x

Peta Kosmis Tetangga Dekat Tata Surya. newscientist.com

Iklan

Dr Ing Salman ST MSc

Dosen Teknik Mesin Universitas Mataram
Bergabung Sejak: 31 Mei 2020

Sabtu, 26 Juni 2021 20:36 WIB

Misteri Energi Gelap dan Materi Gelap Alam Semesta

Alam semesta mengembang dengan kecepatan yang terus bertambah. Apa penyebabnya? Ditengarai ada energi misterius yang mempercepatnya. Para ahli masih belum bisa memberi penjelasan yang tepat, tetapi mereka telah memberi nama pada energi tersebut sebagai energi gelap.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Penulis: Dr.-Ing.Salman, ST., MSc. Dosen Teknik Mesin Universiats Mataram

 

Alam semesta mengalami perluasan. Namun kepadatan energi bisa menghentikan ekspansi ini dan alam akan kolaps kembali. Namun kepadatan energi yang sangat kecil membuatnya tidak akan pernah berhenti mengembang. Meski demikian gravitasi pasti akan memperlambat ekspansi seiring berjalannya waktu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Meski perlambatan ini tidak bisa terdeteksi, namun secara teoritis alam semesta suatu saat pada akhirnya akan melambat. Alam semesta penuh dengan materi dan gaya tarik gravitasi yang menarik semua materi menjadi satu.

Menariknya, pada tahun 1998 pengamatan melalui Teleskop Luar Angkasa Hubble (HST) terhadap supernova yang sangat jauh menunjukkan bahwa, dahulu kala, alam semesta sebenarnya mengembang lebih lambat daripada sekarang. Jadi perluasan alam semesta tidak melambat karena gravitasi malah justru semakin cepat. Belum ada yang bisa menjelaskan feomena ini. Tapi ada sesuatu yang menyebabkannya.

Ada yang menghubungkannya dengan teori gravitasi Einstein, "konstanta kosmologis." Atau ada semacam energi fluida aneh yang mengisi ruang. Mungkin ada yang salah dengan teori gravitasi Einstein dan teori baru yang mencakup semacam medan yang menciptakan percepatan kosmik ini. Para ahli masih belum bisa memberi penjelasan yang tepat, tetapi mereka telah memberi nama pada fenomena tersebut yang dikenal sebagai energi gelap.

Apa itu Energi Gelap?

Lebih banyak yang tidak diketahui daripada yang diketahui. Berapa besar energi gelap yang ada yang berpengaruh terhadap ekspansi alam semesta? Masih menyisakan misteri saintis. Namun perlu tetap diselidiki. Karena sekitar 68% dari alam semesta adalah energi gelap. 

Albert Einstein adalah orang pertama yang menyadari bahwa ruang kosong di alam semesta bukanlah berarti tidak ada apa-apa. Ruang ini memiliki sifat luar biasa. Diduga "ruang kosong" di alam semesta memiliki energinya sendiri. Karena energi ini adalah milik ruang itu sendiri, energi ini tidak akan berkurang saat ruang mengembang. Ketika lebih banyak ruang muncul, lebih banyak energi ruang ini akan timbul pula. Akibatnya, bentuk energi ini akan menyebabkan alam semesta mengembang lebih cepat dan lebih cepat. 

Penjelasan lain tentang bagaimana ruang memperoleh energi berasal dari teori materi kuantum. Dalam teori ini, "ruang kosong" sebenarnya penuh dengan partikel sementara ("virtual") yang terus menerus terbentuk dan kemudian menghilang. Jadi misteri terus berlanjut.

Penjelasan lain untuk energi gelap adalah bahwa itu adalah jenis baru dari fluida atau medan energi dinamis, sesuatu yang mengisi semua ruang tetapi sesuatu yang efeknya pada perluasan alam semesta adalah kebalikan dari materi dan energi normal. 

Kemungkinan terakhir adalah bahwa teori gravitasi Einstein tidak benar. Itu tidak hanya akan mempengaruhi perluasan alam semesta, tetapi juga akan mempengaruhi cara materi normal dalam galaksi dan kelompok galaksi berperilaku. Ini memunculkan teori gravitasi baru.

Hal yang diperlukan untuk memutuskan apakah energi gelap itu adalah properti ruang, fluda dinamis baru, atau teori gravitasi baru adalah yang lebih banyak data yang mendukung teori yang tepat.

Apa Itu Materi Gelap?

Para ilmuwan mendapati komposisi 68% alam semesta adalah energi gelap,  27% materi gelap, 5% materi normal. Apa itu materi gelap?

Pertama, gelap, artinya tidak berbentuk bintang dan planet yang kita lihat. Pengamatan menunjukkan materi gelap terdiri dari partikel yang disebut baryon. Hal ini diketahui dengan mendeteksi awan baryon dengan penyerapan radiasi yang melewatinya. Materi gelap bukanlah antimateri, karena tidak ada sinar gamma yang dihasilkan ketika antimateri dimusnahkan dengan materi.

Materi barionik masih bisa membentuk materi gelap jika semuanya terikat dalam elemen yang padat. Tetapi ada pandangan yang lain yang menyebutkan bahwa materi gelap tetapi terdiri dari partikel lain yang lebih eksotis seperti axion atau WIMPS (Weakly Interacting Massive Particles).

Seperti namanya, gelap. Baik energi gelap maupun materi gelap masih menyisakan  misteri sainstis yang tak terpecahkan oleh imuwan modern.

Dari berbagai sumber.

 

Ikuti tulisan menarik Dr Ing Salman ST MSc lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler