x

Iklan

Ahaddigital Artikel

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 21 Juli 2021

Kamis, 29 Juli 2021 13:34 WIB

Metric- Metric Penting Google Ads yang Perlu Diketahui Pengiklan


Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Setelah iklan Google Ads dijalankan, tugas selanjutnya adalah memantau performa iklan. Dalam Google Ads, banyak sekali tabel-tabel angka yang harus dipahami dan dioptimasi agar iklan mendapatkan performa terbaik.

Dari banyaknya metric yang ada, kami merangkum beberapa metric Google Ads yang bisa dijadikan acuan dalam menilai performa iklan Google Ads Anda. Tidak hanya itu, kami juga memberikan tips sederhana yang bisa segera diimplementasikan ke dalam iklan Google Ads Anda.

Sebelum lanjut membaca, ini adalah daftar metric yang akan kita bahas. Kami sengaja menuliskannya secara urut agar Anda mudah memahami dan menerapkannya.

Daftar Penting Metric — metric Google Ads

  1. Impression
  2. Click dan CTR
  3. Cost, Conversion dan Cost/Conversion
  4. Auction Insight
  5. Quality Score

1. Impression

Impression merupakan metric Google Ads pertama yang harus dilihat dalam kampanye iklan Anda. Impression adalah jumlah iklan yang ditampilkan di layar visitor. Contohnya, iklan Anda muncul 300 kali di gadget netizen. Google akan menghitung ini sebanyak 300 impression.

Anda tidak bisa menilai bagus tidaknya metric lain jika metric impression iklan Anda 0 atau terlalu sedikit.

Jika impression iklan kecil, Anda bisa melakukan beberapa hal berikut:

  • Pastikan Jumlah Pencarian Kata Kunci Yang Disasar

Cek apakah kata kunci yang Anda sasar memiliki banyak pencarian atau tidak. Bisa jadi kata kunci yang disasar memiliki jumlah pencarian yang rendah. Sehingga iklan tidak mendapatkan impression yang cukup.

Salah satu tools untuk mencari tahu jumlah pencarian keyword adalah Keyword Planner. Tools ini bisa ditemukan di dashboard Google Ads Anda. Kami merekomendasikan tools ini karena membaca data di Keyword Planner cukup mudah. Selain itu, umumnya tuan rumah yang paling tahu rahasia dapurnya. Jadi, untuk tahu data dari Google, pakai saja Keyword Planner ini.

  • Naikkan Bidding Iklan

Naikkan bidding iklan Anda sekitar 30% dari bidding saat ini. Lalu kemudian lihat hasilnya satu dua hari setelahnya. Jika tetap tidak ada impression tambah lagi biddingnya sampai iklan Anda mendapatkan impression yang cukup.

  • Naikkan Biaya Harian

Biaya harian juga bisa mempengaruhi impression iklan Anda. Jika biaya yang terserap terlalu sedikit coba tambah biaya harian Anda. Pengalaman kami, dengan menaikkan biaya harian iklan, impression iklan ikut membesar.

  • Tambah Keyword dan Ad Grup

Selalu riset kata kunci baru baru dan ad grup baru secara berkala. Dengan menambahkan kata kunci baru dan ad grup baru maka iklan Anda akan mendapatkan tambahan impression. Tentunya, dengan kata kunci dan ad grup yang masih relevan dengan bisnis Anda.

Cukup dengan melakukan ketiga hal diatas metric impression iklan Anda bertambah.

2. Click dan CTR

Metric selanjutnya adalah Click dan CTR. Click dan CTR adalah metric yang digunakan untuk mengukur efektivitas iklan. Click adalah seberapa banyak klik iklan yang dilakukan visitor. Sedangkan CTR adalah perbandingan antara banyaknya Click dengan Impression.

Misalnya, iklan Anda ditampilkan Google sebanyak 1000 kali. Lalu ada 100 klik di iklan Anda. Berarti CTR iklan tersebut adalah 10%. Didapat dari 100/1000 = 10%

Biasanya marketer punya standar berbeda tentang angka CTR yang bagus. Jenis industri dan jenis campaign bisa mempengaruhi besar kecilnya CTR.

Impression Banyak Click Sedikit

Jika impression iklan Anda banyak tapi mendapatkan sedikit click berarti ada dua kemungkinan. Pertama, materi iklan Anda kurang menarik bagi target market. Kedua, Anda menyasar jenis kata kunci yang kurang tepat.

Bisa jadi Anda menyasar non buying keyword sedangkan tujuan Anda beriklan ialah ingin mendapatkan penjualan. Jelas ini kurang tepat!

Buying Keyword dan Non Buying Keyword

Buying Keyword ialah kata kunci yang dimasukkan oleh visitor ke Google dengan intensi (keinginan) ingin memesan barang atau jasa tersebut.

Sedangkan non keyword buying adalah kata kunci yang dicari market dengan intensi hanya ingin mencari informasi tentang produk tersebut. Bisa jadi informasi itu dibutuhkan untuk kepentingan lain selain membeli barang tersebut.

Contoh Non-Buying Keyword
Contoh buying keyword

Diatas adalah contoh perbedaan buying keyword dan non buying keyword. Bisa dibayangkan ya perbedaannya. Orang-orang yang mengetikkan “sepatu futsal…” belum tentu ingin beli sepatu futsal.

Kemungkinan besar ia hanya mencari info tentang sepatu futsal saja. Bisa jadi hanya ingin tahu modelnya, jenisnya, atau bisa juga melihat-lihat harganya. Hanya saja belum ada keinginan untuk membeli produk tersebut.

Sedangkan yang menuliskan “harga sepatu futsal specs” kemungkinan besar sudah ada niatan ingin membeli sepatu futsal specs. Bisa jadi ia sedang membandingkan model, harga, atau penjual yang paling cocok dengannya.

Apakah Saya Tidak Bisa Menyasar Non Buying Keyword?

Boleh saja jika budget marketing Anda tak terbatas bak sultan. Semua keyword yang berhubungan dengan produk Anda disasar hehe. Niscaya iklan Anda akan berseliweran dimana-mana.

Huh, asik kan ya…?

Tapi, tahukah Anda, selain menghabiskan biaya yang sangat besar, menyasar non buying keyword akan membuat iklan tidak efektif. Biaya iklan Anda akan terkuras habis di kata kunci yang belum tentu bisa mendatangkan konversi bagi bisnis Anda.

So, Sebaiknya Fokus di Buying Keyword Saja.

Tapi, bagaimana jika buying keyword untuk bisnis saya sedikit?

Apakah produk saya tidak bisa di iklankan di Google Ads?

Untuk itu, harus dites dulu. Ada teknik tersendiri untuk beriklan yang menyasar non buying keyword.

Tips Menulis Materi Iklan

  • Buatlah angle iklan yang bervariasi.

Anda bisa melihat iklan kompetitor jika kesulitan mencari ide iklan. Lalu, buat dengan versi sendiri. Kita tidak tahu di iklan yang mana calon pelanggan mengontak Anda.

Contohnya, Anda memiliki produk jasa katering. Lalu Anda membuat beberapa angle iklan seperti:

  • Paket Minimalis
  • Paket Kantoran
  • Paket Sultan
  • Pilihan Fasilitas A
  • Pilihan Fasilitas B

Mungkin awalnya Anda mengira paket minimalis yang akan banyak dicari orang. Karena selain harganya murah, gaya hidup dan harga barang cenderung murah di wilayah Anda. Tapi, setelah di iklankan ternyata banyak yang mengklik iklan di paket sultan.

Nah ini pentingnya punya banyak angle iklan. Karena kita tidak tahu, visitor akan mengklik iklan kita di angle yang mana.

  • Pakai jurus hardselling yang jelas saat beriklan.

Karena orang-orang yang mengetik buying keyword sudah paham dengan problemnya dan sedang mencari solusi. Jangan bertele-tele dan terlalu umum dalam menuliskan iklan. Sebaliknya, buatlah sangat spesifik.

  • Jangan lupa cantumkan fitur unggulan produk Anda.

Jangan hanya cantumkan manfaat produk saja. Karena sangat mungkin target market Anda melihat benefit yang sama dari iklan kompetitor.

Contohnya semua penjual kursi kantor menawarkan kenyamanan busa di kursinya. Kata mereka, busa kursinya bisa bikin betah kerja berjam-jam.

Anda bisa menulis penawaran yang sama. Tapi tambahkan fitur unggulan. Dalam kasus ini, Anda bisa memberitahu market jika busa kursi Anda adalah busa import dari eropa. Punya kualitas terbaik dan banyak dipakai oleh merek furniture terkenal.

Nah, dengan begini, iklan Anda punya nilai tambah. Walau sama-sama memberikan manfaat yang sama, tapi Anda menambahkan fitur produk ke dalam iklan Anda.

3. Auction Insight

Metric Auction Insight salah satu klien Ahad Digital

Metric selanjutnya yang tidak kalah penting adalah metric auction insight. Metric ini tempatnya berbeda dari metric lain. Anda bisa menemukannya di tab kiri dashboard Google Ads Anda lalu di sub bagian Keywords.

Ini adalah metric yang mengukur posisi iklan Anda dibandingkan dengan kompetitor Anda. Jika iklan mendapat sedikit impression dan Click bisa jadi skor Auction Insight iklan kurang bagus.

Artinya bisa saja Anda ngiklan tapi target market tidak melihat iklan Anda. Posisi iklan Anda bukan di halaman pertama pencarian Google.

Bagaimana cara memperbagus Auction Insight?

Perbaiki Quality Score dan naikkan Bidding iklan.

Tentang cara optimasi Quality Score akan dibahas di poin selanjutnya.

4. Quality Score (QS)

Quality Score jadi metric penting yang mempengaruhi banyak metric lain. Jika Quality Score bagus, pada umumnya, metric Impression, Click & CTR, dan Auction Insight ikut bagus.

Quality Score sendiri merupakan parameter yang diberikan Google untuk menilai seberapa relevan iklan Anda dengan pencarian yang dilakukan target market Anda. Tidak hanya iklan, tapi konten landing page juga.

Artinya, apa yang dicari market ada di iklan dan Landing Page Anda.

Quality Score Campaign salah satu klien kami

Keterangan Kolom

Quality Score : Jumlah keseluruhan dari ketiga kolom disampingnya

Landing Page Exp : Seberapa relevan web Anda dengan apa yang dicari market

Ad Relevance : Apakah iklan Anda sesuai dengan apa yang dicari market

Exp CTR : Prediksi CTR yang diberikan Google

Anda bisa lihat ada tiga panel metric. Sederhananya, untuk mendapat skor QS yang bagus Anda harus mendapatkan minimal skor 8/10. Lebih bagus lagi jika bisa 10/10.

Untuk dapat nilai tersebut, Anda harus membuat iklan dan website yang relevan dengan apa yang dicari market. Semakin relevan, semakin bagus Quality Score Anda.

5. Cost, Conversion dan Cost/Conversion

Ketiga metric ini merupakan metric yang paling penting diantara semua metric. Dari metric ini Anda akan mengetahui apakah biaya iklan yang dikeluarkan menghasilkan profit bagi bisnis Anda.

Salah satu alasan kenapa iklan tidak maksimal adalah karena biaya iklan habis tergerus oleh kata kunci yang tidak menghasilkan conversion. Oleh karenanya penting sekali untuk memonitor setiap hari perkembangan iklan Anda.

Bagaimana Caranya Agar Membuat Iklan Efektif?

  • Pertama, selalu lakukan optimasi agar iklan dan website Anda relevan dengan apa yang dicari market
  • Selalu tambahkan negatif keyword untuk search queries yang tidak relevan bagi kata kunci yang Anda sasar.
  • Dan juga, tambahkan search queries yang relevan ke dalam keyword yang Anda sasar. Contohnya jika Anda menjual sepatu futsal specs, sedangkan Anda menemukan di search queries ada visitor yang mencari “model sepatu futsal specs merah”. Nah, Anda bisa memasukkan kata kunci ini di campaign ini.

Kita kesampingkan dulu soal metric cost. Saatnya masuk ke metric conversion. Ada banyak sekali hal yang menyebabkan mengapa suatu iklan tidak bisa menghasilkan conversion.

Yang dimaksud conversion disini adalah jumlah calon pelanggan yang tertarik. Mereka tertarik dengan produk Anda dan ingin mengontak Anda. Namun, bisa saja mereka tidak jadi membeli.

Ada berbagai aspek yang membuat seorang calon pelanggan tidak jadi membeli. Tapi sebelum kita berbicara lebih lebih lanjut, sebaiknya fokus dulu ke metric conversion. Sebuah metric yang menghitung seberapa banyak calon pelanggan yang bisa Anda datangkan.

Dalam metric ini ada beberapa masalah sering ditemui. Jika Anda sudah pernah beriklan, harusnya Anda sudah familiar dengan beberapa permasalahan dibawah ini:

  • Metric lain sudah bagus, namun tidak ada conversion

Jika performa iklan bagus namun sepi conversion, periksa kembali penawaran yang diberikan. Apakah yang Anda tawarkan betul-betul penting dan unik bagi market?

  • Conversion di Google Ads banyak namun tidak ada yang mengontak Anda

Jika conversion di dashboard Google Ads banyak namun kenyataannya tidak ada satupun yang mengontak Anda, bisa jadi code conversion yang dipasang salah.

  • Conversion banyak tapi tidak ada yang beli produk Anda

Jika conversion banyak namun tidak ada satupun yang menjadi customer Anda berarti funnel iklan, konten website, atau mungkin kemampuan CS yang perlu diperbaiki. Juga artinya Anda mendatangkan calon pelanggan dengan kualitas jelek.

Jika Anda baru pertama kali beriklan, tiga hal di atas biasanya akan Anda temui di tengah jalan saat Anda beriklan nanti. Buat teman-teman yang masih kesulitan mendatangkan calon pelanggan ke dalam bisnisnya, kontak Ahad Digital saja. Kita kerjasama bagi hasil, daripada Anda terlalu banyak trial and error menghabiskan banyak biaya iklan.

Setelah tahu cara mendatangkan calon pelanggan, saatnya Anda membuat mereka menjadi pelanggan loyal Anda. Biasanya, faktor penentunya bukan hanya dari iklan Anda. Bahkan banyak faktor dari luar iklan. Beberapa hal yang bisa jadi penentu untuk jadi tidaknya seseorang menjadi pelanggan Anda:

  • Produk

Produk yang bagus dan Penawaran yang tidak bisa ditolak.

  • Strategi

Funnel marketing yang tepat. Bagaimana menyaring calon pelanggan potensial untuk jadi customer Anda.

  • Iklan

Iklan yang relevan. Penawaran di Iklan Anda sesuai dengan apa offer Anda. Jangan overpromise.

  • Customer Service

Kemampuan Customer Service yang handal.

  • Website

Kecepatan web, konten copywriting yang tepat, desain yang meyakinkan

Beberapa faktor diatas yang menentukan kemampuan bisnis Anda dalam menghasilkan pembeli loyal. Oleh karenanya, iklan saja tidak cukup. Anda harus memperhatikan setiap faktor diatas. Karena jika salah satu saja terganggu, maka bisa dipastikan konversi bisnis Anda akan terganggu.

Anda sudah berada di ujung artikel dan sudah memahami metric google ads dalam beriklan. Artikel ini jauh dari sempurna. Sebagian besar artikel ini berisi tips yang belum disertai tutorial yang komplit.

Jika Anda merasa kesulitan dalam memahami artikel ini dan ingin mengetahui tutorial lengkap dari artikel ini silahkan kontak kami di ahaddigitalicious@gmail.com dan lihat konten artikel lainya di lejitkanomset

Ikuti tulisan menarik Ahaddigital Artikel lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler