x

Jelly drink temulawak, jahe, jeruk nipis

Iklan

1103_Nur Aniza Aprillia

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 2 September 2021

Jumat, 3 September 2021 18:10 WIB

Mahasiswa Unej Sosialisasi Tanggap Pandemi dan Dorong Inovasi Produk Rempah

Sosialisasi tentang taat protokol kesehatan 6M, vaksinasi COVID19, dan pola hidup sehat yang dapat diterapkan selama masa pandemi. Selain itu, terdapat tutorial produk inovasi rempah yaitu Jelly drink temulawak, jahe, jeruk nipis sebagai upaya peningkat imunitas dan alternatif konsumsi jamu. Sosialisasi dilakukan secara offline di rumah warga RT 01 RW 19 Lingkungan Langsepan, Kelurahan Kranjingan. Materi sosialisasi dapat diakses di channel youtube, brosur materi, dan produk inovasi akan dibagikan saat sosialisasi.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Kelurahan Kranjingan merupakan salah satu Kelurahan di Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember, Jawa Timur dengan jarak 6,2 km dan membutuhkan waktu 13 menit dari Alun-Alun Kota Jember. Kelurahan Kranjingan terdiri atas 4 lingkungan yaitu Lingkungan Gladak Pakem, Kramat, Langsepan, dan Sumbersalak. Letak geografis Kelurahan Kranjingan berada di tepi Kecamatan Sumbersari yang berbatasan dengan Kecamatan Ajung dan Kaliwates.

Berdasarkan data Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Jember dalam rentan waktu 2 kuartal akhir 2020 (Juli-Desember), total jumlah penduduk Kelurahan Kranjingan sebanyak 16.964 jiwa terdiri atas laki-laki sebanyak 8.471 jiwa, perempuan 8.493 jiwa, dengan rentan usia 15 tahun keatas sebesar 77.05 %. Komoditas potensial Kelurahan Kranjingan yaitu padi dan tembakau.

Mata pencaharian pendudukpun beragam, dari petani, buruh pabrik, wiraswasta, pegawai swasta, pedagang, dan sebagainya. Berdasarkan hasil survei lokasi dan mata pencaharian yang telah dikumpulkan, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar penduduk berinteraksi dengan orang banyak setiap harinya baik melalui tempat kerja maupun di lingkungan setempat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pandemi Covid-19 yang belum usai menyebabkan berlakunya kebijakan-kebijakan seperti patuh pada protokol kesehatan, social distancing, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan masyarakat (PPKM) level 1-4 dan vaksinasi. Kebijakan tersebut bertujuan untuk mencegah penyebaran virus COVID19 dengan syarat masyarakat patuh pada peraturan yang ada. Tetapi pada kenyataannya masih banyak masyarakat yang abai dan seolah tidak peduli dengan aturan yang telah ditetapkan. Masih banyak pula warga yang tidak mematuhi protokol kesehatan seperti tidak memakai masker saat berkumpul dengan orang banyak, tidak menggunakan handsanitizer saat makan diluar rumah, hingga adanya perasaaan takut untuk divaksinasi.

Rendahnya pengetahuan dan kesadaran akan protokol kesehatan, vaksinasi, dan pola hidup sehat menjadi salah satu faktor penyebab dilanggarnya aturan pemerintah. Akibatnya banyak warga yang terjangkit virus Covid-19, isolasi di rumah maupun rumah sakit, hingga meninggal dunia. Secara ringkas, permasalahan yang dihadapi yaitu rendahnya kesadaran dan upaya masyarakat terhadap pencegahan dan penanggulangan penyebaran Covid-19, tingginya angka positif Covid-19 hingga terdapat warga yang meninggal serta kurangnya inovasi masyarakat dalam mengolah hasil pertanian berupa rempah dalam pencegahan Covid-19.

Jumlah masyarakat yang terkena Covid-19 relatif tinggi sedangkan jumlah orang yang mengikuti vaksinasi masih sedikit. Vaksin Covid-19 saat ini sudah tersedia untuk usia 12 tahun keatas dengan berbagai jenis sehingga memudahkan masyarakat. Pola hidup sehat harus tetap dijaga untuk menunjang efektifitas vaksin. Salah satunya dengan mengonsumsi makanan atau minuman yang tinggi antioksidan yaitu rempah seperti jahe dan temulawak sebagai upaya meningkatkan daya tahan tubuh. Jika imunitas tubuh baik, maka tidak mudah tertular penyakit. Seringkali rasa rempah-rempah yang terlalu kuat menjadi salah satu alasan masyarakat enggan mengkonsumsi terutama kalangan anak kecil.

Mencermati permasalahan tersebut, maka saya Nur Aniza Aprillia melalui KKN Back to Village 3 UNEJ Kelompok 34 dengan Dosen Pembimbing Lapang Winda Amilia, S. TP., M. Sc. ingin mengedukasi dan menyampaikan informasi kepada penduduk Kelurahan Kranjingan mengenai tips hidup sehat, taat protokol kesehatan, vaksinasi serta inovasi produk pangan berbahan dasar rempah yang menyehatkan dan dapat dikonsumsi seluruh kalangan usia.

Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Back to Village dilaksanakan di Kelurahan Kranjingan, Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember pada tanggal 11 Agustus 2021 sampai 09 September 2021. Adapun program kerja yang akan dilaksanakan yaitu “Sosialisasi Tanggap COVID19 dan Inovasi Produk Rempah untuk Meningkatkan Imunitas”. Metode pelaksanaan pengabdian masyarakat dilakukan dengan mengadakan sosialisasi kepada warga di RT 01, RW 19, Lingkungan Langsepan. Tujuan yang diharapkan yaitu masyarakat sadar akan pentingnya menggunakan masker saat keluar rumah yang berinteraksi dengan banyak orang, tidak takut untuk divaksinasi, melakukan pola hidup sehat, menambah pengetahuan tentang pengolahan produk dari rempah sehingga dapat mencegah penyebaran COVID19.

Sosialisasi dilakukan dengan menjelaskan kepada masyarakat melalui software power point tentang materi protokol kesehatan, tips hidup sehat, vaksin COVID19, dan pembuatan produk inovatif berbahan dasar rempah dalam bentuk video tutorial. Sosialisasi juga dilakukan kepada sasaran untuk meluruskan berita simpang siur yang beredar di tengah masyarakat tentang vaksin sehingga diharapkan masyarakat Kelurahan Kranjingan tidak takut lagi untuk mendapatkan vaksin. Kegiatan KKN dilakukan dengan meminta ijin dan dukungan terlebih dahulu kepada Lurah, Ketua RW 19, Ketua RT 01, dan meminta data masyarakat yang terkena COVID19 kepada staff kelurahan. Selain itu, wawancara dan diskusi juga dilakukan terkait keadaan masyarakat yang terkena COVID19, waktu, tempat pelaksanaan sosialisasi, dan konsep pelaksanaan kegiatan.

Wawancara membahas mengenai permasalahan angka kejadian COVID19 di Kelurahan Kranjingan, isoman, hingga meninggal, kondisi kesehatan masyarakat, mata pencaharian yang berinteraksi dengan banyak orang, dan kegiatan rutin mingguan/bulanan. Survei dilakukan di lingkungan setempat untuk mengetahui antusiasme masyarakat jika diadakan sosialisasi terkait vaksin, inovasi produk rempah, dan kepatuhan terhadap protokol kesehatan. Warga akan mendapatkan masker, brosur berisi materi sosialisasi, video tutorial yang dapat ditonton ulang di youtube, dan mendapatkan produk inovasi rempah saat dilakukan sosialisasi.

Pelatihan pembuatan produk inovatif berbahan dasar rempah dilakukan agar masyarakat dapat membangun imunitas tubuh yang lebih kuat melalui rempah-rempah yang dikonsumsi. Produk inovasi berupa Jelly drink dengan bahan dasar temulawak, jahe, dan jeruk nipis yang sering digunakan sebagai jamu tradisional. Produk inovasi ini dapat menjadi alternatif mengkonsumsi jamu trandisional untuk orang yang tidak menyukai jamu.

Pelatihan ini juga dapat menciptakan ekonomi kreatif dan inovatif karena bahan-bahan yang digunakan mudah didapat dan cara pembuatan cukup mudah. Adanya inovasi pada produk rempah diharapkan dapat meningkatkan kesehatan masyarakat Kelurahan Kranjingan serta dapat menjadi salah satu peluang usaha yang bisa dikembangkan oleh masyarakat setempat. Dokumentasi pelatihan kepada warga sebagai berikut.

KKN UNEJ BTV-3 KELOMPOK 34: SOSIALISASI TANGGAP COVID19 DAN INOVASI PRODUK REMPAH UNTUK MENINGKATKAN IMUNITAS

Ikuti tulisan menarik 1103_Nur Aniza Aprillia lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu