x

sumber foto: jiipe.com

Iklan

Tania Adin

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 31 Juli 2020

Senin, 1 November 2021 16:45 WIB

Menperin Ungkap Pertumbuhan Industri di Luar Jawa Meningkat 7 Tahun Terakhir

Pemerataan industri di luar Pulau Jawa memang sudah menjadi fokus Pemerintah agar semua warga Indonesia di berbagai wilayah bisa merasakan dampak positifnya. Di 7 tahun terakhir (periode 2014 - 2021) industri di luar Jawa bertumbuh pesat hingga salah satu industri di Sulawesi Tengah bisa memiliki peningkatan nilai ekspor 5 kali lipat dari Rp21 triliun menjadi Rp106 triliun.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Pemerataan industri di luar Pulau Jawa memang sudah menjadi fokus Pemerintah agar semua warga Indonesia di berbagai wilayah bisa merasakan dampak positifnya. Di 7 tahun terakhir (periode 2014 - 2021) industri di luar Jawa bertumbuh pesat hingga salah satu industri di Sulawesi Tengah bisa memiliki peningkatan nilai ekspor 5 kali lipat dari Rp21 triliun menjadi Rp106 triliun.

Pembangunan industri sedang dikejar besar-besaran, tidak lagi berfokus di Pulau Jawa saja, namun juga di luar Pulau Jawa. Hasilnya, menurut Kementerian Perindustrian, industri di luar Jawa telah tumbuh selama 7 tahun terakhir. 

Dalam rentang 2014-2021 pula terdapat 8 industri baru di luar Jawa dan kini masih ada 4 kawasan industri yang dalam tahap konstruksi dan 2 lainnya yang masih berada di fase perencanaan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menteri Perindustrian RI Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangan persnya hari Minggu (31/10) menunjukkan perkembangan pesat industri besar dan sedang (IBS) di luar pulau Jawa dialami pada saat 2014 ke 2018 menurut data BPS (Badan Pusat Statistik) yakni dari 4.273 unit industri menjadi 5.626 unit.

“Penambahan jumlah industri besar dan sedang di luar Jawa ini terbilang cukup signifikan bila dibandingkan dengan perkembangan pada periode 2009 - 2014,” ujarnya.

Dan menurut data BPS terbaru, sektor industri pengolahan atau manufaktur merupakan yang paling banyak tersebar di luar Pulau Jawa hingga periode triwulan II 2021 yaitu sebanyak 19,29 persen. Disusul dengan industri pertanian, perdagangan besar dan eceran, konstruksi hingga pertambangan.

Tersebarnya kawasan industri di luar Pulau Jawa ini juga memberikan dampak positif bagi negara terutama perihal kinerja ekspor di wilayah-wilayah tersebut yang meningkat pesat.

“Sebagai dampak positif dari pembangunan kawasan industri di luar Jawa, kinerja ekspor pada wilayah-wilayah tersebut meningkat sangat pesat,” kata Agus.

Kembali, Menperin Agus mencontohkan kinerja ekspor dari industri di Sulawesi Tengah yang naik 5 kali lipat pada periode 2016 - 2020. Di 2016 nilai ekspor dari industri Sulawesi Tengah berada di angka US$1,5 miliar atau sekitar Rp21 triliun dan meningkat jadi US$7,5 miliar atau sekitar Rp106 triliun di tahun 2021.

Melihat perkembangan industri di luar Pulau Jawa yang ternyata menghasilkan pendapatan pesat untuk negara, maka di tahun 2020-2024 pemerintah Indonesia telah mempunyai rencana untuk mengembangkan 19 kawasan industri prioritas. Kebanyakan, kawasan industri ini fokus di industri agrobisnis, minyak dan gas (migas) logam, batu bara dan kedirgantaraan.

Rincian kawasan industri prioritas tersebut adalah 9 di Sumatera, 6 di Kalimantan, 1 di Madura, 2 di Sulawesi dan Kepulauan Maluku dan 1 lainnya di Pulau Papua.

Selain industri berat dan sedang (IBS), industri kecil dan menengah (IKM) juga bertumbuh. Di kurun waktu 2015-2019 telah dibangun 22 sentra IKM di luar Jawa. Dan melanjut di tahun 2020 mulai dibangun lagi 5 sentra IKM baru. Sedangkan di tahun 2021, IKM ditaregtkan akan berkembang di 26 Kabupaten/Kota melalui skema anggaran dana alokasi khusus (DAK)

Tidak hanya sibuk membangun industri, Kementerian Perindustrian juga menghadirkan program e-Smart IKM guna mentransformasi IKM mengikuti perkembangan digitalisasi.

 

Ikuti tulisan menarik Tania Adin lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler