x

Ilustrasi pencarian kebenaran. Gambar dari Pixabay.

Iklan

M. Nur Kholis Al Amin

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 28 Oktober 2019

Jumat, 1 Oktober 2021 06:31 WIB

Memaknai Agama dalam Perspektif Jawa

Seyogyanya agama merupakan suatu substansi nilai-nilai ajaran akhlak yang harus diaplikasikan dalam kehidupan. Tujuannya untuk menggapai ridho Tuhan. Sebagian masyarakat Jawa memahami agama sebagai suatu ageman (pakaian, bahasa Indonesia), yang seharusnya dipakai/diamalkan aturan-aturannya. Tidak hanya sebatas dipajang atau dipertontonkan saja.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Oleh: M. Nur Kholis Al Amin

Agama merupakan satu frase kata dengan sejuta makna. Para ilmuwan telah berusaha secara mendalam untuk mendefinisikan kata agama. Namun, penjabaran definisi agama tidak mudah dirangkaikan dalam sebuah kalimat dengan kata sepakat bagi semua golongan.

Agama, kata yang mungkin menggiring kita pada kehidupan batin dan dhohir sebagai manusia, dan  berinteraksi (hubungan) dengan Sang Pencipta, lingkungan sosial , dan alam sekitar. Juga dengan berbagai aturan-aturan yang telah ditetapkan oleh-Nya melalui utusan-Nya yang termaktub dalam kitab suci. Sehingga, unsur kepercayaan/ keimanan terhadap kekuatan Yang Maha Suci melekat di dalam diri pribadi manusia yang beragama.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Unsur kepercayaanlah yang menjadikan manusia beragama mentaati aturan-aturan kitab suci. Juga taat pada aturan-aturan alam dalam menjaga kestabilan kehidupan yang teratur (kosmos) melalui suatu ritual (ibadah) sebelum terjadinya suatu kerusakan (chaos).

Bagi orang awam --seperti saya-- mungkin tidak begitu mementingkan definisi yang njlimet tentang agama. Namun kiranya sedikit mengerti definisi agama juga penting, sebagaimana terdapatnya unsur-unsur agama yang telah terangkum dalam rangkaian kalimat di atas. Adanya kepercayaan keberadaan Yang Maha Suci (beliefe), rasul (leader/utusan), teks (kitab suci), ritual (Ibadah), aturan (moral), sejarah (history), art (identitas) dan tujuan untuk mencapai kedamaian, ketentraman dan kesempurnaan. Itu semua bukan sebagai suatu hal yang dipertentangkan (karena menyangkut beliefe/ keimanan).

Seyogyanya agama merupakan suatu substansi nilai-nilai ajaran akhlak yang harus diaplikasikan dalam kehidupan di dunia ini. Tujuannya untuk menggapai ridho Tuhan. sehingga, sebagian masyarakat Jawa memahami agama sebagai suatu ageman (pakaian, bahasa Indonesia), yang seharusnya dipakai/ diamalkan aturan-aturannya, dan tidak hanya sebatas dipajang/ dipertontonkan saja.

Sejauh manakah beragama kita ketika dilihat dalam sudut pandang budaya Jawa tersebut? Masih jauhkan dari aplikasi ajaran-ajarannya dalam kehidupan keseharian kita? Atau masihkah kita hobi untuk menyalahkan yang berbeda? Berbeda pendapat, berbeda ideologi, bahkan berbeda cara membaca?

Sudahlah, akhiri saja saling mencerca kepada yang berbeda. Dan akhirnya semoga semua mahkluk berbahagia dan penuh kedamaian. Dengan demikian, keberadaan agama mampu merahmati seluruh makhluk hidup di dunia. Amin

Ikuti tulisan menarik M. Nur Kholis Al Amin lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 menit lalu

Terpopuler