x

Perusahaan Harus Memiliki Website.

Iklan

Anik Noor Safa’ah

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 10 April 2021

Selasa, 13 April 2021 12:27 WIB

Tujuan dan Prosedur Audit Kas


Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Dalam suatu perusahaan pastinya ada kas yang disimpan untuk melakukan pembayaran ataupun sebagai harta dari perusahaan itu sendiri. Kas terdiri dari uang tunai (uang logam dan uang kertas), pos wesel, certified check, cashiers check, cek pribadi, dan bank draft, serta dana yang disimpan di Bank yang pengambilannya tidak dibatasi oleh bank atau perjanjian yang lain.

Dalam setiap transaksi pastinya terdapat pencatatan dan bukti pembayaran yang dilakukan oleh perusahaan tersebut oleh karena itu, audit kas di sini berperan sebagai men-tracking pembelanjaan apa saja yang dilakukan oleh perusahaan tersebut dan menganalisanya. Jika terjadi ketidaksesuaian dalam penghitungan seharusnya dari pembelanjaan tersebut, maka dapat terlihat dari mana kekurangan tersebut berasal dan lari ke mana uang tersebut.

Tujuan audit kas

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan


Tujuan dari audit kas yaitu:


1. Untuk memeriksa apakah terdapat internal control yang cukup baik atas kas dan setara kas serta transaksi penerimaan dan pengeluaran kas dan bank


2. Untuk memeriksa apakah saldo kas dan setara kas yang ada di laporan posisi keuangan (neraca) per tanggal laporan posisi keuangan (neraca) betul betul ada dan dimiliki oleh perusahaan (existence). Oleh karena itu auditor harus melakukan kas opname dan mengirim konfirmasi bank


3. Untuk memeriksa apakah semua transaski betul-betul terjadi dan tidak ada transaksi fiktif (occurance)


4. Untuk memeriksa apakah transaksi sudah dicatat secara akurat dan pada waktu yang tepat dalam buku penerimaan kas dan pengeluaran kas sehingga tidak ada transaksi yang dihilangkan (completeness), tidak ada kesalahan perhitungan matematis, tidak salah posting dalam buku penerimaan kas dan pengeluaran kas , klasifikasi (accuracy, posting, and summarization, and classification.), dan tidak terjadi pergeseran waktu pencatatan (timing)


5. Untuk memeriksa apakah ada pembatasan untuk penggunaan saldo kas dan setara kas. Jika perusahaan menyisihkan sebagian dana yang dimiliki untuk keperluan pelunasan obligasi berikut bunganya (sinking fund) maka dan tersebut tidak dapat dilaporkan sebagai bagian dari kas di asset lancer. Begitupun jika ada saldo rekening giro yang dibekukan karena perusahaan tersangkut suatu masalah hokum


6. Untuk memeriksa sendainya ada saldo kas/setara kas dalam valuta asing. Apakah saldo tersebut sudah dikonversikan ke dalam rupiah dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada tanggal laporan posisi keuangan (neraca) dan apakah selisih kurs yang terjadi sudah dibebankan atau dikreditkan ke laba rugi (komprehensif) tahun berjalan


7. Untuk memeriksa apakah penyajiannya di laporan posisi keuangan (neraca) sudah sesuai dengan standar akuntansi keuangan di Indonesia berdasarkan SAK/ETAP/IFRS

 
Prosedur Audit Kas


Prosedur audit merupakan segala informasi yang mendukung angka-angka atau informasi lain yang disajikan dalam laporan keuangan, yang dapat digunakan oleh auditor sebagai dasar untuk menyatakan pendapatnya.

Standar pekerjaan lapangan ketiga mewajibkan auditor untuk memperoleh bukti atas prosedur audit yang cukup dan kompeten sebagai dasar untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan yang telah di audit.


Berikut merupakan prosedur dari audit kas:


1. Siapkan schedule utama dari kas dan setara kas.


2. Lakukan perhitungan kas (cash count) secara mendadak dan serentak untuk semua jenis kas yang ada di perusahaan serta dibuatkan berita acara pemeriksaan.


3. Yakinkan bahwa buku kas telah ditutup per tanggal pemeriksaan dan semua bukti pengeluaran dan penerimaan telah dibukukan.


4. Bandingkan saldo kas menurut perhitungan kas dengan saldo buku kas.


5. Apabila perhitungan kas dilakukan sesudah tanggal neraca, lakukan prosedur penarikan mundur (trace back) ke tanggal neraca dan bila dilakukan sebelum tanggal neraca lakukan penarikan maju (trace forward) ke tanggal neraca.


6. Bandingkan saldo buku besar dengan saldo perhitungan kas setelah prosedur penarikan per tanggal neraca.


7. Periksa penjumlahan (footing/cross footing) lembaran-lembaran buku kas, perhatikan pemindahan saldo pada lembaran tersebut ke lembaran berikutnya.


8. Jika kas kecil menggunakan sistem dana tetap (imprest fund), teliti apakah sudah ada pertanggungjawaban dari dana tetap sebelum diadakan pengisian kembali.


9. Pastikan bila ada kas yang dalam mata uang asing telah dikonversikan ke dalam kurs yang benar per tanggal neraca.


10. Buat daftar koreksi yang diperlukan.


11. Buat kesimpulan dan komentar hasil pemeriksaan kas yang perlu diketahui oleh para partner serta saran perbaikan kepada pihak manajemen yang juga merupakan salah satu penilaian terhadap mutu audit.

 

 
REFERENSI:


http://spi.upi.edu/2019/05/07/tujuan-audit-kas-dan-setara-kas/


https://kamus.tokopedia.com/a/audit-kas/

Dosen Pengampu: Sri Dewi Wahyundaru
Email : sridewi@unissula.ac.id
Nama : Anik Noor Safa’ah
No Absen : 02
Kelas :A4E1
Mahasiswi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Islam Sultan Agung Semarang

 

Ikuti tulisan menarik Anik Noor Safa’ah lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler