x

foto dok. pertamina

Iklan

Puji Handoko

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 13 November 2020

Minggu, 29 Agustus 2021 20:13 WIB

Dukung Ketahanan Pangan, Pertamina Bangkitkan Potensi Lokal

Pelatihan MPASI dengan memanfaatkan TOGA yang berasal dari lingkungan sekitar, membuat para mitra binaan dapat meningkatkan kompetensi dan pengetahuan terkait gizi anak. Melalui kegiatan ini, Kilang Pertamina Plaju telah membantu para kader Posyandu Melati untuk meningkatkan awareness pada kebutuhan gizi anak, memandirikan para kader, meningkatkan pengetahuan terhadap gizi anak, dan mewujudkan ibu yang mandiri dan inovatif.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Dalam perkembangan pertanian nasional, ada kekhawatiran Indonesia akan bergantung pada impor bahan pangan dari luar negeri. Hal ini disebabkan karena kebutuhan impor itu terus terjadi sampai saat ini. Kebutuhan impor pangan meningkat karena populasi bertambah, sementara jumlah area persawahan makin menyempit karena pemukiman.

 

Meskipun memang, kekhawatiran itu tidak sepenuhnya benar. Impor dilakukan biasanya untuk cadangan agar ketika panen mengalami kendala, bahan pangan tetap terjaga pasokannya. Terkait luas areal persawahan, studi terbaru menunjukkan, jumlah lahan produktif justru meningkat. Beberapa areal persawahan yang dibuka di luar Jawa telah menambah porsi areal persawahan itu, meskipun sebagian memang belum produktif.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

 

Selain kekhawatiran soal impor bahan pangan itu, masalah pemenuhan gizi anak juga dicemaskan oleh masyarakat. Terutama mereka yang kurang mampu. Sebab biasanya pemenuhan gizi itu harus dicukupi dengan harga yang tinggi. Padahal sebenarnya ada banyak potensi di sekitar mereka yang belum dimanfaatkan secara maksimal.

 

Beberapa pihak terus melakukan berbagai upaya untuk memanfaatkan potensi lokal di suatu wilayah sebagai bahan konsumsi. Banyak wilayah yang sebenarnya memiliki lahan menganggur yang tidak ditanami bahan pangan, atau sudah ditanami tapi dengan cara sederhana. Potensi semacam itulah yang dibangkitkan dan dimaksimalkan pemanfaatannya.

 

Begitulah yang dilakukan oleh Kilang Pertamina Plaju bersama dengan Posyandu Melati, Kelurahan Plaju Ulu, Kecamatan Plaju, Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan.  Kerja sama itu dilakukan untuk meningkatkan ketahanan pangan melalui pemanfaatan potensi lokal yang dimiliki masyarakat. Kegiatan ini merupakan perwujudan implementasi program Kampung Pangan Inovatif yang mampu mendorong masyarakat untuk mandiri mengelola potensi lokal yang dimiliki.

 

Kegiatan bertajuk "Pelatihan Pembuatan MPASI Posyandu Melati" dilaksanakan pada Kamis 26 Agustus 2021 di kediaman Jamiah, salah satu kader Posyandu Melati sekaligus local hero perempuan mitra binaan TJSL/CSR Kilang Pertamina Plaju.

 

Kegiatan ini melibatkan pengawas gizi Puskesmas Plaju, perangkat Kelurahan Plaju, dan Kader Posyandu Melati. Acara diawali dengan pemberian materi oleh Ria, pelatih pembuatan MPASI sekaligus pemilik Farirama Bakery.

 

Ria mengajak kader Posyandu membuat kue sehat MPASI yang berasal dari Tanaman Obat Keluarga (TOGA) yang tumbuh di sekitar rumah. Selain lebih hemat, pembuatan MPASI ini turut melatih kemandirian kader posyandu, meminimalisir ketergantungan pada produk pasaran yang sarat akan bahan pengawet, dan menambah pengetahuan kader terkait gizi untuk tumbuh kembang anak.

 

"MPASI itu penting untuk peningkatan kualitas tumbuh kembang bagi anak. Ketika membuat MPASI sendiri, kita tahu soal gizi yang diperlukan anak. Seperti pembuatan kukis dari toga. Nah ini saya pakai adonan toga dicampur tepung almond. Bagi anak-anak yang "spesial" seperti anak saya, itu tidak boleh mengonsumsi makanan gluten. Jadi harus tanpa gluten. Nah, makanya saya pakai lah tepung almond. MPASI ini juga macam-macam ya. Bisa pakai temulawak untuk meningkatkan nafsu makan anak juga," kata Ria.

 

Siti Rachmi Indahsari selaku Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Kilang Plaju menyatakan, Pertamina memberikan support untuk mewujudkan ketahanan pangan lokal bagi mitra CSR, salah satunya Posyandu Melati. Besar harapan agar kader Posyandu dapat memiliki kemandirian dengan menanam sendiri toga-nya, memiliki peningkatan kompetensi, dan penambahan pengetahuan terkait pangan lokal yang bermanfaat dan tumbuh di lingkungan tempat tinggal.

 

Pelatihan MPASI dengan memanfaatkan TOGA yang berasal dari lingkungan sekitar, membuat para kader dapat meningkatkan kompetensi dan pengetahuan terkait gizi anak. Melalui kegiatan ini, Kilang Pertamina Plaju telah membantu para kader Posyandu Melati untuk meningkatkan awareness pada kebutuhan gizi anak, memandirikan para kader, meningkatkan pengetahuan terhadap gizi anak, dan mewujudkan ibu yang mandiri dan inovatif.

 

Dalam jangka panjang, pelatihan semacam ini akan membuahkan hasil yang signifikan, apalagi jika segenap pihak tergerak untuk menirunya di seluruh wilayah Indonesia. Dengan kerja kolektif semacam itu, ketahanan pangan di tanah air akan semakin kokoh di masa depan.

 

 

Ikuti tulisan menarik Puji Handoko lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Taman Pecinta

Oleh: Wahyu Kurniawan

Senin, 29 April 2024 12:26 WIB

Terpopuler

Taman Pecinta

Oleh: Wahyu Kurniawan

Senin, 29 April 2024 12:26 WIB