkan rumahnya untuk mengejar impiannya sebagai seorang pendaki gunung profesional. Ia kemudian berkenalan dengan James Ballard dan tak lama kemudian keduanya memutuskan untuk menikah.

Baik James Ballard mau pun Alison Hargreaves adalah lulusan Universitas Oxford jurusan mate-matika. Namun seperti pada banyak pendaki gunung besar lainnya, Alison lebih tertarik pada gunung daripada rangkaian rumus dalam sains dan mate-matika.

Kisaran tahun 1990-an, Alison dan James Ballard memutuskan untuk pindah ke Spean Bridge, sebuah tempat di Dataran Tinggi Skotlandia. Spean Bridge kemudian menjadi tempat yang ideal bagi keluarga Ballard, terutama Alison, untuk memperdalam minat dan bakatnya dalam mountaineering.

Alison adalah generasi pendaki gunung yang kuat, satu generasi dengan nama-nama besar seperti Doug Scott dan Chris Bonington. Dan sebagai wanita, Alison cukup komplek menghadapi berbagai rintangan dan tantangan dalam karirnya sebagai pendaki gunung. Ia pada dasarnya tidak begitu suka dengan popularitas, namun prestasi dan pencapaiannya di atas gunung tidak dapat menyembunyikan dirinya dari sorotan media yang penasaran.

Dan media yang penasaran, publik yang kadang melihat suatu objek berdasarkan sudut pandang yang terbatas, pada banyak kondisi lebih sering melontarkan kritik dan cercaan pedas kepada siapa pun yang dianggap layak menerimanya. Termasuk pula dalam kasus ini, Alison Jane Hargreaves.

“Orang-orang akan selalu menemukan kesalahan pada dirimu, tidak peduli apa pun yang akan kamu lakukan” Ucap Alison suatu ketika, saat diminta tanggapannya mengenai kritik yang ia terima. Kritik itu terjadi saat ia yang hamil 5 bulan memutuskan untuk mendaki Eiger North Face bersama suaminya.

Dalam kacamata yang objektif, kita pun harus memahami bahwa kritik yang diterima Alison dengan mendaki Eiger North Face pada saat mengandung bukanlah hal yang tidak beralasan. Tindakan itu meskipun dilakukan bersama suaminya sendiri tentu sangat berisiko dan berbahaya.

Eiger North Face adalah salah satu tebing paling atraktif di muka bumi, panjang lintasan vertikalnya hampir dua kilomoter, perpaduan antara batu-batu, salju, dan juga es. Hal ini tentu saja sangat rentan bagi dirinya dan bayi yang dikandungnya. Jadi pada point ini kita memiliki persetujuan dengan nada kritik yang menganggap apa yang dilakukan Alison dengan memanjat Eiger North Face pada saat hamil, bukanlah tindakan bijaksana.

Ikuti tulisan menarik anton sujarwo lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler