x

Iklan

Dr Ing Salman ST MSc

Dosen Teknik Mesin Universitas Mataram
Bergabung Sejak: 31 Mei 2020

Senin, 28 Juni 2021 20:29 WIB

Dunia Klenik Lebih Terdepan dalam Bidang Teleportasi Benda

Perpindahan benda tanpa media atau alat menuju ke lokasi berbeda disebut teleportasi. Begitu juga berpindah dari satu titik ke titik lain tanpa melintasi ruang fisik di antara mereka. Tapi mungkinkah hal itu terjadi? Apakah teleportasi materi dapat dicapai? Karena setiap transfer materi antar-titik tanpa melintasi ruang fisik melanggar Hukum Newton.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Penulis: Dr.-Ing. Salman, ST., MSc., Dosen Teknik Mesin Universitas Mataram

Dokter bedah di salah satu rumah sakit daerah menyarankan ke pasien yang menderita penyakit aneh untuk pulang saja. Silakan berobat di rumah saja, saran dokter dengan nada menyerah. Pasalnya di perut pasien, melalui scan terlihat sebuah mangkok bakso! Bagaimana sebuah benda sebesar itu bisa masuk ke dalam perut?

Bukan saja dokter, para ilmuwan belum ada yang bisa menjelaskan pemindahan materi tanpa alat transportasi. Padahal ini nyata ada di sekitar kita. Phenomena ini dalam dunia sains dikategorikan sebagai pseudosains. Pseuodosains bermacam-macam contohnya antara lain tubuh tiba-tiba menyala, kemampuan telepati menggerakkan benda melalui pandangan, hipnotis jarak jauh, tubuh bermagnet, dan yang terakhir seperti contoh di atas memindahkan materi tanpa alat yaitu memasukkan materi berupa mangkok bakso ke dalam perut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Perpindahan benda tanpa media atau alat menuju ke lokasi berbeda disebut teleportasi. Berpindah dari satu titik ke titik lain tanpa melintasi ruang fisik di antara mereka. Teleportasi sering dipasangkan dengan perjalanan antara dua titik yang membutuhkan jangka waktu yang tak tentu. Dipertanyakan apakah teleportasi materi dapat dicapai, karena setiap transfer materi dari satu titik ke titik yang lain tanpa melintasi ruang fisik di antara mereka adalah melanggar Hukum Newton.

Sains Masih Terbatas

Hampir semua fisika bersifat lokal, peristiwa apapun hanya mempengaruhi lingkungan terdekatnya dan terjadi melalui ruang, Berbeda dengan yang terjadi pada teleportasi. Secara saintifik sejauh ini tidak mungkin untuk berpindah tempat tanpa teknologi yang tersedia apalagi dengan meleburkan materi menjadi partikel-partikel kecil yang terpisah lalu merakit dan menyatukannya kembali di tempat lain dalam hitungan detik.

Tapi bagaimana dengan radiasi yang melintasi ruang berbeda? Hanya ada dua jenis radiasi dalam fisika yang berkaitan dengan teleportasi: radiasi elektromagnetik (gelombang radio, cahaya, sinar-X, sinar gamma, dll.) dan radiasi partikel (sinar alfa dan beta, neutron, neutrino, atom, dll). Namun radiasi elektromagnetik saja tidak dapat mengangkut materi. Selain itu, berkas partikel hampir tidak dapat menembus lapisan materi di sepanjang jalur transmisi.

Bentuk pancaran yang realistis hanya dapat berupa transfer informasi murni dan penggunaan materi yang tersedia di tempat tujuan untuk melakukan materialisasi. Ini berkiatan dengan teleportasi kuantum. Teleportasi kuantum yang dikemukakan beberapa ilmuwan berbeda dari teleportasi ala mangkok bakso tadi, karena tidak mentransfer materi dari satu tempat ke tempat lain, melainkan mentransmisikan informasi yang diperlukan untuk menyiapkan sistem target (mikroskopis) dalam keadaan kuantum yang sama dengan sistem sumber. Sifat tertentu dari sistem sumber diciptakan kembali dalam sistem target.

Pada tahun 2016, Wei menunjukkan bahwa dalam generalisasi mekanika kuantum, partikel dapat berpindah dari satu tempat ke tempat lain melalui konsep superkonduktivitas. Elektron dalam superkonduktor dan superfluiditas berpindah tempat dalam dalam tabung seluler. Ini masih dalam satu ruang atau tabung.

Sejauh ini teleportasi masih sebatas ‘partikel’ foton bukan materi seperti yang diujikan oleh ilmuwan Cina. Kelompok ilmuwan dari Universitas Sains dan Teknologi China berhasil melakukan eksperimen teleportasi dari permukaan bumi ke orbit satelit sejauh 300 mil atau sekitar 500 kilometer. Eksperimen dengan konsep fenomena elektromagnetik ini melibatkan fisika kuantum yang menggunakan obyek foton kemudian diteleportasikan ke tempat lain dengan sekejap.
Meski teleportasi masih berupa foton namun ini adalah langkah yang signifikan menuju komunikasi kuantum di masa mendatang.

Tapi bagaimana dengan mangkok itu?

Para ilmuwan sains tentu saja merasa gengsi melibatkan diri dalam urusan klenik. Hanya saja rela atau tidak rela dunia klenik lebih terdepan dalam ranah teleportasi materi. Itu karena eksperimen saintifik yang ada saat ini belum mampu memindahkan obyek nyata dari satu tempat ke tempat lainnya dalam waktu singkat layaknya dalam film-film fiksi sains. Tetapi keberhasilan eksperimen Cina memindahkan foton ke orbit bumi diharapkan mampu membuka harapan teknologi mutakhir semakin bisa direalisasikan. Teleportasi skala besar diharapkan memainkan peran kunci dalam distribusi kuantum di masa depan.

Dari berbagai sumber.

 

Ikuti tulisan menarik Dr Ing Salman ST MSc lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler