Daerah pesisir memerlukan perhatian khusus, terutama wilayah yang mengalami abrasi oleh air laut. Apalagi pemanasan global telah menyebabkan permukaan air laut terus bertambah. Di masa depan penambahan permukaan air laut itu bisa semakin besar. Namun, terlepas dari seluruh kemungkinan dalam skala global itu, yang bisa dilakukan oleh masing-masing kita di Indonesia adalah melakukan penanggulangan sedini mungkin.
Wilayah pesisir harus dipulihkan dari kerusakan lingkungan. Salah satu upayanya yaitu dengan menanam pohon bakau di wilayah tersebut. Hal itu dilakukan sekaligus untuk menyerap kandungan karbon di udara. Untuk itulah PT Pertamina Kilang Kasim melakukan kegiatan penanaman Mangrove (Rhizopohora mucronata) dan Jati Papua (Tectona sp). Sebanyak 760 bibit pohon yang terdiri dari 400 bibit Mangrove dan 360 bibit Jati Papua, ditanam di sepanjang pesisir Kampung Klayas, pertengahan Agustus 2021.
Penanaman pohon itu diikuti oleh 76 orang peserta yang melibatkan pekerja dan mitra kerja Pertamina, kontraktor serta masyarakat sekitar Kilang Kasim. Program ini merupakan implementasi dari komitmen Pertamina Kilang Kasim sebagai upaya penyelamatan ekosistem pesisir di wilayah operasi. Hal itu sejalan dengan tujuan Pembangunan Berkelanjutan poin 14 (ekosistem pesisir) yang rutin dilaksanakan.
Kegiatan konservasi kawasan pesisir sebagai komitmen tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan, yang dijalankan berkesinambungan oleh Pertamina Kilang Kasim, sejak tahun 2016. Diawali dengan penamanan bibit pohon mangrove di area jetty 2 Kilang Kasim, bersama dengan stakeholder Kabupaten Sorong. Kegiatan itu terus dilanjutkan setiap tahunnya dengan hasil yang menggembirakan.
Pada tahun 2020 kegiatan dilanjutkan dengan penanaman 10 ribu mangrove di pesisir pantai Kasim, dan pada Juni 2021 telah ditanam 200 bibit mangrove di Kampung Maibo bersama Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sorong. Pertamina berkomitmen untuk terus melakukan perbaikan lingkungan dengan cara mengajak masyarakat sekitar untuk ikut merawatnya.
Hingga tahun 2020, tercatat serapan karbon dari kegiatan konservasi yang dilakukan Kilang Kasim di area Buffer Zone Kilang, serta Kawasan Pantai dan Hutan Mangrove mencapai 617.99 ton dan mampu menyimpan hingga 168.43 ton karbon dioksida. Dengan catatan ini terlihat, kegiatan konservasi harus terus dilakukan untuk hasil yang lebih maksimal.
Upaya baik yang dilakukan oleh Pertamina adalah contoh yang harus diikuti oleh banyak pihak untuk ikut membantu secara kolektif mengatasi kerusakan lingkungan. Dalam tahapan yang lebih luas, upaya semacam ini akan membantu mengatasi pemanasan global yang menyebabkan perubahan iklim di dunia.
Apa yang dilakukan oleh Pertamina merupakan satu langkah kecil, untuk menimbulkan dampak lebih besar, harus diikuti oleh segenap pihak. Masyarakat dunia harus bersama-sama bergandeng tangan dan melangkah menuju satu tujuan untuk menyelamatkan bumi dari kehancuran. Cita-cita besar itu bisa dimulai dari langkah kecil tadi, menanam mangrove di daerah pesisir seperti yang dilakukan oleh Pertamina.
Ikuti tulisan menarik Puji Handoko lainnya di sini.
