x

Iklan

Puji Handoko

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 13 November 2020

Rabu, 30 Juni 2021 15:59 WIB

Bangun Kilang demi Ketahanan Energi Masa Depan

Upaya untuk terus mengoptimalkan kemampuan dilakukan oleh perusahaan negara dan anak usahanya. Peningkatan ini penting sebab perusahaan negara adalah tulang punggung pembangunan pemerintah. Hal itulah yang dilakukan anak usaha Pertamina, PT Kilang Pertamina Internasional (KPI). Bersama PT Nindya Karya (Persero), KPI menggandeng tiga perusahaan asal Korea Selatan, untuk bekerja-sama dalam pengembangan Refinery Unit II, Dumai.    

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Upaya untuk terus mengoptimalkan kemampuan dilakukan oleh perusahaan negara dan anak usahanya. Hal itu demi mewujudkan profesionalitas dalam bekerja. Peningkatan semacam ini penting, sebab perusahaan negara adalah tulang punggung pembangunan pemerintah. Perusahaan-perusahaan pelat merah itu menjadi ujung tombak dalam melakukan perubahan. Selain itu, mereka juga bersinergi demi tercapainya tujuan bersama.

 

Hal itulah yang baru saja dilakukan oleh anak usaha Pertamina, yaitu PT Kilang Pertamina Internasional (KPI). Bersama PT Nindya Karya (Persero), KPI menggandeng tiga perusahaan asal Korea Selatan, yaitu LOTTE Engineering & Construction, KOREIT dan DH Global, untuk melaksanakan Penandatanganan Perjanjian Studi Bersama (Joint Study Agreement/JSA) terkait pengembangan Refinery Unit II, Dumai.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

 

Ruang lingkup perjanjian tersebut meliputi aspek teknis maupun bisnis. Di antaranya, kajian konfigurasi yang terdiri peninjauan unit Residu Fluid Catalytic Cracking (RFCC) dan studi optimasi untuk menghasilkan produk yang bernilai tinggi. Sedangkan dari aspek bisnis meliputi kajian model bisnis, termasuk skema pendanaan dan skema bisnis yang optimal bagi segenap pihak.

 

Kemudian, tugas lainnya adalah melakukan kajian kelayakan atas proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Dumai. Selanjutnya melakukan kajian studi pasar, serta melakukan pemetaan terhadap pihak-pihak lain yang dapat berkolaborasi untuk mendukung kelayakan proyek.

 

Menurut data dari Kementerian Koordinasi Maritim dan Investasi, studi bersama proyek tersebut telah menelan investasi hingga USD 1 juta atau sekitar Rp14,46 miliar. Investasi tersebut merupakan hasil patungan dari KPI, Nindya Karya, dan DH Global.

 

"Pihak Korea Selatan, dalam hal ini DH Global, berani membuat komitmen kira-kira USD650 ribu, lalu sisanya USD350 ribu akan dibagi antara Pertamina Kilang dan Nindya Karya," kata Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi Kemenkomarinves Basilio Dias Araujo, Sabtu 26 Juni 2021.

 

Sebelumnya, Direktur Utama Kilang Pertamina Internasional (KPI) Djoko Priyono mengatakan studi yang akan dilakukan adalah studi teknikal dan studi pasar terkait RDMP RU II Dumai pada bisnis nonbahan bakar minyak (BBM). Pasalnya, KPI telah menyelesaikan studi terkait produksi BBM pada RU II Dumai untuk proyek RDMP RU II Dumai.

 

"Kajian itu nanti kajian teknikal dan pasar. Dilihat market-nya dulu sampai 2030 bagaimana. [Baru] dilihat bangun apa," ucapnya, Jumat 25 Juni 2021.

 

RDMP RU II Dumai diperlukan untuk memenuhi kebutuhan bensin nasional pada 2030. Hal tersebut penting lantaran neraca bensin nasional diprediksi masih defisit pada 2030. Oleh sebab itu KPI telah mengubah skema kerja sama di masa depan dari mencari investor, menjadi mencari mitra strategis. Strategi tersebut dapat menurunkan risiko investasi, mengingat beban risiko proyek perseroan akan dibagi dengan mitra strategis.

 

Sementara itu, pembangunan kilang minyak dan petrokimia (grass root refinery/GRR) meliputi GRR Tuban dan GRR Bontang. Pertamina mengakselerasi pembangunan megaproyek kilang ramah lingkungan tersebut dengan target rampung secara keseluruhan pada 2026. Megaproyek RDMP dan GRR merupakan salah satu proyek strategis nasional dalam rangka mendukung kemandirian dan ketahanan energi nasional.

 

Revitalisasi kilang unit II Dumai merupakan satu dari enam kilang yang masuk dalam program RDMP dalam rangka meningkatkan kedaulatan energi nasional. Impian untuk berdaulat di bidang energi telah lama dinantikan, namun proses untuk mewujudkannya menghadapi banyak sekali tantangan. Seluruh proses yang berat itu mesti dirampungkan, demi ketahanan energi bangsa ini di masa depan. Seiring bertambahnya populasi, pasokan bahan bakar yang menunjang mobilitas juga harus tercukupi.

 

Impian itu sedang diwujudkan secara bertahap hari ini. Dengan segenap sinergi dan investasi besar yang telah dilakukan, khususnya oleh Pertamina dan anak usahanya. Dengan satu tekad, berdiri di atas kaki sendiri dengan energi yang berdaulat dan mencukupi ke seluruh pelosok negeri.

 

 

 

Ikuti tulisan menarik Puji Handoko lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Taman Pecinta

Oleh: Wahyu Kurniawan

Senin, 29 April 2024 12:26 WIB

Terkini

Terpopuler

Taman Pecinta

Oleh: Wahyu Kurniawan

Senin, 29 April 2024 12:26 WIB