x

Gambar oleh Raman Oza dari Pixabay

Iklan

Fidya Rizky

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 10 Februari 2021

Rabu, 5 Mei 2021 19:45 WIB

Perkembangan Sistem Saraf Manusia Pada Masa Prenatal


Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Periode prenatal merupakan periode awal sebelum lahir. Periode awal manusia itu dimulai sejak ovum wanita dibuahi oleh sperma laki-laki sampai menjadi janin hingga akhirnya sampai dengan waktu kelahiran seorang manusia. Masa prentaral merupakan masa dimana perkembangan dan pertumbungan terjadi lebih banyak dan lebih cepat, namun masa ini juga memiliki sisi yang bahaya dari segi manapun. Masa prenatal tidak hanya merupakan periode khusus dalam rentang kehidupan manusia, tetapi juga merupakan periode yang sangat menentukan. Pada masa ini merupakan masa yang penting bagi seorang calon orang tua dalam menentukan sikapnya kepada calon buah hati nantinya.

Perkembangan prenatal sendiri dibagi menjadi tiga fase yakni fase germinal, fase embrio dan fase janin.

  1. Fase germinal merupakan fase yang terjadi 2 minggu pertama setelah proses pembuahan.
  2. Fase embrio merupakan bagian dari perkembangan sebelum kelahiran yang terjadi dari 2-8 minggu sejak pembuahan.
  3. Fase janin merupakan fase perkembangan sebelum kelahiran dimulai atau 2 bulan setelah proses pembuahan terjadi dan umumnya berlangsung selama 7 bulan. Pada fase ini pertumbuhan dan perkembangan semakin menunjukkan prosesnya yang sangat luar biasa. Perkembangan otak adalah satu hal yang sangat menakjubkan dalam perkembangan prenatal. Saat bayi dilahirkan mereka telah memiliki kurang lebih 100 milyar neuron atau sel saraf yang mengatur proses informasi dibagian sel dalam otak. Selama perkembangan prenatal neuron bergerak ke tempat yang seharusnya dan mulai saling berhubungan.

Ada beberapa tahapan dalam perkembangan otak manusia saat didalam kandungan atau janin, yaitu :

  1. Perkembangan Otak Janin Trimester I
Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada tahap ini dimulai sejak 16 hari setelah terjadi pembuahan. Lempengan-lempengan saraf yang menjadi dasar otak dan sumsum tulang mulai terbentuk. Lempengan ini akan membentuk tabung-tabung saraf. Saat memasuki usia kehamilan 6-7 minggu, tabung saraf yang menutup akan terbentuk menjadi tiga bagian otak yaitu otak depan, otak tengah dan otak belakang. Setelah itu, bagian-bagian otak akan mulai terbentuk mulai dari otak besar, otak kecil, batang otak, kelenjar hipotalamus dan hipofisis. Sistem saraf pada janin juga mulai bekerja.

  1. Perkembangan Otak Janin Trisemester II

Pada tahap ini bayi sudah mulai belajar bernapas. Hal ini ditandai dengan adanya kontraksi pada diafragma dan otot dada. Pada tahap ini juga terjadi pertumbuhan mielin yang menyelubungi saraf. Dengan adanya mielin dapat membantu mempercepat komunikasi antar sel saraf. Pertumbuhan mielin akan terus berlangsung hingga memasuki usia satu tahun. Sistem saraf juga sudah mulai berkembang pada akhir trisemster kedua. Perkembangan batang otak yang mengatur pernapasan, tekanan darah dan denyut jantung juga sudah semakin matang pada tahapan ini.

  1. Perkembangan Otak Janin Trisemester III

Pada tahap ini perkembangan otak bayi mulai semakin pesat. Ukuran otak bisa berkembang hingga 3 kali lipat dari biasanya. Tidak hanya bentuknya saja tapi bersamaan dengan fungsi otak dan pertumbuhan neuron juga ikut meningkat dengan pesat. Permukaan otak yang halus juga sudah semakin berubahn membentuk lekukan-lekukan. Otak kecil yang berperan dalam motorik adalah bagian yang perkembangannya paling pesat. Ukurannya sendiri bisa mencapai 30 kali lipat dibanding saat usia kehamilan 16 minggu.

Adapun beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan otak janin, yakni :

  1. Obat psikoaktif

Seorang ibu yang memiliki ketergantungan pada alkohol dan narkotika dapat memberikan pengaruh yang tidak baik pada perkembangan otak janin. Karena seorang ibu yang meminum alkohol saat masa kehamilan memiliki risiko yang lebih tinggi mengalami cacat lahir dan gangguan spectrum alkohol janin. Hal ini dapat menyebabkan bentuk yang abnormal mulai dari wajah, tubuh pendek dan berat badan rendah, hiperaktif, cacat intelektual dan masalah pendengaran.

  1. Paparan stimulasi motorik dan sensorik

Dengan mendengarkan lagu-lagu sejak anak didalam kandungan akan memberikan efek detak jantung janin meningkat. Setelah anak lahir, ia dapat merespon ketika musik tersebut diperdengarkan secara teratur. Ketika usianya sudah mulai besar pengenalan lagu dapat bertujuan untuk memperbanyak kosakata anak sehingga anak akan termotivasi untuk mengucapkan kata-kata yang baru.

  1. Hubungan orangtua dan anak

Faktor lingkungan memiliki peran dalam hubungan anak dengan orangtuanya yaitu status pernikahan, pendidikan ibu, prematuritas, paparan obat selama masa kehamilan, lama mendapatkan asi, pendapatan keluarga dan ibu yang depresi. Semakin banyak pemberian cinta dan kasih sayang ada anak akan semakin baik pula perkembangan dalam otaknya.

  1. Pemberian nutrisi

Pemberian suplementasi kolin selama kehamilan seorang ibu akan berdampak sangat baik pada otak dan perilaku anak. Contoh dalam pemberian suplementasi kolin dapat meningkatkan visuospatial dan meningkat suatu zat pertumbuhan sel saraf.

Ikuti tulisan menarik Fidya Rizky lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler